Home » Archives for 1/1/10 - 2/1/10
Visiuniversal-----Partai komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 18 September 1984 pernah melakukan pemberontakan terhadap Pemerintah RI di Madiun. Tujuannya ingin mendirikan negara komunis dengan jalan kekerasan dan pembuhunah. Pada waktu itu bayak para ulama, TNI, Tokoh masyarakat serta rakyat yang tidak berdosa lainnya menjadi korban kebiadaban PKI. Meskipun PKI waktu itu telah berhasil ditumpas oleh TNI bersama rakyat yang setia kepada Pancasila, namun mereka yang tersisa masih tetap berbahaya.
Sejak tahun 1950, PKI berhasil ikut dalam kehidupan partai politik, terutama pada masa demokrasi Terpimpin. Setelah berhasil dengan usahanya tersebut, mereka berhasil pula memengaruhi pimpinan negara dan rakyat dengan tipudaya, bujukan dan hasutan yang tidak bertanggung jawab.
Pada tahun 1965 PKI semakin giat melancarkan segala bentuk propagandanya. PKI melancarkan pula aksi-aksi sepihak dan tindakan pisik lainnya. Yang mereka anggap menghalangi atau lawan, mereka bunuh dan yang mereka anggap teman mereka rangkul dan lindungi.
Pada tahun 1965, Presiden Soekarno menderita sakit. Ketika itu dokter yang sengaja didatangkan dari RRC setelah memeriksa beliau menyatakan bahwa penyakit Presiden semakin parah keadaannya. Selanjutnya dikatakan pula oleh dokter tersebut bahwa kemungkinan presiden akan menjadi lumpuh dan bahkan dapat segera meninggal dunia.
Mengetahui keadaan demikian, DN Aidit, tokoh pimpinan PKI memutuskan akan segera melancarkan kudeta atau perebutan kekuasaan terhadap Pemerintah RI yang sah. Untuk itu mereka melatih kader-kadernya seperti Pemuda Rakyat. Gerwani guna mempersiapkan diri ikut pemberontakan. Selain itu mereka juga menyebarluaskan desas-desus ata kabar bohong dengan memberitakan bahwa Dewan Jenderal akan melakukan perebutan kekuasaan pemerintahan. PLI juga telah membentuk Biro Khusus dan mengirim agen-agen menyusup ke dalam tubuh ABRI. Tugas khusus ini seperti dilakukan oleh Brigjen Supardjo dan Letkol. Untung.
Sebelum subuh tanggal 1 Oktober 1965 Gerakan 30 September PKI mulai melancarkan aksinya. Mereka melakukan penculikan terhadap beberapa perwira TNI Angkatan Darat. Penculikan dilakukan oleh pasukan Cakrabirawa. Pasukan Cakrabirawa yang dikenal sebagai Pasukan Pengawal Presiden ini. Para jenderal yang mereka culik itu dianiaya terlebih dahulu sebelum dibunuh. Setelah itu jenazahnya mereka masukan ke dalam sebuah sumur tua di daerah Lobang Buaya, Jakarta Timur.
Tujuh orang diantara para Jenderal yang menjadi korban kekejaman G 30 S/PKI antara lain;
1. Letnan Jenderal Ahmad Yani
2. Mayor Jenderal Soeprapto
3. Mayor Jenderal M.T. Haryono
4. Mayor Jenderal S. Parman
5. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
6. Brigadir Jenderal D.I Panjaitan
7. Letnan Satu Pierre Tendean
Sedangkan usaha penculikan terhadap diri Jenderal AH. Nasution mengalami kegagalan karena ia berhasil meloloskan diri. Tetapi putrinya yang bernama Ade Irma Suryani yang berusia 5 tahun gugur akibat terkena tembakan Pasukan Cakrabirawa yang mengepung rumahnya. Demikian pula ajudannya Letnan satu Pierre Tendean juga berhasil diculik dan dibawa gerombolan G 30 S/PKI ke lubang Buaya kemudian dibunuh.
Sedangkan usaha penculikan terhadap diri Jenderal AH. Nasution mengalami kegagalan karena ia berhasil meloloskan diri. Tetapi putrinya yang bernama Ade Irma Suryani yang berusia 5 tahun gugur akibat terkena tembakan Pasukan Cakrabirawa yang mengepung rumahnya. Demikian pula ajudannya Letnan satu Pierre Tendean juga berhasil diculik dan dibawa gerombolan G 30 S/PKI ke lubang Buaya kemudian dibunuh.
Demikian ringkasan sejarah singkat pemberontakan G 30 S/PKI, sebagai bagian dari pelajaran dan pembelajaran sejarah, semoga bermanfaat.
MATERI PELAJARAN SEJARAH: PEMBERONTAKAN G 30 S/PKI
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
January 29, 2010
Teori Uniformitarisma
James Hutton (1726-1979) seorang ahli geologi berkebangsaan Skotlandia mengadakan penyelidikan proses sedimentasi yang terjadi di sungai, di danau, maupun di pantai daerah Skotlandia. Beliau berhasil menyimpulkan bahwa kenampakan yang dijumpai pada batuan sedimen yang terbentuk pada masa lampau dijumpai pula pada proses pembentukan sedimen yang terjadi sekarang.
Dari beberapa hasil penelitiannya kemudian disimpulkan suatu teori yang lebih dikenal sebagai “KONSEPSI UNIFORMITARISMA” yang menyebutkan bahwa waktu sekarang adalah merupakan kunci pada masa lampau.
Dengan demikian, kalau pada waktu sekarang terjadi waktu pelapukan, pengangkatan, perlipatan, maupun sedimentasi, maka proses seperti itupun pernah terjadi juga ada waktu lampau. Demikian pula peristiwa pembentukan gunung api yang hingga kini di beberapa daerah masih berlangsung terus, juga terjadi pada masa lampau.
Hukum Steno
Bertitik tolak dari konsep James Hutton, Steno seorang ahli geologi Italia mengadakan pengamatan di beberapa jeram sungai di Italia dan sepanjang pantai Italia. Dari hasil pengamatannya telah dilahirkan 3 buah hukum yang berlaku untuk batuan sedimen.
- Hukum Superposisi yang menyatakan bahwa pada batuan sedimen dalam kedudukan yang belum berubah, bagian atas merupakan bagian yang relatif muda dibandingkan dengan bagian bawah dalam satu seri sedimentasi.
- Hukum Kejadian Horisontal yang menyatakan bahwa dalam satu seri perlapisan pada saat mula terbentuk mempunyai kedudukan horisontal. Apabila ternyata lapisan tersebut telah membentuk sudut dengan bidang horisontal menunjukkan bahwa perlapisan tersebut sudah pernah terangkat.
- Hukum Kejadian Menerus yang menyatakan bahwa dalam proses sedimentasi akan dihasilkan perlapisan yang samatebal apabila tidak terjadi gangguan di tempat terjadinya (dalam cekungan sedimentasi). Apabila dijumapi lapisan yang semakin menipis ataupun pembajian pada perlapisan, hal ini disebabkan adanya gangguan pada saat proses sedimentasi sedang berlangsung.
Hukum Hubungan Potong Menyilang (Cross-Cutting Relationship)
Dari Hukum Superposisi yang semula diterapkan untuk perlapisan batuan sedimen, kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk kenampakan yang mempunyai kejadian sejenis.
Di alam sering dijumpai kenampakan suatu pahatan dipotong oleh pahatan yang lain, suatu seri batuan sedimen dipotong oleh pahatan, suatu seri batuan sedimen dipotong oleh dike batuan beku, suatu vein dipotong oleh vein yang lain.
Dalam hal yang demikian dapat ditentukan mana yang terjadi terlebih dahulu, dengan bertitik tolak pada Hukum Hubungan Potong Menyilang.
Baca Juga skala Waktu Geologi di sini !!
Teori Uniformitarisme - Geologi Teori - Perkembangan Bumi
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
January 28, 2010
Visiuniversal----Geologi sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang mempelajari sejarah terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi padanya.
Semenjak manusia menghuni bumi ini mereka ingin mengetahui dan ingin mendapatkan jawaban mengenai bagaimana terjadinya bumi, kapan terjadinya dan peristiwa-peristiwa apa saja yang telah terjadi padanya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut bukanlah hal yang muda. Ini disebabkan konon manusia "dilahirkan" di bumi beberapa juta tahun yang lalu sesudah bumi terbentuk. Itulah sebabnya untuk menjawab pertanyaan itu manusia akan bertitik tolak dari beberapa teori atau hipotesa dan dari segala sesuatu yang terekam dalam kulit bumi baik yang merupakan rekaman kejadian pada masa lampau ataupun kejadian pada masa kini.
Mempelajari geologi sejarah tidak akan terlepas dari pengertian ruang dan waktu. Ruang diartikan sebagai tempat di mana semua peristiwa telah terjadi dan terekam padanya, sedangkan waktu akan meliputi kapan dan berapa lama peristiwa tersebut akan terjadi dan berlangsung.
Teori Malapetaka (Teori Katastrofa)
Baron Georges Cuvier (1969-1832) orang perancis yang ahli dalam bidang anatomi dan juga mempelajari geologi telah banyak mempelajari fosil Vertebrata yang merupakan hasil penelitiaanya di daerah Paris dan sekitarnya.
Dari hasil penelitiannya itu Baron George Cuvier telah berhasil menulis buku mengenai fosil Vertebrata sebanyak 12 jilid. Dari hasil penelitiannya tersebut diambil kesimpulan antara lain:
kehidupan di alam pada waktu itu dijumpai dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diketahui lebih lajut bahwa tiap lapisan kulit bumi yang tertentu mengandung fosil yang tertentu pula. Perbedaan kelompok kehidupan yang terdapat di dalam lapisan-lapisan itu sama besarnya dengan kelompok kehidupan yang sekarang masih hidup. Kehidupan dari tiap-tiap zaman tersebut berjalan tidak berubah dan sewaktu terjadinya revolusi maka hewan-hewan maupun tumbuhan-tumbuhan punah. Sesudah malapetaka tersebut maka akan muncul hewan dan tumbuhan baru yang nantinya akan mengalami revolusi yang memusnahkan, dan dikatakan lebih lanjut bahwa manusia, hewan dan tumbuhan yang ada sekarang ini terjadinya sesudah malapetaka yang terakhir.
Jika kita rincikan kesimpulan tersebut terdiri dari 6 Enam poin penting yaitu :
- Kehidupan di alam pada waktu itu dijumpai dalam waktu yang sangat berlimpah
- tiap lapisan kulit bumi yang tertentu mengandung fosil yang tertentu pula
- perbedaan kelompok kehidupan yang terdapat di dalam lapisan-lapisan itu sama besarnya dengan kelompok kehidupan yang sekarang masih hidup
- kehidupan dari tiap-tiap zaman tersebut berjalan tidak berubah dan sewaktu terjadinya revolusi, maka hewan-hewan maupun tumbuh-tumbuhan punah
- sesudah malapetaka tersebu, maka akan muncul hewan dan tumbuhan baru yang nantinya akan mengalami revolusi yang memusnahkannya
- manusia, hewan dan tumbuhan sekarang ini terjadi sesudah malapetaka yang terakhir
Pada waktu lahirnya, teori ini sangat populer karena dapat menyesuaikan dengan ajaran gereja, yaitu dengan timbulnya banjir raksasa pada zaman Nabi Nuh.
Teori ini hanya bertahan hingga pertengahan abad 18, yaitu dengan munculnya Generilli yang mengemukakan pendapat bahwa sejarah bumi ini berlaku tidak dengan jalan kekerasan akan tetapi kejadian pada masa lampau dan diterangkan dengan bertitik tolak pada kejadian-kejadian zaman sekarang.
Demikian tentang teori malapetaka atau yang disebut juga teori Katastrofa, semoga bermanfaat sebagai bahan belajar baik untuk ilmu geologi maupun georafi yang menganalisis sejarah tentang bumi. terimakasih sudah berkunjung di blog visiuniversal ini.
Baca juga teori-teori lainnya berkaitan dengan sejarah terjadinya bumi berikut ini :
MENGENAL TEORI MALAPETAKA BAGI TERJADINYA BUMI
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
January 28, 2010