Home » Archives for 24/02/14
Pengajaran adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menanamkan suatu pelajaran kepada siswa dengan melibatkan unsur-unsur dan komponen yang berhubungan dengan suatu proses pembelajaran. Pengajaran merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran, yang terjadi baik di sekolah maupun pada suatu lingkungan tertentu secara sengaja diarahkan pada kegiatan belajar mengajar.
Dimyati dan Mudjiono (1999 : 1-9) menguraikan tentang pembelajaran yaitu :
Pembelajaran adalah suatu proses baik awal maupun akhir dengan tindak kegiatan belajar-mengajar. Pembelajaran mempunyai program yang disusun sedemikian rupa. Pembelajaran juga mempunyai tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang sistematis yang dapat digunakan sebagai pedoman kegiatan guru dan siswa di sekolah.
Akhmad Solihin
February 24, 2014
CB Blogger
IndonesiaDimyati dan Mudjiono (1999 : 1-9) menguraikan tentang pembelajaran yaitu :
Pembelajaran adalah suatu proses baik awal maupun akhir dengan tindak kegiatan belajar-mengajar. Pembelajaran mempunyai program yang disusun sedemikian rupa. Pembelajaran juga mempunyai tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang sistematis yang dapat digunakan sebagai pedoman kegiatan guru dan siswa di sekolah.
TEKNIK DAN LANGKAH-LANGKAH PENGAJARAN PUISI
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
February 24, 2014
Motivation refers to the factors that
energize and direct behavior. Attempts to explain motivated acts have had
various emphases:
a.
Instinct theory postulates innate pre
dispositions to specific action.
b.
Drive-reduction theory bases
motivation on bodily needs that create a state of tension or drive;
c.
Incentive theory emphasizes the
importance of external conditions as a source of motivation.
Motivasi mengacu kepada faktor-faktor
yang menggerakkan dan mengarahkan
tingkah laku. Untuk menjelaskan tindakan-tindakan yang mempunyai penekanan yang
beragam:
a. Teori insting memberikan postulat sebagai pembawaan
lahir sebelum adanya kecenderungan pada tindakan khusus.
b. Teori pengurangan gerak menilai motivasi sebagai
kebutuhan-kebutuhan yang menciptakan ketegangan atau arahan.
c. Teori insentif menekankan pada pentingnya
kondisi-kondisi eksternal sebagai sumber motivasi.
Sedangkan menurut Purwanto (1996:71), mengatakan motivasi
berprestasi adalah “pendorong”, suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi
tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga tercapai hasil atau tujuan tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi mengandung beberapa komponen antara lain: menggerakkan,
mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia.
a. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada diri
individu
b. Motivasi juga mengarah atau menyalurkan tingkah laku
individu yang diarahkan terhadap sesuatu tujuan.
c. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku dan lingkungan
sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dari
kekuatan-kekuatan individu.
Sejalan dengan itu pula menurut McDonald (Hamalik,
2002:173-174), menyatakan motivasi berprestasi adalah perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya efek atau reaksi untuk mencapai tujuan.
Dari pengertian tersebut mengandung tiga elemen penting yaitu:
a. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan
energi di dalam sistem yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut
perubahan energi manusia, penampakannya akan menyangkut pada kegiatan fisik
manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menimbulkan
tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motivasi
muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terdorong oleh
adanya unsur lain, dalam hal in tujuan.
Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam
diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka mencapai suatu
tujuan tertentu (Suryabrata, 2001:70). Menurut Davies (1991:214), motivasi
adalah kekuatan tersembunyi dalam diri kita, yang mendurung untuk berkelakuan
dan bertindak dengan cara yang khas. Kekuatan itu dapat berpangkal pada nurani
dapat pula berpangkal pada suatu keputusan rasional, namun lebih sering hal
tersebut merupakan perpaduan dari kedua
proses tersebut.
Menurut Notowijoyo dan
Moesa (Astuti, 1996), mengatakan ada beberapa peran penting dari
motivasi dalam belajar antara lain dalam melakukan hal-hal yang dijadikan
penguat belajar. Peran motivasi dalam belajar dapat dijelaskan sebagai berikut
:
1. Motivasi menentukan penguat belajar artinya sebagai
penggerak yang memberikan kekuatan pada seseorang untuk melaksanakan suatu
perbuatan dalam usaha mencapai tujuan.
2. Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar
yang berarti memiliki perbuatan yang harus dilaksanakan sehingga perbuatan yang
dipilih benar-benar dalam usaha mencapai tujuan.
3. Motivasi menentukan ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar, yaitu mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam belajar.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat
diketahui bagaimana fungsi motivasi dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut
Cecco (Abror,1993:115) mengemukakan
empat fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar yaitu :
a. Fungsi membangkitkan.
Dalam pendidikan diartikan sebagai kesiapan atau perhatian umum siswa
yang diusahakan oleh guru untuk mengikut sertakan siswa dalam belajar.
b. Fungsi harapan.
Fungsi ini menghendaki agar guru memelihara atau mengubah harapan kebberhasilan
atau kegagalan siswa dalam mencapai tujuan instruksional. Ia menghendaki agar
guru menguraikan secara kongrit kepada siswa apa yang harus ia lakukan
(kapasitasnya yang baru) setelah berakhirnya pelajaran.
c. Fungsi insentif. Fungsi ini menghendaki agar guru
memberikan hadiah kepafa siswa yang berprestasi dengan cara seperti mendorong
usaha yang lebih lanjut dalam mengajar
tujuan instruksional.
d. Fungsi disiplin. Fungsi ini menghendaki agar guru
mengontrol tingkah laku yang menyimpang dengan menggunakan hukuman dan hadiah.
Hukuman menunjukan kepada sesuatu perangsang yang ingin siswa hindari atau
berusaha menghindari diri. Kombinasi hukuman dan hadiah yang mendalam sebagai
teknik disiplin disebut restitusi.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa motivasi berprestasi merupakan tenaga penggerak, pendorong,
pengganti tenaga yang berasal dari dalam diri seseorang untuk tujuan belajar,
yaitu perubahan tingkah laku. Intensitas motivasi seseorang akan sangat
menentukan tingkat pencapaian perolehan hasil belajar.Sumber: Disarikan dari berbagai Sumber!! Akhmad Solihin February 24, 2014 CB Blogger Indonesia
PENGERTIAN MOTIVASI BERPRESTASI
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
February 24, 2014