Home » Archives for 14/06/14
Visiuniversal---Warga Belajar dan siswa sekalian, Setiap orang tentunya menginginkan penampilan dirinya menjadi sempurna, baik dari segi pakaian dan bentuk badan yang ideal. Dalam pembahasan mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga kita mengetahui tentang pisik dan kebugaran tubuh, dan bagaimana berat badan yang ideal itu untuk kita. Untuk itu diperlukan pengukuran untuk mengetahui bagaimana sebenarnya berat dan tinggi badan yang ideal buat kita seperti berikut ini :
MENGUKUR BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN DENGAN
RUMUS : TINGGI BADAN (TB) - 100 - 10% = BI (BERAT IDEAL)
Contoh Misalnya : 163 - 100 = 63 - 10% = 56,7
Berdasarkan contoh di atas berarti seseorang yang memiliki tinggi badan 163, maka berat badan ideal yang dimilikinya adalah 56,7 Kg.
Untuk penggunaan hitungan Berat Badan Ideal (tinggi badan - 100) - 10% Sudah tidak banyak dipakai lagi.
Pengukuran berat badan ideal sekarang banyak digunakan Body Mass Index (BMI) yaitu badan dalam kilogram dibagi pangkat dua tinggi badan dalam meter. Indeks antara 20 - 25 dinilai ideal. Lebih dari 25 digolongkan gemuk dan kegemukan, sedang indeks kurang dari 20 digolongkan kurus.
Sekarang dipakai Body Mass Index (BMI) yaitu berat badan dalam kilogram dibagi pangkat dua tinggi badan dalam meter. Indeks antara 20 - 25 dinilai ideal. Lebih dari 25 digolongkan gemuk dan kegemukan, sedang indeks kurang dari 20 digolongkan kurus.
Demikian tentang cara atau rumus mengukur berat dan tinggi badan ideal untuk kita, semoga bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan pendidikan jasmani dan olahraga, terimakasih.
CARA DAN RUMUS MENGUKUR BERAT DAN TINGGI BADAN IDEAL
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
June 14, 2014
Warga belajar dan siswa sekalian, pembahasan pembelajaran kita berikutnya adalah tentang Hakekat antropologi. Kita akan mencoba memahami apa yang dimaksud dengan antropologi tersebut ?.
Antropologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada terbatas tentang manusia. Antropologi berasal dari bahasa Yunani, anthropos berarti manusia, dan logos berarti kajian. Jadi makna harfiahnya adalah kajian tentang manusia. Ralph Linton, menamakan buku teks antropologi yang ditulisnya yang dipakai di Indonesia sekitar tahun 50'an dan 60'an dengan judul The Study of Man (1936). Alfred Kroeber (1948), mengartikan antropologi sebagai "The science of man and his work and behavior" yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah ilmu tentang tingkah laku manusia dan hasil pekerjaannya. Dari beberapa definisi di atas, dapat dilihat bahwa lapangan kajian antropologi itu sangat luas.
Hal yang unik dari antropologi adalah pendekatannya yang bersifat holistik dalam mengkaji makhluk manusia. Ahli-ahli antropologi tidak hanya mengkaji seluruh kondisi manusia tetapi juga mengkaji banyak aspek pengalaman manusia. Misalnya, apabila mendeskripsikan sekelompok orang yang telah ia kaji, seorang ahli antropologi menggambarkan suatu bagian sejarah tempat yang ia kaji, lingkungan hidup, cara kehidupan keluarga, pola perkampungan, sistem politik, ekonomi, agama,seni, pakaian dan bahasa (Kottak 1975: 3).
Pada masa lalu pendekatan holistik itu dilaksanakan oleh banyak ahli antropologi. Pada masa sekarang, seperti juga dalam kebanyakan disiplin lain lapangan penelitian antropologi menjadi demikian luas dan demikian banyak hasil penelitian dikumpulkan sehingga ahli-ahli antropologi cenderung berspesialisasi untuk topik tertentu, Misalnya seorang ahli antropologi mengkaji ciri-ciri nenek moyang manusia prasejarah; yang mengkaji efek biologis dari lingkungan terhadap populasi manusia; dan yang lain lagi memusatkan pengkajian pada adat istiadat kelompok tertentu. Meskipun banyak ahli antropologi memilih spesialisasi, namun disiplin antropologi tetap mempertahankan orientasi holisitik dalam arti bahwa bidang spesialisasi melukiskan secara terintegrasi berbagai aspek kehidupan manusia baik pada masa sekarang maupun masa yang telah lalu. (Ember dan Ember 1976: 5-6).
Di Amerika antropologi masuk kurikulum perguruan tinggi secara relatif belum begitu lama. Pad tahun 1954 ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru didirikan, mata kuliah antropologi wajib diikuti oleh semua mahasiswa. Antropologi merupakan disiplin yang menyatukan bersama empat bidang spesialisasi yang saling terkait, antropologi sosial, budaya, arkeologi, antrobiologi atau antropologi fisik, dan antropologi linguistik (Kottak 1975: 3). Pada jurusan antropologi, Washington State University, Pullman, Washington, USA, keempat spesialisasi menjadi emapt program studi, yaitu:
- Program Studi Antropologi Sosial Budaya
- Program Studi Atropologi Fisik
- Program Studi Arkeologi, dan
- Program Studi Linguistik.
Antropologi fisik perhatian utamanya ialah manusia sebagai organisme biologis, sedangkan antropologi budaya perhatian utamanya pada manusia sebagai makhluk berbudaya. Kedua aspek antropologi ini, tentunya saling berkaitan, masing-masing saling memberikan kontribusi, kita ingin mengetahui bagaimana biologi mungkin berpengaruh atau tak berpengaruh terhadap kebudayaan, dan bagaimana kebudayaan dapat mempengaruhi biologi. demikian seterusnya terhadap bidang-bidang disiplin ilmu yang lainnya.
Demikianlah warrga belajar dan para siswa, bagaimana pengertian dan hakekat antropolig tersebut, semoga bermanfaat sebagai bahan belajar kalian, terimakasih.
Sumber: Modul Sosiologi antropologi Paket C Setara SMA tahun 2011.
Akhmad Solihin
June 14, 2014
CB Blogger
IndonesiaPENGERTIAN DAN HAKEKAT ANTROPOLOGI
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
June 14, 2014