Home » Archives for 18/12/14
Warga belajar--sekalian, berikut ini kita akan mempelajari tentang pranata sosial dalam masyarakat, apa itu pranata sosial?, terlebih dahulu kita lihat pemahaman tentang masyarakat yang terkait dengan pranata sosial tersebut.-- Dalam pandangan ilmu sosiologi dan antropologi, masyarakat adalah kesatuan manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam proses pewarisan budaya, masyarakat adalah lingkungan kedua yang dikenali individu setelah keluarga. Masyarakat merupakan laboratorium bagi setiap individu untuk melihat, memahami, dan mempraktikan setiap unsur kebudayaan.
Dalam masyarakat, terdapat pranata-pranata sosial, yaitu sistem tata kelakuan yang harus dipatuhi oleh setiap individu dalam memenuhi kebutuhannya. Tata artinya aturan-aturan yang boleh dan atau tidak boleh dikerjakan. Bila aturan tersebut dilanggar, maka akan ada sanksi. Tujuan utama tata kelakuan ini adalah membatasi kelakuan-kelakuan individu agar tidak menyimpang dari norma yang berlaku di dalam masyarakat. Pranata-pranata sosial yang terdapat di dalam masyarakat lahir atas dasar kebutuhan manusia yang bermacam-macam. Oleh karena itu, akan dijumpai pranata-pranata sosial sebagai berikut :
a. Pranata Ekonomi
Pranata Ekonomi adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan material, termasuk di dalamnya produksi, distribusi, dan konsumsi. Contoh pranata ekonomi adalah berburu, berternak, bertani, industri, koperasi, perbankkan dan jenis mata pencaharian lain.
b. Pranata Sosial
Pranata Sosial adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Seperti tata cara perkawinan, pengaturan keturunan, sistem kekerabatan, dan tempat tinggal.
c. Pranata Pendidikan
Pranata Pendidikan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, yaitu proses pembelajaran berbagai norma, pengetahuan, keterampilan, dan aspek budaya lain yang berlaku dalam masyarakat.
d. Pranata Kepercayaan dan keagamaan
Pranata Kepercayaan dan keagamaan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spritual manusia. Contohnya tatacara melaksanakan upacara keagamaan, doa, pantangan-pantangan, dan sebagainya.
e. Pranata Politik
Pranata Politik adalah pranata yang berhubungan dengan cara, jalan, dan alat yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan bersama dalam masyarakat. Seperti kekuasaan, pemerintahan, demokrasi, partai, dan sebagainya.
f. Pranata Kesenian
Pranata Kesenian adalah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak, seni drama, kesusastraan, dan sebagainya.
g. Pranata Somatik
Pranata Somatik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah manusia demi kenyamanan hidup, seperti kesehatan, kebugaran, kecantikan, dan sebagainya.
Dalam masyarakat, terdapat pranata-pranata sosial, yaitu sistem tata kelakuan yang harus dipatuhi oleh setiap individu dalam memenuhi kebutuhannya. Tata artinya aturan-aturan yang boleh dan atau tidak boleh dikerjakan. Bila aturan tersebut dilanggar, maka akan ada sanksi. Tujuan utama tata kelakuan ini adalah membatasi kelakuan-kelakuan individu agar tidak menyimpang dari norma yang berlaku di dalam masyarakat. Pranata-pranata sosial yang terdapat di dalam masyarakat lahir atas dasar kebutuhan manusia yang bermacam-macam. Oleh karena itu, akan dijumpai pranata-pranata sosial sebagai berikut :
a. Pranata Ekonomi
Pranata Ekonomi adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan material, termasuk di dalamnya produksi, distribusi, dan konsumsi. Contoh pranata ekonomi adalah berburu, berternak, bertani, industri, koperasi, perbankkan dan jenis mata pencaharian lain.
b. Pranata Sosial
Pranata Sosial adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Seperti tata cara perkawinan, pengaturan keturunan, sistem kekerabatan, dan tempat tinggal.
c. Pranata Pendidikan
Pranata Pendidikan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, yaitu proses pembelajaran berbagai norma, pengetahuan, keterampilan, dan aspek budaya lain yang berlaku dalam masyarakat.
d. Pranata Kepercayaan dan keagamaan
Pranata Kepercayaan dan keagamaan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spritual manusia. Contohnya tatacara melaksanakan upacara keagamaan, doa, pantangan-pantangan, dan sebagainya.
e. Pranata Politik
Pranata Politik adalah pranata yang berhubungan dengan cara, jalan, dan alat yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan bersama dalam masyarakat. Seperti kekuasaan, pemerintahan, demokrasi, partai, dan sebagainya.
f. Pranata Kesenian
Pranata Kesenian adalah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak, seni drama, kesusastraan, dan sebagainya.
g. Pranata Somatik
Pranata Somatik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah manusia demi kenyamanan hidup, seperti kesehatan, kebugaran, kecantikan, dan sebagainya.
Demikian Pranata sosial dalam masyarakat, semoga bermanfaat. terimakasih.
Sumber : disarikan dari buku modul sosiologi antropologi Paket C setara SMA tahun 2010
PRANATA SOSIAL DALAM MASYARAKAT
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
December 18, 2014
Warga belajar--sekalian, dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang lalu kita telah membahas tentang Drama sebagai salah satu seni pertunjukan, tentunya kita perlu memahami dan mendalami apa yang dimaksud dengan seni pertunjukan tersebut?. Seni pertunjukan, dalam Bahasa Inggris "performance art" adalah karya yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.
Dalam seni pertunjukan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik, dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah seni pertunjukan (performing art). Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa.
Jenis seni pertunjukan, antara lain :
1. Seni akrobat,
2. Komedi/lawak
3. Tari (sendra tari)
4. Pentas Musik
5. Opera, yaitu sebuah bentuk seni, dari pentasan panggung dramatis sampai pentasan musik.
6. Teater
7. Film dan lain-lain.
Di Indonesia ada beberapa bentuk seni pertunjukan yang bersumber dari seni pertunjukan daerah-daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Contoh seni pertunjukan yang disebut juga pertunjukan tradisional atau teater tradisi itu seperti di bawah ini :
1. Mamanda
Mamanda adalah seni pertunjukan rakyat yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan. Mamanda yang sekarang di sebut teater Mamanda berasal dari kesenian rakyat yang jaman dahulu sering dimainkan dari kampung - kekampung di daerah Kalimantan Selatan ini. Mamanda beranda berasal dari kata "Maman" dan "nda" (paman dan aku). Dibanding dengan seni pementasan yang lain, Mamanda lebih mirip dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Interaksi ini membuat penonton menjadi aktif menyampaikan komentar-komentar lucu yang disinyalir dapat membuat suasana jadi lebih hidup. Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti zaman ketimbang Mamanda yang monoton pada alur cerita kerajaan. Sebab pada kesenian Mamanda tokoh-tokoh yang dimainkan adalah tokoh baku seperti Raja, Perdana Menteri, Mangkubumi, Wazir, Panglima Perang, Harapan Pertama, Harapan kedua, Khadam (Badut/ajudan), Permaisuri dan Sandut (Putri). Tokoh-tokoh ini wajib ada dalam setiap Pementasan. Agar tidak ketinggalan, tokoh-tokoh Mamanda sering pula ditambah dengan tokoh-tokoh lain seperti Raja dari Negeri Seberang, Perompak, Jin, Kompeni dan tokoh-tokoh tambahan lain guna memperkaya cerita. Contoh Naskah Mamanda.
2. Tembang Cianjuran
Tembang Cianjuran yang berasal dari Cianjur ini dahulunya bernama kesenian mamaos. Dinamakan tembang Sunda Cianjuran sejak tahun 1930-an dan dikukuhkan tahun 1962 ketika diadakan Musyawarah Tembang se-Pasundan di Bandung. Seni Mamaos merupakan seni vokal Sunda dengan alat musik kacapi indung, kacapi rincik, suling, dan atau rebab.
Pada awalnya, Cianjuran merupakan revitalisasi dari seni Pantun. Kacapi dan teknik memainkannya masih jelas dari seni Pantun. Begitu pula lagu-lagunya hampir semuanya dari sajian seni Pantun. Rumpaka lagunya pun mengambil dari cerita Pantun Mundinglaya Dikusumah.
3. Wayang
Wayang adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.
4. Dramatari Calonarang
Pertunjukan yang berasal dari Bali ini merupakan tari yang menampilkan tokoh Barong (melambangkan kekuatan baik atau magi putih dan Rangda (kekuatan tidak baik atau magi hitam). Tari ini bertujuan untuk memulihkan kembali keseimbangan antara dua kekuatan yang berbeda agar seluruh desa mendapatkan ketentraman.
Pertunjukan yang dibawakan hingga malan hari ini banyak mengundang minat wisatawan khususnya wisatawan asing. Selain karena ceritanya yang mengandung unsur-unsur magis, pertunjukan ini dikemas dalam setting yang apik dan dilakukan di pura (tempat suci bagi umat Hindu).
5. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo merupakan bentuk teater populer dalam kelompok drama tari yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. pertunjukan ini sering ditampilkan dalam berbagai acara penting, sepertin pernikahan, khitanan, dan peringatan hari-hari penting lainnya.
Reog Ponorogo merupakan upacara meminta perlindungan pada kekuatan gaib setempat. Singa dan merak yang banyak terdapat di hutan-hutan ponorogo, dianggap sebagai penjelmaan kekuatan tersebut. Menurut cerita, semakin lama unsur binatang semakin terpisah dan upacara, dan pada abad ke-14 berubah menjadi satu bentuk hiburan untum memperingati peristiwa kepahlawanan.
Dalam seni pertunjukan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik, dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah seni pertunjukan (performing art). Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa.
Jenis seni pertunjukan, antara lain :
1. Seni akrobat,
2. Komedi/lawak
3. Tari (sendra tari)
4. Pentas Musik
5. Opera, yaitu sebuah bentuk seni, dari pentasan panggung dramatis sampai pentasan musik.
6. Teater
7. Film dan lain-lain.
Di Indonesia ada beberapa bentuk seni pertunjukan yang bersumber dari seni pertunjukan daerah-daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Contoh seni pertunjukan yang disebut juga pertunjukan tradisional atau teater tradisi itu seperti di bawah ini :
1. Mamanda
Mamanda adalah seni pertunjukan rakyat yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan. Mamanda yang sekarang di sebut teater Mamanda berasal dari kesenian rakyat yang jaman dahulu sering dimainkan dari kampung - kekampung di daerah Kalimantan Selatan ini. Mamanda beranda berasal dari kata "Maman" dan "nda" (paman dan aku). Dibanding dengan seni pementasan yang lain, Mamanda lebih mirip dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Interaksi ini membuat penonton menjadi aktif menyampaikan komentar-komentar lucu yang disinyalir dapat membuat suasana jadi lebih hidup. Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti zaman ketimbang Mamanda yang monoton pada alur cerita kerajaan. Sebab pada kesenian Mamanda tokoh-tokoh yang dimainkan adalah tokoh baku seperti Raja, Perdana Menteri, Mangkubumi, Wazir, Panglima Perang, Harapan Pertama, Harapan kedua, Khadam (Badut/ajudan), Permaisuri dan Sandut (Putri). Tokoh-tokoh ini wajib ada dalam setiap Pementasan. Agar tidak ketinggalan, tokoh-tokoh Mamanda sering pula ditambah dengan tokoh-tokoh lain seperti Raja dari Negeri Seberang, Perompak, Jin, Kompeni dan tokoh-tokoh tambahan lain guna memperkaya cerita. Contoh Naskah Mamanda.
2. Tembang Cianjuran
Tembang Cianjuran yang berasal dari Cianjur ini dahulunya bernama kesenian mamaos. Dinamakan tembang Sunda Cianjuran sejak tahun 1930-an dan dikukuhkan tahun 1962 ketika diadakan Musyawarah Tembang se-Pasundan di Bandung. Seni Mamaos merupakan seni vokal Sunda dengan alat musik kacapi indung, kacapi rincik, suling, dan atau rebab.
Pada awalnya, Cianjuran merupakan revitalisasi dari seni Pantun. Kacapi dan teknik memainkannya masih jelas dari seni Pantun. Begitu pula lagu-lagunya hampir semuanya dari sajian seni Pantun. Rumpaka lagunya pun mengambil dari cerita Pantun Mundinglaya Dikusumah.
3. Wayang
Wayang adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.
4. Dramatari Calonarang
Pertunjukan yang berasal dari Bali ini merupakan tari yang menampilkan tokoh Barong (melambangkan kekuatan baik atau magi putih dan Rangda (kekuatan tidak baik atau magi hitam). Tari ini bertujuan untuk memulihkan kembali keseimbangan antara dua kekuatan yang berbeda agar seluruh desa mendapatkan ketentraman.
Pertunjukan yang dibawakan hingga malan hari ini banyak mengundang minat wisatawan khususnya wisatawan asing. Selain karena ceritanya yang mengandung unsur-unsur magis, pertunjukan ini dikemas dalam setting yang apik dan dilakukan di pura (tempat suci bagi umat Hindu).
5. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo merupakan bentuk teater populer dalam kelompok drama tari yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. pertunjukan ini sering ditampilkan dalam berbagai acara penting, sepertin pernikahan, khitanan, dan peringatan hari-hari penting lainnya.
Reog Ponorogo merupakan upacara meminta perlindungan pada kekuatan gaib setempat. Singa dan merak yang banyak terdapat di hutan-hutan ponorogo, dianggap sebagai penjelmaan kekuatan tersebut. Menurut cerita, semakin lama unsur binatang semakin terpisah dan upacara, dan pada abad ke-14 berubah menjadi satu bentuk hiburan untum memperingati peristiwa kepahlawanan.
Demikian seni pertunjukan di Indonesia, semoga dapat dijadikan tambahan pengetahuan untuk warga belajar sekalian, terimakasih.
Sumber: disarikan dan dikembangkaan dari Buku Modul Sosiologi Antropologi Paket C Setara SMA tahun 2010
SENI PERTUNJUKAN DI INDONESIA
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
December 18, 2014