Home » Archives for 31/01/15
Strategi yang dikembangkan dalam program keaksaraan fungsional (Direktorat Pendidikan Masyarakat, 2004) adalah sebagai berikut;
- Pemberantasan buta huruf dilaksanakan ditingkat grass root yang merupakan basis/ kantung-kantung masyarakat buta huruf, yaitu tingkat RT/RW, pemukiman tertentu, tempat kerja/ perusahaan.
- Mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur pendidikan yang ada dimasyarakat.
- Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya manusia.
- Mengoptimalkan peran sekolah, perguruan tinggi, lembaga kursus, lembag pelatihan swasta, SKB, BPKB, PKBM, balai pendidikan dan pelatihan, pondok pesantren, majelis ta'lim dan sebagainya.
- Menggerakan peran organisasi sosial kemasyarakatan
- Program Pemberantasan Buta Aksara dilaksanakan secara terintegrasi dengan berbagai program penyuluhan, pembimbingan, pendampingan pada masyarakat yang dilakukan berbagai sektor.
- Program Pembelajaran dirancang kontekstual dengan pekerjaan, minat, mata pencaharian, potensi sumber daya alam pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, kehutanan, usha produk kerajinan, pertukangan dan jasa.
- Kegiatan Pembelajaran bisa dilakukan di berbagai tempat dimana saja.
- Melatih dan menyediakan tenaga pengajar/tutor, bahan belajar yang terkait dengan keterampilan untuk dijadikan mata pencaharian yang dapat memberikan penghasilan.
Aspek-aspek Dasar Keaksaraan Fungsional
1. Keterampilan dasar
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) warga belajar untuk merangkai huruf, merangkai kata, merangkai kalimat, membaca dengan lancar tanpa bantuan orang lain, keterampilan menulis, menulis informasi berdasarkan buah pikirannya sendiri tanpa bantuan orang lain, keterampilan berhitung dengan menggunakan simbol (+, -, x, :), menjumlah (menambah), mengurangi, mengali, membagi dan menulis.
2. Keterampilan fungsional
Adanya kemampuan warga belajar dalam menggunakan keterampilan membaca, menulis, berhitung, dalam kegiatan sehari-hari, seperti menulis kuitansi, mengisi formulir, membaca petunjuk, menulis surat dll.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi disusun sesuai dengan tiga tahap keaksaraan fungsional yaitu :
- Standar kompetensi pada tahap pemberantasan berdasarkan penembangan keterampilan dasar yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari warga belajar.
- Standar kompetensi padatahap pembinaan yang dapat membantu warga belajar memanfaatkan calistung dalam kehidupan sehari-hari
- Standar pad tahap pelestarian yang dapat membantu warga belajar meningkatkan taraf hidup.
Sumber ; Direktorat Jenderal PMPTK 2006.
STRATEGI DAN ASPEK PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
January 31, 2015
Etnografi berasal dari dua kata dari bahasa Latih, yaitu "ethnos" artinya bangsa, dan "graphy" atau "grafien" artinya lukisan, gambaran atau uraian. Jadi secara etimologis etnografi adalah gambaran suatu suku bangsa yang berkaitan erat dengan kebudayaannya, atau dapat dikatakan etnografi adalah uraian atau gambaran tentang bangsa-bangsa di suatu tempat dan di suatu waktu.
Dalam kajian antrolopologi suku bangsa lebih sering disebut "tribe" dari pada "ethnic". Karena kata ethnic memberi pemahaman adanya perbedaan kelompok dalam suatu masyarakat berdasarkan adat-istiadat, bahasa, sejarah dan kebudayaan. Namun dapat diartikan pula sebagai kelompok sosial dalam sistem sosial budaya yang memiliki arti serta kedudukan tertentu.
Narrol dalam bukunya "Ethnic Unit Classification", berpendapat bahwa kelompok ethnic merupakan populasi yang :
Dalam kajian antrolopologi suku bangsa lebih sering disebut "tribe" dari pada "ethnic". Karena kata ethnic memberi pemahaman adanya perbedaan kelompok dalam suatu masyarakat berdasarkan adat-istiadat, bahasa, sejarah dan kebudayaan. Namun dapat diartikan pula sebagai kelompok sosial dalam sistem sosial budaya yang memiliki arti serta kedudukan tertentu.
Narrol dalam bukunya "Ethnic Unit Classification", berpendapat bahwa kelompok ethnic merupakan populasi yang :
- secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan
- memiliki nilai budaya yang sama dan sadar akan bersamaan
- berdasarkan niali budaya yang dimiliki, menentukan ciri-ciri kelompok sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan berbeda
- mereka menunjukan jaringan berinteraksi di kalangan sendiri, sehingga menunjukan adanya kondisi menutup diri.
Himpunan-himpunan deskripsi tersebut amat menarik perhatian kalangan pelajar sehingga muncul anggapan-anggapan sebagai berikut:
- Sebagian orang eropa memandang bangsa-bangsa di Luar Eropa itu dianggap sebagai manusia liar sehingga muncul istilah orang primitif dengan kebudayaan liat (savage).
- Sebagian orang eropa memandang adanya orang-orang belum mendapatkan pengaruh-pengaruh jahat atau buruk yang ada di bangsa Eropa waktu itu.
- Sebagian lagi ada yang menganggap adat istiadat mereka aneh dan unik,sehingga muncul dorongan untuk mengumpulkan berbagai benda yang ada hubungannya dengan suku-suku bangsa tersebut. Seperti alat-alat rumah tangga, senjata, hasil kesenian, dan kerajinan. Benda-benda tersebut pada awalnya dikoleksi oleh kerajaan dan orang-ornag kaya. Koleksi-koleksi benda-benda tersebut disebut etnografika. Dari keberadaan benda-benda tersebut muncul gagasan untuk diorganisir dalam suatu tempat yang dikenal dengan museum. Pada akhir abad ke-18, didirikan museum etnografi pertama tentang kebudayaan bangsa-bangsa diluar bangsa Eropa.
Sejak saat itu, perhatian terhadap kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa terus meningkat. Pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa ada perbedaan fisik manusia di muka bumi ini dan paa yang menyebabkan munculnya perbedaan kebudayaan manusia. Keinginan itu mendorong para ahli untuk mengadakan penelitian-penelitian secara ilmiah sehingga muncul istilah etnologi yang berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa, dan logos artinya pengetahuan atau ilmu, sehingga etnologi berarti ilmu tentang bangsa-bangsa.
Studi tentang entnografi, biasanya dibagi ke dalam bagian-bagian tentang unsur-unsur kebudayaan menurut satu tata urutan yang sudah baku yang disebut kerangka etnografi. Kerangka etnografi yang umum dipergunakan oleh para ahli antropologi adalah memakai sistem dari unsur yang paling konkret ke yang paling abstrak. Disamping itu, sebuah kerangka etnografi perlu didahului dengan suatu bagian permulaan yang mendeskripsikan lokasi dan lingkungan geografi dan wilayah suku bangsa yang bersangkutan. Dengan demikian susunan kerangka etnografi dapat terdiri dari :
a. lokasi, lingkungan alam dan demografi
b. Asal mula dan sejarah suku bangsa
c. Bahasa
d. Sistem teknologi
e. Sistem ekonomi (sistem mata pencaharian
f. Organisasi sosial
g. Sistem pengetahuan
h. Kesenian
i. Sistem religi.
Studi tentang entnografi, biasanya dibagi ke dalam bagian-bagian tentang unsur-unsur kebudayaan menurut satu tata urutan yang sudah baku yang disebut kerangka etnografi. Kerangka etnografi yang umum dipergunakan oleh para ahli antropologi adalah memakai sistem dari unsur yang paling konkret ke yang paling abstrak. Disamping itu, sebuah kerangka etnografi perlu didahului dengan suatu bagian permulaan yang mendeskripsikan lokasi dan lingkungan geografi dan wilayah suku bangsa yang bersangkutan. Dengan demikian susunan kerangka etnografi dapat terdiri dari :
a. lokasi, lingkungan alam dan demografi
b. Asal mula dan sejarah suku bangsa
c. Bahasa
d. Sistem teknologi
e. Sistem ekonomi (sistem mata pencaharian
f. Organisasi sosial
g. Sistem pengetahuan
h. Kesenian
i. Sistem religi.
Sumber : dirangkum dari berbagai sumber !!
PENGERTIAN ETNOGRAFI DAN KERANGKA ETNOGRAFI
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
January 31, 2015
Agama wahyu (disebut juga agama samawi, agama langit) adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para rasul-rasul-Nya, dan kepada kitab-kitab-Nya serta pesannya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia. Beberapa pendapat menyimpulkan bahwa suatu agama disebut agama Samawi jika sedikitnya mempunyai tiga hal, yaitu: mempunyai definisi Tuhan yang jelas; mempunyai penyampai risalah (Nabi dan Rasul); dan mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan dalam Kitab suci.
AGAMA WAHYU
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
January 31, 2015
Kita sering mendengar dan bahkan banyak mendengar tentang seseorang yang disebut seniman, dimana banyak seniman-seniman besar dengan karya-karya luar biasanya yang melenggenda hingga keseluruh penjuru dunia. Sebut saja Leonardo da Pinci dengan lukisan monalisanya, atau sekespear dengan Romio dan Juliet, mereka adalah seniman-seniman legendaris yang karyanya telah dikagumi seluruh dunia. Jadi apa arti seorang seniman itu?
Seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, atau inovatif, atau mahir dalam bidang seni, Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut orang-orang yang menciptakan seni, seperti lukisan, patung, seni peran, seni tari, sastra, film dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Ahli sejarang seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.
Seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, atau inovatif, atau mahir dalam bidang seni, Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut orang-orang yang menciptakan seni, seperti lukisan, patung, seni peran, seni tari, sastra, film dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Ahli sejarang seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.
ARTI SEORANG SENIMAN
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
January 31, 2015