Home » Archives for 25/03/15
1. Sebab-sebab terjadinya Perang dunia I
Pada tahun 1914 di Eropa meletus perang. Perang tersebut merupakan perang saudara, karena melibatkan banyak negara di Eropa. Bahkan Amerika, Asia dan Australia pun ikut terlibat dalam perang hebat yang memakan banyak korban jiwa untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, sehingga disebut perang Dunia I. Perang Dunia I berlangsung Tahun 1914-1918.
Perang Dunia I ini tidak terjadi dengan tiba-tiba, tetapi didahului oleh suatu keadaan yang mendorong terjadinya perang tersebut, antara lain adalah:
a. Adanya persaingan antar negara Eropa dalam memperebutkan tanah jajahan
b. Adanya persaingan dalam bidang industri dan armada niaga
c. Munculnya persekutuan-persekutuan militer
d. Adanya perlombaan persenjataan negara-negara di Eropa.
2. Negara-negara yang terlibat perang
Negara yang terlibat perang Dunia I terjadi dalam dua Kubu. Kubu pertama disebut dengan Kubu Sentral (Blok Jerman) terdiri dari negara-negara : Jerman, Austria, Hongaria, Bulagaria, dan Turki. Sedangkan kubu kedua adalah kubu Sekutu (Blok Perancis) terdiri dari 23 negara antara lain Rusia, Perancis, Belgia, Inggris, Amerika Serikat, Italia, Jepang dan Lain-lain.
Pada tahun 1914 di Eropa meletus perang. Perang tersebut merupakan perang saudara, karena melibatkan banyak negara di Eropa. Bahkan Amerika, Asia dan Australia pun ikut terlibat dalam perang hebat yang memakan banyak korban jiwa untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, sehingga disebut perang Dunia I. Perang Dunia I berlangsung Tahun 1914-1918.
Perang Dunia I ini tidak terjadi dengan tiba-tiba, tetapi didahului oleh suatu keadaan yang mendorong terjadinya perang tersebut, antara lain adalah:
a. Adanya persaingan antar negara Eropa dalam memperebutkan tanah jajahan
b. Adanya persaingan dalam bidang industri dan armada niaga
c. Munculnya persekutuan-persekutuan militer
d. Adanya perlombaan persenjataan negara-negara di Eropa.
2. Negara-negara yang terlibat perang
Negara yang terlibat perang Dunia I terjadi dalam dua Kubu. Kubu pertama disebut dengan Kubu Sentral (Blok Jerman) terdiri dari negara-negara : Jerman, Austria, Hongaria, Bulagaria, dan Turki. Sedangkan kubu kedua adalah kubu Sekutu (Blok Perancis) terdiri dari 23 negara antara lain Rusia, Perancis, Belgia, Inggris, Amerika Serikat, Italia, Jepang dan Lain-lain.
Secara rinci negara yang saling berperang adalah :a. Rusia dengan Austria, karean memperebutkan pengaruh wilayah Balkan
b. Perancis dengan Italia, karena memperebutkan pengaruh di wilayah Tunisia
c. Perancis dengan jerman, karena memperebutkan daerah pusat Industri di daerah Ruhr
d. Inggris dengan Jerman karena memperebutkan daerah jajahan di Afrika, Timur Tengah, dan Pasifik. Akibat persaingan industri dan niaga.
3. Awal Peperangan
Perang Dunia I dimulai karena terbunuhnya Franz Fedinand, putra mahkota Austria ketika sedang berkunjung ke Bosnia. Maksud kunjungannya adalah untuk melihat dari dekat latihan perang di daerah Bosnia.
Peristiwa ini menimbulkan kemarahan Austria, dan meminta Serbia untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Kemudian Austria mengirimkan pasukannya menyerbu Serbia. Akhirnya pecah perang antara Austria dan Serbia.
Peperangan yang semula antara dua negara tersebut, akhirnya meluas ke negara-negara Eropa lainnya dengan menggabungkan diri ke kubu masing-masing. Meluasnya perang tersebut mengakibatkan mulai terjadinyan Perang Dunia I
- Medan Barat
- Medan Timur
- Medan Selatan, dan
- Medan Tenggara.
Walaupun Pembunuhan Archduke Franz Ferdinand sering dianggap sebagai penyebab atau alasan peperangan terjadi. Namun sebenarnya banyak sekali faktor penyebab terjadi Perang Dunia 1. Terutama terletak pada ketidakseimbangan politik di Eropa pada masa itu yang menumbuhkan persaingan tidak sehat. sehingga kompleksitas persaingan itu membuat eropa terkotak-kotak,atau negara-negara di eropa membuat kubu-kubuan (Aliansi) yang membuat persaingan makin menajam.
4. Berakhirnya Perang Dunia I
Perang Dunia I berakhir karena ternyata Jerman dapat dipukul mundur oleh pasukan sekutu yang terdiri dari 23 negara, di antarnya Perancis, Amerika Serikat dan Inggris di bahaw pimpinan Jenderal Foch dari Perancis. Kekuatan pasukan sekutu sangat besar, apalagi didukung dengan perlengkapan militer dari Amerika Serikat.
Akibat kekalahan Jerman di berbagai medan perang, maka pada tanggal 1 November 1918 Jerman menyerah kepada sekutu. Sedangkan Turki, Austria, Hongaria, Bulgaria lebih dulu menyerah kepada Sekutu. Kemudian pada tahun 1919 Jerman mengadakan perjanjian damai dengan pihak Sekutu di Versailles. Perjanjian tersebut dikenal dengan nama Perjanjian Versailles yang dirasakan sangat merugikan bagi Jerman.
5. Akibat Perang Dunia I
Perang Dunia I yang berlangsung tahun 1914-1918 yang melibatkan hampir seluruh negeri di Eropa, menyebabkan kerusakan, kemusnahan dan kesengsaraan yang luas pada negara-negara yang dilanda peperangan.
Banyak usaha pertanian rusak dan terbengkalai sehingga menimbulkan bencana kelaparan. Pusat-pusat Industri dan prasarana lainnya seperti jalan, jembatan, penerbangan banyak yang mengalami kerusakan.
Hubungan dengan dunia luar terutama dalam hal hubungan perdagangan terputus, karena adanya blokade dan perang laut, sehingga banyak negara mengalami kesulitan ekonomi. Sedangkan korban jiwa manusia diperkirakan berjumlah lebih dari 8.000.000 orang tewas dan luka-luka.
6. Keadaan di Jerman
Akibat perang negeri Jerman banyak mengalami kerusakan dna kehancuran. Keadaan jerman bertambah parah karena perjanjian perdamaian Versillers tahun 1919 yang sangat merugikan Jerman.
7. Keadaan di Rusia
Rusia dalam Perang Dunia I harus menghadapi pasukan blok Jerman sendirian. Karena itu Rusia mengerahkan seluruh rakyatnya untuk membela negara. Akibatnya negeri Rusia mengalami kesulitan yang hebat terutama dalam kehidupan ekonomi rakyatnya, seperti usaha pertanian yang terbengkalai, sehingga menimbulkan bencana kelaparan terutama di daerah-daerah pedesaan.
8. Keadaan di Italia
Keadaan di Italia tidak berbeda dengan negara Eropa lainnya yang terlibat perang. Banyak usaha pertanian rusak dan terbengkalai. Rakyat Italia banyak yang menderita. Pengangguran meningkat karena banyak tempat-tempat usaha yang hancur akibat perang.
9. Keadaan di Inggris
Inggris setelah Perang Dunia I mengalami kesulitan, terutama dalam mengekspor hasil industrinya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya tempat-tempat pemasaran. Menurunnya ekspor banyak memengaruhi kegiatan lainnya seperti transportasi, tenaga kerja, bank.
10. Keadaan di Asia, Afrika dan Australia
Meskipun negeri-negeri di Asia, Afrika dan Australia ini tidak secara langsung terlibat dalam kancah perang, namun mereka merasakan pula akibat Perang Dunia I. Sebelum perang, negara ini sangat tergantung pada barang impor dari Eropa. Tetapi selama perang Impor barang dari Eropa terputus. Negara-negara di Asia, Afrika, dan Australia terpaksa harus mengusahakan sendiri Industri dalam negeri, atau mengimpor barang-barang dari Jepang dan Amerika Serikat.
Sebagai daerah jajahan, Asia dan Afrika dimanfaatkan sebagai produsen bahan mentah/ baku bagi Eropa. Selama hubungan dengan Eropa terputus karena perang, maka bahan mentah. bahan baku yang biasanya diambil dari bangsa Eropa tidak diambil sehingga tertimbun di gudang dan rusak.
Sumber : Dirangkum dari Buku Modul Sejarah Kesetaraan paket B Kelas VII tahun 2011
Sumber Gambar : Google
SEJARAH SINGKAT PERANG DUNIA I (1914 - 1918)
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
March 25, 2015
Warga belajar dan siswa--sekalian, Tahukah kalian artinya Revolusi Industri? kapan dan dimana terjadinya? Mengapa terjadi Revolusi Industri? Apa pengaruh Revolusi Industri terhadap daerah jajahan Inggris?
Untuk mengetahui jawaban dari semua pertanyaan di atas, dalam kegiatan ini akan diuraikan secara jelas berkaitan dengan revolusi Industri di Inggris tersebut.
1. Arti Revolusi Industri
Adanya penemuan-penemuan daerah baru dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, seorang sarjana bangsa Skotlandia bernama James Watt pada tahun 1769 berhasil menciptakan mesin uap. Penemuan ini merupakan awal lahirnya Revolusi Industri yaitu adanya perubahan atau pergantian di bidang usaha produksi dan tenaga hewan dan tenaga manusia ke tenaga mesin uap.
2. Sebab Terjadinya Revolusi Industri
Revolusi Industri yang terjadi di Inggis tahun 1769 tidak muncul dengan tiba-tiba, tetapi didahului oleh peristiwa-peristiwa antara lain Revolusi Agraria. Pada saat Revolusi Agraria golongan bangsawan yang merupakan tuan tanah di Inggris mengubah tanah pertanian dan perkebunan gandum menjadi daerah peternakan domba. Mereka tertarik untuk berusaha di bidang peternakan domba karena pada waktu itu permintaan bahan baku untuk industri kain wol dan laken meningkat, baik dari Itali maupun dari dalam negeri Inggris sendiri.
Pengaturan kembali tanah pertanian dan perkebunan menjadi peternakan domba tersebut menyebabkan Rakyat kehilangan lapangan pekerjaan dari mata pencaharian sebagai petani. Sehingga banyak pengangguran di pedesaan. Akibat dari perubahan tersebut kehidupan mereka menjadi miskin. Keadaan ini mendorong timbulnya urbanisasi, yaitu pindahnya penduduk ke kota. Mereka bekerja di industri-industri, pertambangan batu bara, besi dan baja. Upah mereka sangat rendah sehingga rakyat umumnya tetap miskin. Keuntungan hanya dinikmati oleh kaum bangsawan atau tuan tanah. Bahkan pemilik modal yang menguasai industri lebih suka mempergunakan tenaga kerja wanita dan anak-anak karena upah mereka lebih rendah. Mereka diharuskan bekerja dalam waktu yang lama, bahkan kadang-kadang selama 12 jam hingga 15 jam sehari. Keadaan mereka sangat menyedihkan.
Disamping Revolusi Agraria yang menjadi faktor pendorong munculnya Revolusi Industri di Inggris, terdapat pula faktor-faktor lainnya yang berkaitan, antara lain:
a. Kekayaan alam Inggris yang berlimpah terutama biji besi, baja dan batu bara yang diperlukan bagi perkembangan industri
b. Adanya koloni Inggris yang luas sebagai tempat pemasaran hasil produksi dan tempat-tempat pengolahan bahan baku mentah.
Sejak ditemukan masin uap dan digunakan dalam pabrik tekstil di Inggris membuat produksi menjadi berlibat ganda. Keadaan ini menyebabkan makin meningkatnya kebutuhan bahan baku/bahan mentah seperti mentah seperti kapas, bulu domba dan sebagainya.
Peningkatan produksi tekstil ini mendorong Inggris untuk mencari daerah pemasaran hasil dan daerah penghasil bahan baku ke daerah yang baru.
3 Revolusi Industri dan Pengaruhnya terhadap Perluasan Daerah Koloni Inggris
Revolusi Industri yang terjadi di Inggris tidak hanya berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan bidang industri di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi berpengaruh pula terhadap daerah yang menjadi koloni Inggris.
Industrialisasi secara besar-besaran sangat memerlukan bahan baku yang tidak sedikit jumlahnya. Bahan baku yang banyak untuk mendukung keperluan Industri ini tidak mungkin hanya dapat dipenuhi dari sumber-sumber yang terdapat di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi perlu didatangkan dari luar.
Untuk mengetahui jawaban dari semua pertanyaan di atas, dalam kegiatan ini akan diuraikan secara jelas berkaitan dengan revolusi Industri di Inggris tersebut.
1. Arti Revolusi Industri
Adanya penemuan-penemuan daerah baru dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, seorang sarjana bangsa Skotlandia bernama James Watt pada tahun 1769 berhasil menciptakan mesin uap. Penemuan ini merupakan awal lahirnya Revolusi Industri yaitu adanya perubahan atau pergantian di bidang usaha produksi dan tenaga hewan dan tenaga manusia ke tenaga mesin uap.
2. Sebab Terjadinya Revolusi Industri
Revolusi Industri yang terjadi di Inggis tahun 1769 tidak muncul dengan tiba-tiba, tetapi didahului oleh peristiwa-peristiwa antara lain Revolusi Agraria. Pada saat Revolusi Agraria golongan bangsawan yang merupakan tuan tanah di Inggris mengubah tanah pertanian dan perkebunan gandum menjadi daerah peternakan domba. Mereka tertarik untuk berusaha di bidang peternakan domba karena pada waktu itu permintaan bahan baku untuk industri kain wol dan laken meningkat, baik dari Itali maupun dari dalam negeri Inggris sendiri.
Pengaturan kembali tanah pertanian dan perkebunan menjadi peternakan domba tersebut menyebabkan Rakyat kehilangan lapangan pekerjaan dari mata pencaharian sebagai petani. Sehingga banyak pengangguran di pedesaan. Akibat dari perubahan tersebut kehidupan mereka menjadi miskin. Keadaan ini mendorong timbulnya urbanisasi, yaitu pindahnya penduduk ke kota. Mereka bekerja di industri-industri, pertambangan batu bara, besi dan baja. Upah mereka sangat rendah sehingga rakyat umumnya tetap miskin. Keuntungan hanya dinikmati oleh kaum bangsawan atau tuan tanah. Bahkan pemilik modal yang menguasai industri lebih suka mempergunakan tenaga kerja wanita dan anak-anak karena upah mereka lebih rendah. Mereka diharuskan bekerja dalam waktu yang lama, bahkan kadang-kadang selama 12 jam hingga 15 jam sehari. Keadaan mereka sangat menyedihkan.
Disamping Revolusi Agraria yang menjadi faktor pendorong munculnya Revolusi Industri di Inggris, terdapat pula faktor-faktor lainnya yang berkaitan, antara lain:
a. Kekayaan alam Inggris yang berlimpah terutama biji besi, baja dan batu bara yang diperlukan bagi perkembangan industri
b. Adanya koloni Inggris yang luas sebagai tempat pemasaran hasil produksi dan tempat-tempat pengolahan bahan baku mentah.
Sejak ditemukan masin uap dan digunakan dalam pabrik tekstil di Inggris membuat produksi menjadi berlibat ganda. Keadaan ini menyebabkan makin meningkatnya kebutuhan bahan baku/bahan mentah seperti mentah seperti kapas, bulu domba dan sebagainya.
Peningkatan produksi tekstil ini mendorong Inggris untuk mencari daerah pemasaran hasil dan daerah penghasil bahan baku ke daerah yang baru.
3 Revolusi Industri dan Pengaruhnya terhadap Perluasan Daerah Koloni Inggris
Revolusi Industri yang terjadi di Inggris tidak hanya berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan bidang industri di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi berpengaruh pula terhadap daerah yang menjadi koloni Inggris.
Industrialisasi secara besar-besaran sangat memerlukan bahan baku yang tidak sedikit jumlahnya. Bahan baku yang banyak untuk mendukung keperluan Industri ini tidak mungkin hanya dapat dipenuhi dari sumber-sumber yang terdapat di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi perlu didatangkan dari luar.
Demikian pula hasil-hasil industri yang berlimpah diperlukan pemasaran yang luas. Keadaan ini mendorong Inggris untuk melakukan politik imperialisme modern atau imperialisme industri. Imperialisme industri ini didukung oleh adanya perkembangan industri. Sasaran untuk memproleh pemasaran dan pemenuhan kebutuhan bahan baku/bahan mentah diperoleh dari daerah-daerah jajahan.
Tujuan Imperialime Industri
a. Mencari Pemasaran
Industri secara besar-besaran menghasilkan barang sebagai produksi yang cukup banyak. Produksi yang melimpah, perlu diusahakan pemasarannya. Pada mulanya pemasaran dilakukan dalam negeri, kemudian dilakukan antarnegara industri. Ketika industri semakin berkembang pesat dan barang-barang produksi terus bertambah, maka perlu dicari tempat pemasaran lain, yaitu di daerah jajahan. Dengan demikian daerah-daerah jajahan dijadikan sebagai tempat pemasaran.
b. Mencari bahan baku / bahan mentah
Negara industri seperti halnya Inggris mempunyai sumber batu bara dan besi untuk membuat mesin-mesin, tetapi mereka tidak mempunyai bahan baku lain. Salah satu bahan baku yang digunakan adalah kapas, sebagai bahan baku untuk membuat tekstil. Karena itu untuk mendapatkan bahan baku tersebut, mereka perlu mencari tempat lain terutama di daerah-daerah koloninya diambil hasil berupa bahan baku sebanyak-banyaknya.
c. Tenaga yang murah
Dengan digunakan mesin-mesin. Penggunaan tenaga manusia makin berkuran. Banyak barang yang dahulu dikerjakan oleh tukang yang ahli kini cukup dikerjakan oleh sembarang orang, bahkan anak-anak. Barang-barang suda dibuat oleh mesin, sedangkan tenaga manusia dipakai untuk menjalankan mesin, akibatnya tenaga buruh menjadi murah. Tenaga murah ini tidak hanya berlaku di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi juga daerah koloni Inggris, meliputi Asia dan Afrika.
Politik imperialisme Inggris mencapai puncak kejayaannya pada masa Pemerintah Ratu Vicotria (1837-1901). Ia adalah Ratu yang paling lama berkuasa di Inggris dibandingkan dengan Raja Inggris lainnya. Revolusi Industri yang berawal di Inggris akhirnya meluas ke negara-negara lain di Eropa dan Amerika. hal ini membawa pengaruh dan perubahan kehidupan dalam masyarakat baik dalam bidang perekonomian, sosial budaya maupun bidang kenegaraan lainnya.
Kata-kata Penting:
Revolusi : Proses perubahan/pergantian yang terjadi secara cepat
Kolonisator : Negara Penjajah
Koloni : Tanah/tidak terbatas
Absolut : Mutlak/tidak terbatas
Demokrasi : kekuasaan/kedaulatan ditangan rakyat
Imperialisme : Perluasan kekuasaan/ daerah jajahan
Industrialisasi : Pendirian/pengembangan industri secara besar-besaran.
- -
Baca Juga :
- Sejarah Revolusi Perancis di sini !!
- Sejarah Revolusi Amerika di sini !!
Sumber: Dirangkum dari buku Modul Sejarah kesetaraan Paket B Kelas VII tahun 2011.
Gambar : Google
SEJARAH REVOLUSI INDUSTRI DI INGGRIS
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
March 25, 2015
Secara umum Revolusi Perancis yang terjadi pada tanggal 14 Juli 1789 berbeda dengan Revolusi Amerika yang terjadi sekitar tahun 1776 di Amerika. Revolusi Amerika sasarannya kepada bangsa penjajah, yaitu perlawanan rakyat Amerika terhadap penguasa Inggris. Sedangkan Revolusi Prancis merupakan perubahan pada bidang pemerintahan.
1. Pengertian Revolusi Perancis
Revolusi Perancis adalah proses perubahan yang terjadi di bidang pemerintahan atau ketatanegaraan dan Kemasyarakatan yang terjadi di Perancis.
Di bidang Pemerintahan, terjadi perubahan kekuasaan dari seorang Raja yang bersifat absolut menjadi pemerintah Demokrasi yang Undang-undang Dasar serta memiliki Dewan Perwakilan Rakyat. Di bidang kemasyarakatan, masyarakat yang terdiri atas golongan yang tidak memiliki hak sama sekali berubah menjadi suatu masyarakat yang memiliki hak yang sama.
Pada waktu terjadi Revolusi Perancis, pemerintah di Perancis di bawah kekuasaan Raja bernama Louis IV.
2. Sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis
Revolusi Perancis tidak terjadi dengan tiba-tiba, tetapi dilatarbelakangi oleh adanya peristiwa-peristiwa baik yang terjadi di dalam negeri Perancis sendiri maupun di luar negeri seperti Revolusi yang tejadi di Amerika.
adapun sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis antara lain :
a. Adanya pemborosan dalam penggunaan keuangan negara yang dilakukan oleh Raja dan bangsawan untuk kepentingan dan kesenangan pribadi.
b. Adanya pengaruh dari luar, yaitu keberhasilan revolusi rakyat Amerika untuk menentang ketidak adilan dan penindasan oleh penjajah Inggris
c. Usaha Lafayette dalam mengobarkan semangat serta cita-cita perang kemerdekaan Amerika guna mendapatkan kemerdekaan, kebangsaan dan persamaan.
3. Penyerbuan Rakyat ke Penjara Bastile
Pada tanggal 14 Juli 1989 di Perancis terjadi suatu peristiwa besar dimana Rakyat Perancis menyerbu penjara Bastile. Mereka berhasil menguasai tempat tersebut, dan membebaskan para tahanan serta merampas senjata-senjata yang disimpan di dalam penjara Bastile. Penjara Bstile merupakan lambang kekuasaan Raja Perancis pada saat itu, namun sangat dibenci oleh Rakyat, tempat ini dijadikan sebagai tempat tahanan para pemimpin Rakyat yang dianggap menentang kekuasaan Raja. Selain sebagai tempat tahanan penjara Bastile berfungsi sebagai benteng yang didalamnya dijadikan pula tempat menyimpan persenjataan Raja.
1. Pengertian Revolusi Perancis
Revolusi Perancis adalah proses perubahan yang terjadi di bidang pemerintahan atau ketatanegaraan dan Kemasyarakatan yang terjadi di Perancis.
Di bidang Pemerintahan, terjadi perubahan kekuasaan dari seorang Raja yang bersifat absolut menjadi pemerintah Demokrasi yang Undang-undang Dasar serta memiliki Dewan Perwakilan Rakyat. Di bidang kemasyarakatan, masyarakat yang terdiri atas golongan yang tidak memiliki hak sama sekali berubah menjadi suatu masyarakat yang memiliki hak yang sama.
Pada waktu terjadi Revolusi Perancis, pemerintah di Perancis di bawah kekuasaan Raja bernama Louis IV.
2. Sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis
Revolusi Perancis tidak terjadi dengan tiba-tiba, tetapi dilatarbelakangi oleh adanya peristiwa-peristiwa baik yang terjadi di dalam negeri Perancis sendiri maupun di luar negeri seperti Revolusi yang tejadi di Amerika.
adapun sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis antara lain :
a. Adanya pemborosan dalam penggunaan keuangan negara yang dilakukan oleh Raja dan bangsawan untuk kepentingan dan kesenangan pribadi.
b. Adanya pengaruh dari luar, yaitu keberhasilan revolusi rakyat Amerika untuk menentang ketidak adilan dan penindasan oleh penjajah Inggris
c. Usaha Lafayette dalam mengobarkan semangat serta cita-cita perang kemerdekaan Amerika guna mendapatkan kemerdekaan, kebangsaan dan persamaan.
3. Penyerbuan Rakyat ke Penjara Bastile
Pada tanggal 14 Juli 1989 di Perancis terjadi suatu peristiwa besar dimana Rakyat Perancis menyerbu penjara Bastile. Mereka berhasil menguasai tempat tersebut, dan membebaskan para tahanan serta merampas senjata-senjata yang disimpan di dalam penjara Bastile. Penjara Bstile merupakan lambang kekuasaan Raja Perancis pada saat itu, namun sangat dibenci oleh Rakyat, tempat ini dijadikan sebagai tempat tahanan para pemimpin Rakyat yang dianggap menentang kekuasaan Raja. Selain sebagai tempat tahanan penjara Bastile berfungsi sebagai benteng yang didalamnya dijadikan pula tempat menyimpan persenjataan Raja.
Revolusi Rakyat Perancis yang ditandai dengan peristiwa penyerbuan ke penjara Bastile nampaknya makin meluas. Rakyat yang marah membakar istana para bangsawan yang dianggap setia kepada Raja.
Penyerbuan ke penjara Bastile sebagai pelampiasan kemarahan Rakyat disebabkan antara lain:
- Rakyat sudah sangat tertekan dan menderita karena tindakan sewenang-wenang dari Raja
- Tersiar berita-berita yang didengar Rakyat bahwa Raja sedang menghimpun kekuatan tentaranya untuk menumpas revolusi atau gerakan Rakyat.
- Rakyat merasa perlu untuk melindungi diri dari kemungkinan tindakan Raja, Rakyat snagat membutuhkan senjata, sedangkan senjata tersimpan di penjara Bastile.
4. Semboyan Revolusi Perancis
Revolusi sebuah negara biasanya memiliki semboyan. Dalam Revolusi Perancis dikenal semboyan yang berbunyi "Liberte, Egalite, Fraternite" yang berarti "Kebebasan, Persamaan, Persaudaraan".
Kebebasan, merupakan suatu asas yang menjadi ciri kehidupan masyarakat kota yang menghendaki adanya kebebasan dan kemerdekaan. kebebasan ini merupakan pula cita-cita kaum bangsawan kota, kaum pengusaha, dan pedagang.
Persamaan, adanya suatu asas yang tidak membeda-bedakan warga negara dalam hukum dan pemerintah. Rakyat menghendaki sistem demokrasi, dimana setiap warga negara memiliki kedudukan hukum yang sama dalam Pemerintah.
Oleh karena itu asas ini dituangkan di dalam piagam pernyataan tentang hak-hak manusia dan warga yang disusun pada tanggal 27 Agustus 1789, antara lain disebutkan :
- Manusia dilahirkan bebas dan memiliki hak-hak yang sama
- Hak yang dimiliki oleh warga negara adalah hak kemerdekaan, hak milik, hak perlindungan diri, dan hak untuk menentang penindasan.
- Kedaulatan sepenuhnya berada ditangan Rakyat.
Persaudaraan adalah suatua azas yang mendasari persatuan kebebasan atau nasionalime. Asas persaudaraan sesama manusia selanjutnya berkembang menjadi asas Internasionalisme yang menjunjung tinggi asas persamaan dan kemerdekaan.
Semboyang Revolusi Perancis tentang Persamaan yang diwujudkan dalam Piagam pernyataan hak-hak kemanusiaan menjadi sesuatu yang penting. Karenanya pada tanggal 10 Desember 1948 oleh PBB hak-hak manusia tersebut ditetapkan sebagai "Universal Declaration of Human Right".
- -
Baca juga :
- Sejarah Revolusi Amerika, di sini !!
- Sejarah Revolusi Industri di Inggris, di sini !!
Sumber: Dirangkum dari Buku modul sejarah Paket B kelas VII tahun 2011
Sumber Gambar: Google
SEJARAH REVOLUSI PERANCIS 1789
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
March 25, 2015
Para guru yang masih bersetatus sebagai pegawai honorer dapat berbesar hati, karena pemerintah telah memperhatikan dengan seksama kondisi para guru yang telah mengabdi dengan sungguh-sungguh tetapi belum bisa diangkat sebagai PNS. Bantuan dan perhatian ini diberikan dalam bentuk tunjangan fungsional (STF) 2015, yang memiliki kualitas hampir setara dengan guru-guru yang telah PNS.
Program Subsidi Tunjangan Fungsional (STF) atau sering disebut Tunjangan Fungsional Guru (TFG) adalah merupakan program pemberian subsidi kepada guru bukan pegawai negeri sipil (GBPNS) yang bertugas di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
Baik itu pemerintah pusat dan daerah, dan masyarakat yang melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Tunjangan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS) 2015
Guru bukan pegawai negeri sipil (GBPNS) adalah guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Syarat Kriteria Guru Non PNS Mendapatkan Tunjangan Fungsional Guru
Program STF yang diberikan kepada GBPNS bersifat berkelanjutan sampai tahun 2015 sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Program Pemberian Kesetaraan Bagi Guru Bukan PNS (GBPNS)
Tahun 2010 dan 2011 Kemendikbud telah meluncurkan program pemberian kesetaraan bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil ini, yang waktu itu diberi nama program inpassing.
Melalui program inpassing ini GBPNS bisa mendapatkan SK inpassing yang isinya menyatakan pangkat dan golongan guru bersangkutan, seperti yang dimiliki guru PNS.
Dengan memiliki SK inpassing ini GBPNS diakui memiliki "status" dan "hak" yang sama dengan guru PNS, misalnya GBPNS yang memiliki SK bisa mendapatkan Tunjangan Profesi sebesar gaji pokok sesuai pangkat dan gologan yang tertera pada SK. Melalui program inpassing sekitar 60 ribu guru mendapatkan SK inpassing.
Pada tahun 2012 program inpassing ini vakum. Kemudian Kemendikbud dituntut melanjutkan kembali program penyetaraan pengganti inpassing per Januari 2013, namun karena alasan tidak ada GBPNS yang mendaftar dan perlu diamandemen peraturannya maka program penyetaraan ditunda.
Keseriusan penanganan program penyetaraan GBPNS ini sudah seyogyanya disambut positif khususnya oleh GBPNS dan juga oleh pihak sekolah, yayasan dan dinas pendidikan kabupaten / kota.
Para guru yang sudah mendapatkan nomor urut atau apalagi nomor berkas harus secara proaktif menyiapkan dokumen – dokumen yang dipersyaratkan.
Sementara pihak sekolah dalam hal ini terutama kepala sekolah hendaknya sigap membantu memperlancar kesiapan berkas dokumen yang diperlukan guru, begitu pun pihak yayasan sebaiknya mempelajari dan beradaptasi terhadap fenomena pemberkasan program penyetaraan ini.
Paling tidak segera merapikan pengadministrasian guru – guru yang berada di yayasannya. Dengan kembalinya diadakan Program penyetaraan ini, Dinas Pendidikan Kota atau Kabupaten berkesempatan menunjukkan pelayanan terbaiknya terhadap guru – guru bukan PNS.
Mulai dari sosialisasi mekanismenya, melayani legalisasi dan pembimbingan baik terhadap GBPNS langsung ataupun melalui kepala sekolah. Sehingga semua sekolah swasta dan guru – gurunya mendapatkan informasi dan layanan yang tepat sesuai yang dibutuhkan.
Kriteria Guru Penerima Subsidi Tunjangan Fungsional
Subsidi Tunjangan Fungsional diberikan kepada guru bukan PNS pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tak hanya STF atau subsidi Tunjangan Fungsional namun Guru Non PNS akan diberikan kesetaraan jabatan dan pangkat yang dimilikinya saat ini.
Kriteria Guru Penerima Subsidi Tunjangan Fungsional
Berikut ini adalah beberapa syarat kriteria guru non pns penerima dan untuk mendapatkan subsidi tunjangan fungsional tahun 2015 yang mana hal ini masih mengacu pada syarat dan kriteria penerima subsidi tunjangan fungsional guru non pns, guru honorer, guru swasta 2014 antara lain adalah sebagai berikut :
Baik itu pemerintah pusat dan daerah, dan masyarakat yang melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Tunjangan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS) 2015
Guru bukan pegawai negeri sipil (GBPNS) adalah guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Syarat Kriteria Guru Non PNS Mendapatkan Tunjangan Fungsional Guru
Program STF yang diberikan kepada GBPNS bersifat berkelanjutan sampai tahun 2015 sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Program Pemberian Kesetaraan Bagi Guru Bukan PNS (GBPNS)
Tahun 2010 dan 2011 Kemendikbud telah meluncurkan program pemberian kesetaraan bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil ini, yang waktu itu diberi nama program inpassing.
Melalui program inpassing ini GBPNS bisa mendapatkan SK inpassing yang isinya menyatakan pangkat dan golongan guru bersangkutan, seperti yang dimiliki guru PNS.
Dengan memiliki SK inpassing ini GBPNS diakui memiliki "status" dan "hak" yang sama dengan guru PNS, misalnya GBPNS yang memiliki SK bisa mendapatkan Tunjangan Profesi sebesar gaji pokok sesuai pangkat dan gologan yang tertera pada SK. Melalui program inpassing sekitar 60 ribu guru mendapatkan SK inpassing.
Pada tahun 2012 program inpassing ini vakum. Kemudian Kemendikbud dituntut melanjutkan kembali program penyetaraan pengganti inpassing per Januari 2013, namun karena alasan tidak ada GBPNS yang mendaftar dan perlu diamandemen peraturannya maka program penyetaraan ditunda.
Keseriusan penanganan program penyetaraan GBPNS ini sudah seyogyanya disambut positif khususnya oleh GBPNS dan juga oleh pihak sekolah, yayasan dan dinas pendidikan kabupaten / kota.
Para guru yang sudah mendapatkan nomor urut atau apalagi nomor berkas harus secara proaktif menyiapkan dokumen – dokumen yang dipersyaratkan.
Sementara pihak sekolah dalam hal ini terutama kepala sekolah hendaknya sigap membantu memperlancar kesiapan berkas dokumen yang diperlukan guru, begitu pun pihak yayasan sebaiknya mempelajari dan beradaptasi terhadap fenomena pemberkasan program penyetaraan ini.
Paling tidak segera merapikan pengadministrasian guru – guru yang berada di yayasannya. Dengan kembalinya diadakan Program penyetaraan ini, Dinas Pendidikan Kota atau Kabupaten berkesempatan menunjukkan pelayanan terbaiknya terhadap guru – guru bukan PNS.
Mulai dari sosialisasi mekanismenya, melayani legalisasi dan pembimbingan baik terhadap GBPNS langsung ataupun melalui kepala sekolah. Sehingga semua sekolah swasta dan guru – gurunya mendapatkan informasi dan layanan yang tepat sesuai yang dibutuhkan.
Kriteria Guru Penerima Subsidi Tunjangan Fungsional
Subsidi Tunjangan Fungsional diberikan kepada guru bukan PNS pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tak hanya STF atau subsidi Tunjangan Fungsional namun Guru Non PNS akan diberikan kesetaraan jabatan dan pangkat yang dimilikinya saat ini.
Kriteria Guru Penerima Subsidi Tunjangan Fungsional
Berikut ini adalah beberapa syarat kriteria guru non pns penerima dan untuk mendapatkan subsidi tunjangan fungsional tahun 2015 yang mana hal ini masih mengacu pada syarat dan kriteria penerima subsidi tunjangan fungsional guru non pns, guru honorer, guru swasta 2014 antara lain adalah sebagai berikut :
- Guru bukan pegawai negeri sipil (GBPNS) pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat yang dibuktikan dengan Surat Keputusan yang diterbitkan oleh penyelenggara pendidikan.
- Memiliki masa kerja sebagai guru secara terus menerus sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dengan ketentuan, terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Januari 2006 secara terus menerus bagi GBPNS yang bertugas di se satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, dibuktikan dengan surat keputusan pengangkatan pertama sebagai guru.
- Memenuhi kewajiban melaksanakan tugas minimal 24 jam tatap muka per minggu bagi guru yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Pembagian Tugas Mengajar oleh Kepala Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat atau ekuivalen dengan 24 jam tatap muka per minggu setelah mendapat persetujuan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
- Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan mengajar minimal enam (6) jam tatap muka per minggu atau membimbing 40 (empat puluh) peserta didik bagi kepala satuan pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan konseling/konselor.
- Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala satuan pendidikan mengajar minimal dua belas (12) jam tatap muka per minggu atau membimbing delapan puluh (80) peserta didik bagi wakil kepala satuan pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan konseling/konselor.
- Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala unit produksi mengajar minimal dua belas (12) jam tatap muka per minggu.
- Guru yang bertugas sebagai guru Bimbingan Konseling paling sedikit mengampu seratus lima puluh (150) peserta didik pada satu atau lebih satuan pendidikan.
- Guru yang bertugas sebagai guru pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi atau pendidikan terpadu paling sedikit enam (6) jam tatap muka per minggu.
- Guru yang bertugas sebagai guru pada satuan pendidikan khusus seperti pada daerah perbatasan, terluar, terpencil, atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
- Guru yang berkeahlian khusus yang diperlukan untuk mengajar mata pelajaran atau program keahlian sesuai dengan latar belakang keahlian langka yang terkait dengan budaya Indonesia.
- Guru yang tidak dapat diberi tugas pada satuan pendidikan lain untuk mengajar sesuai dengan kompetensinya dengan alasan kesulitan akses dibandingkan dengan jarak dan waktu.
- Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).
- Memiliki nomor rekening tabungan yang masih aktif atas nama penerima STF.
- Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik.
Demikian tentang tunjangan fungsional Guru Honorer 2015 semoga bermanfaat. terimakasih.
GURU HONORER PENERIMA TUNJANGAN FUNGSIONAL (GBPNS) 2015
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
March 25, 2015