Home » Archives for 15/10/15
1. Masyarakat Desa (Rural Society)
Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan masyarakat tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan/ wilayah/teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat yang masih memegang teguh tradisi leluhurnya dan masyarakat primitif adalah masyarakat yang penguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa di negara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya. Apalagi selama ini pembangunan cenderung dipusatkan ke kota-kota besar saja dan apabila ada pembangunan di desa presentasinya sangat kecil sehingga desa identik dengan keterbelakangan informasi dan teknologi
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan masyarakat tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan/ wilayah/teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat yang masih memegang teguh tradisi leluhurnya dan masyarakat primitif adalah masyarakat yang penguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa di negara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya. Apalagi selama ini pembangunan cenderung dipusatkan ke kota-kota besar saja dan apabila ada pembangunan di desa presentasinya sangat kecil sehingga desa identik dengan keterbelakangan informasi dan teknologi
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
- Anggota komunitasnya kecil
- Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
- Sistem kepemimpinannya informal
- Ketergantungan terhadap alam sangat tinggi
- Religius magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan penciptanya, cara yang ditempuh antara lain melaksanakan ritus pada masa-masa yang dianggap penting misalnya saat kelahiran, khitanan, kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.
- rasa solidaritas dan gotong-royong tinggi
- kontrol sosial antara warga kuat
- Hubungan antara pemimpin dengan warganya bersifat informal
- Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan
- Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya (tradisi)
- Tingkat mobilitas sosialnya rendah
- Penghidupan utama adalah bertani.
2. Masyarakat Perkotaan
Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karena terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.
Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginannya. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan didesa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok adalah di sektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis.
Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :
- Kehidupan keagamaan berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung sekuler
- Sikap mandiri yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingga cenderung individualistis
- Pembagian kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/keahlian
- Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.
- Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang
- Masyarakat cenderung terbuka terhadap perubahan
- Di daerah tertentu (slum) tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi
- Kontrol sosial antar warga relatif rendah
- Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan
- Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis, memanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif.
3. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
No.
|
Aspek
|
Masyarakat Pedesaan
|
Masyarakat Perkotaan
|
1.
|
Lingkungan dan orientasi terhadap alam
|
Kenyataan alam sangat menunjang kehidupan
|
Cenderung bebas dari kenyataan alam
|
2.
|
Pekerjaan/mata pencaharian
|
Yang menonjol adalah bertani, nelayan, ternak
|
Beraneka ragam dan terspesialisasi
|
3.
|
Ukuran Komunitas
|
Lebih kecil dengan tingkat kepadatan rendah
|
Lebih besar dan kompleks dengan tingkat kepadatan tinggi
|
4.
|
Homogenitas/heter ogenitas
|
Homogenitas dalam ciri-ciri social, kepercayaan, bahasa, adat
istiadat
|
Heterogenitas dalam ciri-ciri sosial , kebudayaan, pekerjaan, dll
|
5.
|
Pelapisan social
|
Ukuran pada kepemilikan tanah, kepercayaan, bahasa, adat istiadat
|
Ukuran pada kekayaan materi, tingkat pendidikan, Kesenjangan social relative
besar
|
6.
|
Mobilitas social
|
Relatif kecil karena masyarakatnya homogen
|
Relatif besar karena masyarakatnya heterogen
|
7.
|
Interaksi sosial
|
Bentuk umum adalah kerjasama, konflik sedapat mungkin dihindari,
cenderung bersifat informal
|
Bentuk umum adalah persaingan, karena motif ekonomi, cenderung
bersifat formal
|
8.
|
Pengawasan sosial
|
Berpatokan pada adat istiadat,
Kebiasaan dan keyakinan
|
Bersifat formal dan menekankan pada kepatuhan hukum
|
9.
|
Pola Kepemimpinan
|
Kualitas pribadi ditentukan oleh kejujuran, kebangsawan, dan
pengalaman
|
Kualitas pribadi lebih ditentukan oleh system hirarki dan birokrasi
|
10.
|
Solidaritas Sosial
|
Sangat tinggi tampak dalam gotong-royong, musyawarah dalam berbagai
macam kegiatan
|
Solidaritas masih berorientasi pada kepentingan tertentu
|
11.
|
Nilai dan Sistem Nilai
|
Cenderung memegang tug, dan nilai agama, etika, dan moral.
|
Cenderung berorientasi pada ekonomi dan pendidikan.
|
Kehidupan masyarakat perdesaan berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan yang mendasar berasal dari keadaan lingkungan yang mengakibatkan adanya dampak terhadap segi-segi kehidupan. Tabel di atas menggambarkan perbedaan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Demikian tentang perbedaan masyarakat desa dan masyarakat perkotaan, semoga bermanfaat. Terimakasih.
PERBEDAAN MASYARAKAT DESA DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
October 15, 2015
Visiuniversal----Masyarakat modern adalah masyarakat yang telah yang telah mengalami transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu mereka yang telah mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi zamannya atau hidup dengan konstelasinya zaman. Karena kondisi dan situasi setiap masyarakat berbeda, maka modernisasi (proses menuju masyarakat modern) antara masyarakat satu dengan yang lain berbeda, misalnya modernisasi bangsa-bangsa bekas jajahan (baru merdeka) yang rakyatnya masih miskin, bodoh dan terbelakang akan lebih banyak menekankan pada penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan. Sedangkan pada bangsa yang sudah maju dalam bidang iptek dan perekonomiannya, mungkin menekankan pada bidang non-material seperti masalah moral atau religi.
Dalam pemahaman umum, masyarakat modern adalah masyarakat yang hidup sejalan dengan perkembangan modernisasi dunianya. Unsur model dan pola-pola sosial yang bersifat kemajuan dari teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi dasar utama pekembangan masyarakat modern tersebut.
Secara garis besar ciri-ciri masyarakat modern (Soerjono Soekanto) antara lain:
Dalam pemahaman umum, masyarakat modern adalah masyarakat yang hidup sejalan dengan perkembangan modernisasi dunianya. Unsur model dan pola-pola sosial yang bersifat kemajuan dari teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi dasar utama pekembangan masyarakat modern tersebut.
Secara garis besar ciri-ciri masyarakat modern (Soerjono Soekanto) antara lain:
- Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan penemuan-penemuan baru
- Sikap menerima perubahan setelah menilai kekurangan yang dihadapinya
- Peka terhadap masalah-masalah yang terjadi dilingkungannya
- Berorientasi ke masa kini dan masa yang akan datang
- Menggunakan perencanaan dalam segala tindakannya
- Yakin anak manfaat iptek
- Menghormati hak, kewajiban dan kehormatan pihak lain (HAM)
- Tidak mudah menyerah/ pasrah terhadap nasib (selalu berusaha untuk memecahkan masalah).
- Senantiasa memiliki informasi yang lengkap mengenai pendiriannya
- Yakin bahwa potensi yang dimilikiknya dapat dikembangkan.
Dengan mempelajari ciri-ciri masyarakat modern seperti di atas dapat ditarik satu pandangan bahwa masyarakat modern adalah masyarakat yang selalu bergerak (dinamis) menuju kemajuan (progres) dan masyarakat yang ulet, tangguh serta tidak kenal menyerah sehingga adanya tantangan, hambatan dan gangguan justru merupakan kesempatan dan harapan untuk maju.
Maka dari itu masyarakat modern adalah masyarakat yang optimis terhadap kehidupan ini. Kemajuan yang dicapai oleh masyarakat modern bukan berarti melupakan nilai-nilai luhur masa lalunya, karena pandangan modern adalah pandang yang melihat dari ukuran kesesuaian. Jadi nilai-nilai lama yang masih sesuai dan dianggap baik masih tetap dipertahankan dan nilai-nilai baru yang dianggap tidak sesuai akan dipergunakan. Hal ini terjadi karena masyarakat modern adalah masyarakat yang rasional.
Baca juga tentang masyarakat tradisional di sini !!
Maka dari itu masyarakat modern adalah masyarakat yang optimis terhadap kehidupan ini. Kemajuan yang dicapai oleh masyarakat modern bukan berarti melupakan nilai-nilai luhur masa lalunya, karena pandangan modern adalah pandang yang melihat dari ukuran kesesuaian. Jadi nilai-nilai lama yang masih sesuai dan dianggap baik masih tetap dipertahankan dan nilai-nilai baru yang dianggap tidak sesuai akan dipergunakan. Hal ini terjadi karena masyarakat modern adalah masyarakat yang rasional.
Baca juga tentang masyarakat tradisional di sini !!
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI MASYARAKAT MODERN
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
October 15, 2015
Untuk memahami masyarakat tradisional ini sebelumnya kita pahami terlebih dahulu tentang kata tradisional. Kata tradisional yang secara etimologis istilah ini berasal dari kata latin "traditium" yang artinya diteruskan yang artinya diteruskan (transmitted) dari masa lalu ke masa sekarang. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang menjunjung tinggi leluhurnya dan memegang teguh adat istiadatnya. Pada umumnya masyarakat tradisional adalah masyarakat yang memiliki pandangan bahwa melaksanakan warisan nenek moyangnya yang berupa nilai-nilai hidup, norma, harapan cita-cita, merupakan kewajiban, kebutuhan, dan kebanggaan. Melaksanakan tradisi leluhur berarti menjaga keharmonisan masyarakat, namun sebaliknya, melanggar tradisi berarti dapat merusak kehamonisan masyarakat, namun sebaliknya, melanggar tradisi berarti dapat merusak keharmonisan masyarakat.
Maka dari itu masyarakat tradisional cenderung bersikap tertutup dan menaruh curiga terhadap unsur-unsur budaya asing, karena dianggap dapat merusak keharmonisan hubungan antara sesama warga masyarakat. Adanya pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku akan mendapat reaksi keras dari anggota masyarakat karena kontrol sosial sesama warga masyarakatnya sangat kuat. Masyarakat tradisional cenderung bersikap primordial sehingga apabila terjadi pelanggaran terhadap tradisi akan mendapat sanksi dan pengucilan sampai dengan pengusiran. Sanksi bagi masyarakat tradisional tidak hanya berupa hukuman fisik, tetapi juga hukuman batin karena rasa ketergantungan antara anggota masyarakat kuat.
Masyarakat tradisional pada umumnya tinggal di daerah yang terisolir sehingga masyarakatnya dapat mempertahankan kebudayaannya dari pengaruh budaya luar, seperti tinggal di desa-desa sehingga ada yang menganggap masyarakat tradisional identik dengan masyarakat desa. Pandangan ini tidak seluruhnya benar karena dewasa ini banyak masyarakat desa yang telah maju (modern) dan pengertian desa menunjuk pada kriteria wilayah, bukan pada sikap semata.
Masyarakat tradisional kadang-kadang diartikan sebagai masyarakat primitif yaitu masyarakat dengan penguasaan teknologi yang masih rendah. Namun kenyataannya masyarakat tradisional seperti di Jepang dan Inggris telah memiliki teknologi yang tinggi namun masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Demikian juga beberapa etnis di Indonesia, di satu pihak mereka telah memegang teguh tradisinya. Jadi ukuran masyarakat tradisional identik dengan masyarakat primitif kurang tepat.
Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat tradisional antara lain :
Maka dari itu masyarakat tradisional cenderung bersikap tertutup dan menaruh curiga terhadap unsur-unsur budaya asing, karena dianggap dapat merusak keharmonisan hubungan antara sesama warga masyarakat. Adanya pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku akan mendapat reaksi keras dari anggota masyarakat karena kontrol sosial sesama warga masyarakatnya sangat kuat. Masyarakat tradisional cenderung bersikap primordial sehingga apabila terjadi pelanggaran terhadap tradisi akan mendapat sanksi dan pengucilan sampai dengan pengusiran. Sanksi bagi masyarakat tradisional tidak hanya berupa hukuman fisik, tetapi juga hukuman batin karena rasa ketergantungan antara anggota masyarakat kuat.
Masyarakat tradisional pada umumnya tinggal di daerah yang terisolir sehingga masyarakatnya dapat mempertahankan kebudayaannya dari pengaruh budaya luar, seperti tinggal di desa-desa sehingga ada yang menganggap masyarakat tradisional identik dengan masyarakat desa. Pandangan ini tidak seluruhnya benar karena dewasa ini banyak masyarakat desa yang telah maju (modern) dan pengertian desa menunjuk pada kriteria wilayah, bukan pada sikap semata.
Masyarakat tradisional kadang-kadang diartikan sebagai masyarakat primitif yaitu masyarakat dengan penguasaan teknologi yang masih rendah. Namun kenyataannya masyarakat tradisional seperti di Jepang dan Inggris telah memiliki teknologi yang tinggi namun masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Demikian juga beberapa etnis di Indonesia, di satu pihak mereka telah memegang teguh tradisinya. Jadi ukuran masyarakat tradisional identik dengan masyarakat primitif kurang tepat.
Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat tradisional antara lain :
- Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga hubungan antara warga masyarakat cukup kuat
- Masyarakatnya homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin mata pencahariannya
- Memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya (dipatuhi)
- Bersikap tertutup dan cenderung cenderung curiga pada unsur budaya asing
- Kehidupan sosialnya cenderung statis (lambat untuk maju)
- Mobilitas sosialnya relatif rendah karena mereka sudah puas pada sesuatu yang telah dimilikinya.
- Hubungan emosional dengan alam tempat asal usul (kelahirannya) sangat kuat, dan alam dipandang sebagai sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga manusia harus tunduk kepadanya.
- Sikap religius sangat kuat yaitu kepatuhan terhadap sesuatu yang menjadi kepercayaan (agama) sangat kuat.
Baca juga pengertian dan ciri-ciri masyarakat modern di sini !!
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI MASYARAKAT TRADISIONAL
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
October 15, 2015