Home » Archives for 20/11/15
Visiuniversal--Para Warga Belajar dan Siswa sekalian, selamat malam, selamat belajar dan mengerjakan tugas, menemani kegiatan belajar kalian di rumah berikut ini akan kita bahas tentang pertanyaan salah satu teman kalian kemarin, yang menanyakan tentang bagaimana sih kecerdasan itu? dan bagaimana supaya kita bisa cerdas dalam belajar? Berikut ini akan kita bahas tentang pengertian kecerdasan itu sbb :
Dalam banyak buku, situs internet dan literatur, kita akan menemukan banyak definisi kecerdasan, meskipun para ahli masih merasa sulit mendefinisikannya. Kecerdasan dapat dilihat dari berbagai pendekatan, yakni pendekatan teori belajar, pendekatan teori neurobiologis, pendekatan teori psikometri, dan pendekatan teori perkembangan.
Menurut pendekatan psikometris, kecerdasan dipandang sebagai sifat psikologis yang berbeda pada setiap individu. Kecerdasan dapat diperkirakan dan diklasifikasikan berdasarkan tes inteligensi. Tokoh pengukuruan inteligensi Alfred Binet mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang terdiri dari tiga komponen :, yaitu
1. kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan,
2. Kemampuan untuk mengubah arah pikiran atau tindakan, dan
3. Kemampuan untuk mengkritisi pikiran dan tindakan diri sendiri atau autocritism.
Menurut Alfred Binet, intelegensi merupakan sesuatu yang fungsional sehingga tingkat perkembangan individu dapat diamati dan dinilai berdasarkan kriteria tertentu. Apakah seorang anak cukup inteligen atau tidak, dapat dinilai berdasarkan pengamatan terhadap cara dan kemampuan anak melakukan tindakan dan kemampuan arah tindakan apabila diperlukan.
Edwar Lee Thondike, seorang ahli psikologi pendidikan mengklasifikasikan intelegensi ke dalam tiga bentuk kemampuan, yakni:
Dalam banyak buku, situs internet dan literatur, kita akan menemukan banyak definisi kecerdasan, meskipun para ahli masih merasa sulit mendefinisikannya. Kecerdasan dapat dilihat dari berbagai pendekatan, yakni pendekatan teori belajar, pendekatan teori neurobiologis, pendekatan teori psikometri, dan pendekatan teori perkembangan.
Menurut pendekatan psikometris, kecerdasan dipandang sebagai sifat psikologis yang berbeda pada setiap individu. Kecerdasan dapat diperkirakan dan diklasifikasikan berdasarkan tes inteligensi. Tokoh pengukuruan inteligensi Alfred Binet mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang terdiri dari tiga komponen :, yaitu
1. kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan,
2. Kemampuan untuk mengubah arah pikiran atau tindakan, dan
3. Kemampuan untuk mengkritisi pikiran dan tindakan diri sendiri atau autocritism.
Menurut Alfred Binet, intelegensi merupakan sesuatu yang fungsional sehingga tingkat perkembangan individu dapat diamati dan dinilai berdasarkan kriteria tertentu. Apakah seorang anak cukup inteligen atau tidak, dapat dinilai berdasarkan pengamatan terhadap cara dan kemampuan anak melakukan tindakan dan kemampuan arah tindakan apabila diperlukan.
Edwar Lee Thondike, seorang ahli psikologi pendidikan mengklasifikasikan intelegensi ke dalam tiga bentuk kemampuan, yakni:
- kemampuan abstraksi yaitu kemampuan untuk "beraktivitas" dengan menggunakan gagasan dan simbol-simbol secara efektif;
- kemampuan mekanik, yaitu kemampuan untuk "beraktivitas" dengan menggunakan alat-alat mekanis dan kemampuan untuk kegiatan yang memerlukan aktivitas indra-gerak;
- kemampuan sosial, yakni kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru dengan cara-cara yang cepat dan efektif.
Menurut Thondike, ketiga kemampuan tersebut, dapat saling berkolerasi, namun mungkin pula tidak. Dengan demikian ada seseorang yang memiliki daya abstraksi bagus, tetapi lemah dalam bersosialisasi, tetapi ada pula orang bagus dalam melakukan abstraksi, mekanik, dan sosial sekaligus.
Inteligensi menurut Piaget lain lagi. Pandang ahli perkembangan ini melihat inteligensi secara kualitatif, berdasarkan aspek isi, struktur, dan fungsinya. Untuk menjelaskan ketiga aspek tersebut, Piaget mengaitkan intelilgensi dengan periodisasi perkembangan biologis, meliputi sensorimotorik, praoperasional, konkret operasional, dan abstrak operasional.
Pembagian ini dimaksudkan juga sebagai periode perkembangan kognitif. Di dalam perkembangan tersebut terkandung konsep kecerdasan atau inteligensi anak.
Sebuah teori yang menarik yang juga bisa buat motivasi untuk kalian para siswa-dan-mahasiswa, mengenai kecerdasan ini, yaitu dari seorang ahli pendidikan di Harvard University bernama Howard Garner yang mengungkapkan bahwa tidak ada manusia yang tidak cerdas. Paradigma ini menentang teori dikotomi cerdas-tidak cerdas. Garner juga menantang anggapan "cerdas" dari sisi IQ (intelectual quation), yang menurutnya hanya mengacu pada tiga jenis kecerdasan, yakni logika-matematik, linguistik, dan spasial. Untuk selanjutnya, Howard Garner, Kemudian memuculkan istilah multiple intlligences. (Baca Pengertian Kecerdasan Majemuk/multiple intlligences).
Nah berdasarkan hal tersebut, para siswa dan warga belajar sekalian, akhirnya kita bisa percaya bahwa kalian sudah cerdas dan bisa lebih cerdas lagi jika rajin belajar. Rajin-rajinlah membaca buku, karena dengan membaca kita akan semakin pintar dan bertambah ilmu pengetahuan. Otak itu ibarat sebuah pisau, jika sering di asah maka ia akan semakin tajam. Semakin sering kalian mempergunakannya, semakin kuat kemampuan kecerdasannya. (Baca Tips Cara melatih otak Agar Pintar di sini !!)
Demikian warga belajar-siswa dan para mahasiswa sekalian, tetang definisi kecerdasan itu, semoga berman
Inteligensi menurut Piaget lain lagi. Pandang ahli perkembangan ini melihat inteligensi secara kualitatif, berdasarkan aspek isi, struktur, dan fungsinya. Untuk menjelaskan ketiga aspek tersebut, Piaget mengaitkan intelilgensi dengan periodisasi perkembangan biologis, meliputi sensorimotorik, praoperasional, konkret operasional, dan abstrak operasional.
Pembagian ini dimaksudkan juga sebagai periode perkembangan kognitif. Di dalam perkembangan tersebut terkandung konsep kecerdasan atau inteligensi anak.
Sebuah teori yang menarik yang juga bisa buat motivasi untuk kalian para siswa-dan-mahasiswa, mengenai kecerdasan ini, yaitu dari seorang ahli pendidikan di Harvard University bernama Howard Garner yang mengungkapkan bahwa tidak ada manusia yang tidak cerdas. Paradigma ini menentang teori dikotomi cerdas-tidak cerdas. Garner juga menantang anggapan "cerdas" dari sisi IQ (intelectual quation), yang menurutnya hanya mengacu pada tiga jenis kecerdasan, yakni logika-matematik, linguistik, dan spasial. Untuk selanjutnya, Howard Garner, Kemudian memuculkan istilah multiple intlligences. (Baca Pengertian Kecerdasan Majemuk/multiple intlligences).
Nah berdasarkan hal tersebut, para siswa dan warga belajar sekalian, akhirnya kita bisa percaya bahwa kalian sudah cerdas dan bisa lebih cerdas lagi jika rajin belajar. Rajin-rajinlah membaca buku, karena dengan membaca kita akan semakin pintar dan bertambah ilmu pengetahuan. Otak itu ibarat sebuah pisau, jika sering di asah maka ia akan semakin tajam. Semakin sering kalian mempergunakannya, semakin kuat kemampuan kecerdasannya. (Baca Tips Cara melatih otak Agar Pintar di sini !!)
Demikian warga belajar-siswa dan para mahasiswa sekalian, tetang definisi kecerdasan itu, semoga berman
PENGERTIAN KECERDASAN UNTUK PELAJAR DAN SISWA
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
November 20, 2015
Visiuniversal--Para mahasiswa maupun siswa yang ingin melakukan penelitian, berikut ini merupakan rangkaian dari metode penelitian yang telah kita bahas terdahulu, kali ini akan kita bahas tentang jenis-jenis Sampel dan bagaimana teknik penarikan sampel itu. Teknik penarikan sampel pada dasarnya sangat menentukan hasil suatu penelitian. Jika teknik yang digunakan tidak tepat maka penelitian tersebut dapat dipertanyakan dan mungkin kebermaknaannya akan hilang. Untuk menghindari hal ini maka pengetahuan tentang jenis sampel sangat diperlukan karena masing-masing jenis sampel mempunyai prosedur yag berbeda. Secara umum sampel dapat digolongkan menjadi dua jenis yakni sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sampel Probabilitas
Sampel probabilitas adalah himpunan unit atau elemen observasi yang dipilih sedemikian rupa sehingga unit atau elemen dalam populasi tersebut mempunyai peluang yang sama (yang diketahui atau terpilih. Adapun jenis-jenis sampel probabilitas adalah :
a. Sampel acak sederhana
b. Sampel acak berlapis
c. Sampel acak klaster
d. Sampel acak dua tahap
2. Sampel Non Probabilitas
Arti Sampel Non Probabilitas adalah bahwa anggota populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dijadikan atau dipilih menjadi anggota sampel. Peneliti memilih sampel hanya dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Beberapa sampel yang termasuk kategori sampel nonprobabilitas adalah:
a. Sampel sistematis
b. Sampel purposif
c. Sampel Kuota
Terlepas dari aspek lain yang mempunyai kontribusi terhadap mutu suatu penelitian, kerepresentatifan sampel yang digunakan merupakan faktor kritikal. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa suatu penelitian tidak akan punya arti apabila sampel yang digunakan tidak representatif. (Baca tentang "Sampel yang Representatif" di sini !!).
Demikian ringkasan tentang Jenis-jenis sampel dalam metode penelitian, semoga bermanfaat, terimakasih, selamat meneliti.
1. Sampel Probabilitas
Sampel probabilitas adalah himpunan unit atau elemen observasi yang dipilih sedemikian rupa sehingga unit atau elemen dalam populasi tersebut mempunyai peluang yang sama (yang diketahui atau terpilih. Adapun jenis-jenis sampel probabilitas adalah :
a. Sampel acak sederhana
b. Sampel acak berlapis
c. Sampel acak klaster
d. Sampel acak dua tahap
2. Sampel Non Probabilitas
Arti Sampel Non Probabilitas adalah bahwa anggota populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dijadikan atau dipilih menjadi anggota sampel. Peneliti memilih sampel hanya dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Beberapa sampel yang termasuk kategori sampel nonprobabilitas adalah:
a. Sampel sistematis
b. Sampel purposif
c. Sampel Kuota
Terlepas dari aspek lain yang mempunyai kontribusi terhadap mutu suatu penelitian, kerepresentatifan sampel yang digunakan merupakan faktor kritikal. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa suatu penelitian tidak akan punya arti apabila sampel yang digunakan tidak representatif. (Baca tentang "Sampel yang Representatif" di sini !!).
Demikian ringkasan tentang Jenis-jenis sampel dalam metode penelitian, semoga bermanfaat, terimakasih, selamat meneliti.
JENIS-JENIS SAMPEL DALAM PENELITIAN SISWA ATAU MAHASISWA
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
November 20, 2015