Home » Archives for 15/12/15
Visiuniversal--Guru sering dikatakan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Di Indonesia, guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, baik mereka yang bertugas dijalur pendidikan formal ataupun jalur pendidikan Nonformal yang secara langsung maupun tidak langsung berperan serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan menjadi unjung tombak utama dalam membina, mendidik, dan mengembangkan tunas-tunas muda, untuk generasi penerus bangsa.
Guru harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Terkait gaji bagi pahlawan tanpa tanda jasa, nasib mereka berangsur-angsur bersinar lagi. Sebabnya, sejak tahun 2009 kenaikan gaji guru mencapai 100 persen karena saat itu Panitia Kerja (Panja) Belanja Pusat, Panitia Anggaran DPR telah menyetujui kenaikan gaji guru sebesar itu.
Dimisalkan pendapatan mereka pada maksimal 2,4 juta maka dengan kebijakan Pemerintah tersebut guru bakal mendapatkan gaji sebesar Rp 5,4 juta.
Belum lagi tunjangan khusus bagi guru yang berada di daerah terpencil (gurdacil) atau yang bertugas jauh dipedalaman yang diperkirakan sebesar Rp 5,1 juta. Namun jika dibandingkan gaji guru dinegara tetangga seperti Brunei dan Singapura, gaji guru di Indonesia masih sangat jauh. Ini bisa lihat cek dalam gambar di bawah ini :
Seperti yang pernah diunggah di jejaring sosial facebook yang menunjukkan gaji guru-guru di Singapura misalnya mencapai hingga Rp 57 juta perbulannya. Tentu terlihat perbedaannya yang sangat mencolok dari gaji guru kita di Indonesia.
Sumber:http://www.kuambil.com/2015/12/ini-dia-perbandingan-gaji-guru.html
GAJI GURU PNS DAN NON PNS DI INDONESIA MASIH RENDAH
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
December 15, 2015
Visiuniversal--Warga belajar dan siswa sekalian, berikut ini kita akan membahas tentang pengertian gender dari sudut pandang dan pemahaman masyarakat umum. Ketika pertama kali wacana tentang gender di gulirkan di masyarakat, banyak yang belum memahami tentang gender ini, bahkan bagi yang sudah tahu pun, banyak yang belum bisa menerima tentang konsep gender ini, karena berbagai alasan. Secara umum jika diajukan pertanyaan kepada sebagian besar masyarakat, jawaban para reponden memang mengandung kebenaran namun kurang tepat dan akurat.
Pengertian gender sebagai jenis kelamin misalnya ada yang memahami atau membuat pengertian seperti itu. Contoh, Echols dan Shadily (1982) menerjemahkan gender sebagai jenis kelamin dengan merujuk Echols dan Shadly, memang tidak salah. Namun, terjemahan Echols dan Shadily tidak memberikan keterangan lebih lanjut lagi, bahwa sebetulnya jenis kelamin dimaksud bukanlah dalam pengertian konsep biologis, tetapi dalam konsep sosiologi. Sehingga ada dua konsep jenis kelamin, yakni ditinjua dari segi biologi dan ditinjau dari segi sosiologi. Sehingga misalnya man dan women dipakai jenis kelamin dari segi sosiologi, sedangkan dari segi biologi adalah male dan female. Dalam bahasa Arab pengertian jenis kelamin dari segi biologi dan sosiologi juga dikenal, misalnya jika Al Qur'an hendak mengungkapkan dari segi biologis maka digunakan istilah al-dzakar untuk laki-laki dan al-untsa untuk perempuan, ketika Al Qur'an mengungkapkan manusia dari aspek gender maka dipakai istilah al-rajul/al-rijal, dan al-mar'ah/al-nisa(umar:1999).
Namun dalam bahasa Indonesia sepertinya (menurut pengetahuan penulis) tidak ditemukan penggunaan yang tepat untuk istilah jenis kelamin dari segi biologis dan gender. Sehingga ketika kita menerjemahkan kata al-dzakar dan al-untsa, al-rijal dan al-nisa, menjadi laki-laki dan perempuan maka kita tidak lagi memahami konsep makna kata tersebut.
Salah satu pengertian gender yang banyak dipakai ialah perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki sebagai hasil konstruksi sosial-budaya. Oleh karena hasil konstruksi sosial-budaya maka fungsi, peran, dan tanggung jawab itu dapat berbeda antara suatu suku bangsa, bangsa dan suku bangsa, bangsa lain, atau dari suatu masa dengan masa yang lain.
Pada masyarakat umum deskripsi tentang kesetaraan dan keadilan gender masih kurang tepat tepat. Kesetaraan gender (gender equality) adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia dalam berperan dan berpartisipasi di segala bidang. Sementara keadilan gender (gender equality) merupakan proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki, sehingga dalam menjalankan kehidupan bernegara dan bermasyarakat, tidak ada pembakuan peran, baban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki (Subdikrektorat Analisis Statistik, 2014).
Demikian tentang pemahaman dan pandangan masyarakat umum tentang gender ini, untuk pembahasan selanjutnya tentang pengertian gender silakan baca literatur, buku-buku dan sumber lain yang terkait dengan pengertian yang benar tentang pengertian atau definisi dari gender tersebut. Terima kasih..Wassalam...
Pengertian gender sebagai jenis kelamin misalnya ada yang memahami atau membuat pengertian seperti itu. Contoh, Echols dan Shadily (1982) menerjemahkan gender sebagai jenis kelamin dengan merujuk Echols dan Shadly, memang tidak salah. Namun, terjemahan Echols dan Shadily tidak memberikan keterangan lebih lanjut lagi, bahwa sebetulnya jenis kelamin dimaksud bukanlah dalam pengertian konsep biologis, tetapi dalam konsep sosiologi. Sehingga ada dua konsep jenis kelamin, yakni ditinjua dari segi biologi dan ditinjau dari segi sosiologi. Sehingga misalnya man dan women dipakai jenis kelamin dari segi sosiologi, sedangkan dari segi biologi adalah male dan female. Dalam bahasa Arab pengertian jenis kelamin dari segi biologi dan sosiologi juga dikenal, misalnya jika Al Qur'an hendak mengungkapkan dari segi biologis maka digunakan istilah al-dzakar untuk laki-laki dan al-untsa untuk perempuan, ketika Al Qur'an mengungkapkan manusia dari aspek gender maka dipakai istilah al-rajul/al-rijal, dan al-mar'ah/al-nisa(umar:1999).
Namun dalam bahasa Indonesia sepertinya (menurut pengetahuan penulis) tidak ditemukan penggunaan yang tepat untuk istilah jenis kelamin dari segi biologis dan gender. Sehingga ketika kita menerjemahkan kata al-dzakar dan al-untsa, al-rijal dan al-nisa, menjadi laki-laki dan perempuan maka kita tidak lagi memahami konsep makna kata tersebut.
Salah satu pengertian gender yang banyak dipakai ialah perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki sebagai hasil konstruksi sosial-budaya. Oleh karena hasil konstruksi sosial-budaya maka fungsi, peran, dan tanggung jawab itu dapat berbeda antara suatu suku bangsa, bangsa dan suku bangsa, bangsa lain, atau dari suatu masa dengan masa yang lain.
Pada masyarakat umum deskripsi tentang kesetaraan dan keadilan gender masih kurang tepat tepat. Kesetaraan gender (gender equality) adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia dalam berperan dan berpartisipasi di segala bidang. Sementara keadilan gender (gender equality) merupakan proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki, sehingga dalam menjalankan kehidupan bernegara dan bermasyarakat, tidak ada pembakuan peran, baban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki (Subdikrektorat Analisis Statistik, 2014).
Demikian tentang pemahaman dan pandangan masyarakat umum tentang gender ini, untuk pembahasan selanjutnya tentang pengertian gender silakan baca literatur, buku-buku dan sumber lain yang terkait dengan pengertian yang benar tentang pengertian atau definisi dari gender tersebut. Terima kasih..Wassalam...
PEMAHAMAN DAN PANDANGAN MASYARAKAT UMUM TENTANG GENDER
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
December 15, 2015