Home » Archives for 04/02/17
Masjid Demak |
Visiuniversal----Menurut Babad Tanah jawi, Raden Patah adalah keturunan raja terakhir Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V yang beristrikan seorang putri china. Setelah kerajaan Majapahit mengalami kemunduran, Demak melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit dan Raden Patah mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa pada tahun 1483 M.
Pada Abad ke-15 tersebut di Pulau Jawa berdiri kerajaan Islam Demak. Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Pendiri kerajaan ini bernama Raden Patah. Ia sebenarnya adalah salah seorang bupati di kerajaan Majapahit yang berkedudukan di Demak dan telah menganut Islam. Kekuasaan Majapahit ketika itu sudah lemah. Keadaan ini mendorong Raden Patah untuk mendirikan kerajaan Islam Demak. Dengan berdirinya kerajaan Islam Demak berarti Raden Patah telah melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan Majapahit. Berdirinya kesultanan Demak mendapat dukungan pula dari daerah-daerah lain di Jawa Timur yang sudah Islam seperti Jepara. Tuban dan Gresik.
Dalam waktu singkat Demak telah berkembang menjadi sebuah kerajaan besar. Di samping itu Demak menjadi pusat penyiaran agama Islam. Apalagi setelah malaka Jatuh (dikuasai) oleh Portugis (1511), maka kedudukan dan peranan Demak semakin penting.
Kedatangan penjajah Portugis di Malaka mengundang ketidaksenangan Sultan Demak. Karena hal itu merupakan ancaman pula terhadap kerajaan Demak. Pada tahun 1513 kerajaan Demak mengirim armada tentaranya dipimpin oleh Pati Unus untuk mengusir Portugis di Malaka mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan Potugis memiliki armada lebih kuat dan lengkap.
Meskipun usaha untuk merebut Malaka dari Potugis yang dilakukan Pati Unus mengalami kegagalan, namun peristiwa ini patut dibanggakan karena mereka gagah berani menghadapi bangsa penjajah.
Karena keberaniannya sebagai panglima yang memimpin penyerangan ke Malaka Maka Pati Unus diberi gelar Pangeran Sabrang Lor artinya Pengeran yang menyeberangi laut ke Utara.
Kemudian pada tahun 1518 Raden Patah Wafat. Ia digantikan oleh putranya yaitu Pati Unus. Pemerintahannya hanya berlangsug selama 3 tahun karena setelah itu ia wafat. Selanjutnya kerajaan Islam Demak dipimpin oleh Sultan Renggono, Adim Pati Unus.
Sultan Trenggono dikenal sebagai raja yang tegas dan arif bijaksana. Karena itu pada masa pemerintahannya Demak mencapai puncak kejayaan. Daerah kekuasaannya meliputi Jawa Barat dan Jawa Timur.
Di bawah pemerintahan Sultan Trenggono, Demak tetap antipati terhadap penjajah Potugis. Apalagi Portugis terus meluaskan jajahannya hingga ke Jawa Barat. Pada tahun 1522 Portugis datang ke Sunda Kelapa, pelabuhan utama kerajaan Pajajaran. Portugis menjalin kerjasama dengan raja Pajajaran dengan membuat kesepakatan untuk menghadapi pasukan Islam Demak. Portugis merencanakan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
Pada tahun 1527 kerajaan Islam Demak mengirimkan tentaranya dipimpin oleh Fatahilah untuk mengusir dan menghancurkan Potugis yang menduduki Sunda kelapa. Fatahillah beserta tentaranya berhasil mengusir orang-orang Portugis dan menguasai Sunda Kelapa. Kemudian oleh Fatahillah nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta artinya kemenangan. Sekarang Jayakarta menjadi Jakarta.
Sementara itu Demak berhasil menguasai Jawa Timur. Ekspedisi ke Jawa Timur ini dipimpin langsung oleh Sultan Trenggono. Tetapi dalam serangannya ke Pasuruan Tahun 1546, Sultan Trenggono gugur.
Setelah wafatnya Sultan Trenggono Timbullah pertentangan di kalangan keluarga sendiri. Petentangan bersumber pada siapa yang berhak mewarisi kerajaan. Berakhirnya kerajaan Islam Demak setelah Pangeran Adiwijoyo atau Joko Tingkir berhasil mengalahkan Arya Penangsang suka bertindak sewenang-wenang, sehingga banyak adipati yang menentang tindakannya tersebut. Joko Tingkir kemudian memindahkan keraton Demak ke Pajang tahun 1568.
* * *
Sumber Gambar : Google
KESULTANAN DEMAK
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
February 04, 2017
Visiuniversal----Kesultanan Aceh sebagai salah satu kerajaan Islam, didirikan oleh Muzaffar Syah pada abad ke 15 M, tetapi menjadi kesultanan penuh setelah diperintah oleh Ali Mughayat. Ia berhasil menggabungkan dua kesultanan Lamuri dengan Aceh Dar al-Kama'l menjadi kesultanan Aceh. Pada waktu pemerintahan Sultan Alaudddin Ridyat Syah, Aceh mengalami kejayaan karena menjadi pelabuhan dagang bagi pedagang rempah-rempah. Para pedagang Muslim dari mancanegara dan Nusantara enggan berdagang di Malaka setelah dikuasai Portugis.
Karena majunya perdagangan menjadikan Aceh dapat membangun armada angkatan laut yang sangat kuat. Hubungan diplomatik juga dilakukan dengan kesultanan Ottomon Turki yang saat itu merupakan pemegang kekuasaan Islam tertinggi. Kejayaan Aceh mencapai puncaknya pada waktu pemerintahan Sulatan Iskandar Muda (1607-1636). Kekuasaan Aceh meliputi Johor, Pahang, Perlak, Kedah, dan Pantai Barat Sumatera seperti Tiku, Pariaman, dan Bengkulu. Sultan Iskandar Muda juga mencoba merebut Malaka dari tangan Portugis namun gagal.
Sepeninggal Iskandar Muda, digantikan Sultan Iskandar Tsani. Dalam pemerintahannya Sultan Iskandar Tsani banyak mengembangkan masalalah dalam negerinya, dan masalah agama dengan membangun banyak masjid. Ia juga dibimbing oleh Nuruddin seorang ulama dari Gujarat. Di era pemerintahan Sultan Iskandar Tsani inilah ilmu keagamaan Islam sangat berkembang pesat di Aceh.
Dalam perjalanan selanjutnya Aceh mengalami krisis setelah meninggalnya Sultan Iskandar Tsani, karena beliau tidak meninggalkan seorang putra mahkota. Akibat krisis tersebut banyak wilayah yang berani melepaskan diri dari kekuasaan Aceh. Tetapi meskipun terus mengalami kemunduruan, kesultanan Aceh tetap bertahan sampai abad ke-20, hingga akhirnya jatuh ke tangan penjajahan Belanda.
* * *
Sumber Gambar: Google
KESULTANAN ACEH
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
February 04, 2017