Home » Archives for 10/09/17
Kini literasi tidak hanya sekedar membaca dan menulis. Konsep
literasi berkembang tidak hanya terkait baca-tulis-hitung namun meliputi
berbagai aspek dalam menghadapi kehidupan abad 21. Begitu pula gerakan
keaksaraan dari tahun ke tahun berkembang dari pemberantasan buta huruf,
budaya baca, hingga literasi digital.
Tema Hari Aksara Internasional tahun ini (2017) yang diusung oleh UNESCO adalah ”Literacy in a Digital World”.
Kemendikbud kemudian menerjemahkan tema tersebut, yakni Membangun
Budaya Literasi di Era Digital, dengan tujuan melihat jenis keterampilan
keaksaraan yang dibutuhkan orang untuk menavigasi masyarakat yang
dimediasi secara digital, dan mengeksplorasi kebijakan keaksaraan yang
efektif. Secara lengkap tema Hari Aksara Internasional yang diperingati
di Kuningan, 8 September 2017 adalah “Membangun budaya literasi di era
digital, Literasi digital membangun karakter bangsa dan Literasi digital
membangun peradaban bangsa”.
Literasi digital merupakan salah satu dari enam komponen literasi.
Ini enam komponen literasi sebagaimana dikutip dari “Panduan
Penyelenggaraan Program Kampung Literasi” (Kemendikbud, 2017).
- Literasi Baca Tulis
Baca tulis adalah dasar dari setiap kegiatan literasi. Literasi baca
tulis merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan dan merefleksikan
tulisan dalam mencapai suatu tujuan, mengembangkan pengetahuan dan
potensi untuk dapat berpartisipasi di masyarakat
Kegiatan-kegiatan yang dapat dikembangkan dalam literasi baca-tulis, antara lain:
a. Membaca dan Bercerita
- Kegiatan membaca bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan jika dilakukan dengan bentuk yang beragam. Variasi kegiatan dalam membaca dan bercerita, antara lain:
- Membaca senyap, membaca buku tanpa mengeluarkan suara. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh setiap orang.
- Membaca nyaring (read a loud), membacakan buku dengan bersuara dan didengarkan oleh peserta lainnya.
- Membaca dan bercerita, memahami bahan bacaan kemudian menyampaikan kembali isi buku.
b. Kelompok Baca Berkala
Kelompok baca berkala adalah kegiatan untuk sama-sama membahas sebuah
buku atau isu tertentu. Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam membaca yang lebih komprehensif, meningkatkan kemampuan
untuk menganalisa dan mengkritisi secara utuh isu-isu tertentu yang
sedang berkembang di masyarakat.
c. Penulisan Sejarah Kampung dan Potensi/Kearifan Lokal
Penulisan sejarah kampung atau potensi dan kearifan lokal sebuah
kampung merupakan upaya kita bersama untuk mempublikasikan dan
melestarikan nilai-nilai dan sejarah kampung agar tetap hidup di
masyarakat. Publikasi dan penulisan bisa dilakukan di berbagai media,
cetak maupun elektronik.
- Literasi Berhitung
Literasi berhitung merupakan kemampuan untuk merumuskan, menerapkan
dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, mencakup penalaran
matematis dan menggunakan konsep matematika, prosedur, fakta dan
alat-alat untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi fenomena.
Dalam konteks di masyarakat, literasi berhitung bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam memahami peran dan kegunaan berhitung dalam
aspek kehidupan sehari-hari. Ragam kegiatan yang dapat dikembangkan
antara lain, bermain dengan menggunakan hitung-hitungan dan angka.
- Literasi Sains
Literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains dalam
mengidentifikasi dan memperoleh pengetahuan baru, menggambarkan fenomena
ilmiah dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta. Kegiatan-kegiatan yang
dapat dikembangkan dalam literasi sains, antara lain mengenal alam
sekitar dan lingkungan, mengenal fenomena alam, belajar bersama dengan
alat peraga sains, pengenalan hidup sehat, dll.
- Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Literasi teknologi informasi dan komunikasi merupakan keterampilan
berpikir kritis dan kreatif terhadap informasi dan komunikasi sebagai
warga global dengan bertanggung jawab dan beretika dalam menggunakan
perangkat teknologi informasi dan komunikasi (www.edu. gov.mb.ca/).
Tujuannya adalah mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi dan
komunikasi secara bijak dan kreatif. Kegiatan-kegiatan yang dapat
dikembangkan, antara lain:
- Mengenal dan belajar menggunakan perangkat komputer;
- Belajar menggunakan media sosial sebagai sarana publikasi kegiatan dan hal-hal yang kreatif;
- Pelatihan jurnalistik;
- Memanfaatkan teknologi untuk wirausaha.
- Literasi Keuangan
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan adalah
rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan,
keyakinan dan keterampilan konsumen serta masyarakat luas sehingga
mereka mampu mengelola keuangan dengan baik. Tujuan literasi keuangan
adalah mengedukasi masyarakat terkait dengan pengetahuan mengelola,
manajemen keuangan dan investasi. Bentuk kegiatan yang dapat
dikembangkan adalah mengenal jasa keuangan dan investasi, membangun
koperasi bersama, mengenal transaksi keuangan elektronik, dan lain-lain.
- Literasi Budaya dan Kewarganegaraan
Literasi kebudayaan adalah pengetahuan tentang sejarah, kontribusi
dan perspektif dari kelompok budaya yang berbeda. Literasi
kewarganegaraan merupakan pemahaman mengenai bentuk dan fungsi
pemerintahan, kewarganegaraan serta partisipasi sosial dan politik
individu. Sasaran dari literasi budaya dan kewarganegaraan adalah
mengedukasi masyarakat terkait sejarah dan perspektif budaya serta
kewarganegaraan. Bentuk kegiatan yang dapat dikembangkan, antara lain:
- Rembuk Budaya Lokal
Urun rembuk bersama komponen masyarakat
untuk menghidupkan tradisi lokal yang dulu pernah ada di masyarakat
untuk dikenalkan kembali kepada generasi penerus.
- Gelar Budaya
Kegiatan pagelaran budaya yang
menampilkan kembali kekayaan tradisi/budaya lokal yang melibatkan
seluruh komponen masyarakat. Di beberapa daerah, gelar budaya bahkan
dikembangkan menjadi potensi wisata.
- Pengetahuan dasar terkait kepemimpinan dan kebangsaan.
Sumber: http://fauziep.com
INILAH 6 KOMPONEN LITERASI TERKAIT PENDIDIKAN KEAKSARAAN PNF
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
September 10, 2017