Visiuniversal---Siapa sich yang tidak mengenal tanaman bunga Matahari? Bunga matahari yang memiliki kelopak berwarna kuning terang ini adalah tanaman serbaguna. Itu tidak hanya digunakan untuk dekorasi atau ornamen tetapi juga digunakan untuk tujuan pengobatan.
Bunga matahari dikenal memiliki manfaat kesehatan seperti membantu meningkatkan kadar kolesterol, mengontrol gula darah, meningkatkan kualitas tidur, dan banyak lagi.
Manfaat dari bunga cantik berwarna kuning ini bahkan sudah dikenal luas oleh masyarakat dan penduduk dibeberapa benua dunia sejak sebelum tahun masehi.
Sejarah
Berdasarkan sejarah asal muasalnya bunga matahari diyakini berasal dari Amerika pada 1.000 SM. Sejak itu, bunga matahari dibudidayakan oleh banyak orang dan menjadi sumber makanan yang baik.
Tumbuhan ini telah dibudidayakan oleh orang-orang Indian Amerika Utara sejak ribuan tahun lalu. Selanjutnya tersebar ke Amerika Selatan dan menjadi salah satu sumber pangan bagi warga Inka. Setelah penaklukan oleh orang Eropa, bunga Matahari diperkenalkan ke Eropa dan berbagai penjuru dunia lainnya pada abad ke-16. Semenjak abad ke-17 bijinya digunakan dalam campuran roti atau diolah sebagai pengganti kopi serta cokelat. Penggunaannya sebagai sumber minyak mulai dirintis pada abad ke-19.
Suku Inca Kuno di Peru memperlakukan tanaman ini sebagai tanaman suci karena mewakili Dewa Matahari. Kemudian pada akhir abad ke-16, bunga matahari pertama kali diperkenalkan ke Eropa oleh beberapa penjelajah Spanyol dan sejak saat itu, penanamannya mulai menyebar ke seluruh dunia.
Saat ini biji bunga matahari digunakan sebagai sumber nutrisi pangan dan pembudidayaannya semakin meluas di seluruh dunia khususnya di negara tropis seperti Peru, Argentina, Meksiko, dan masih banyak lagi.
Demikian halnya tentang bunga matahari terus menjadi bunga yang populer karena warnanya yang cerah dan menghadirkan keceriaan bagi yang menikmatinya.
Bijinya juga merupakan sumber minyak yang bisa digunakan untuk memasak. Jika kamu ingin menanam bunga matahari sendiri, kamu dapat membeli bijinya dari toko bunga online.
Arti bunga matahari
Bunga matahari melambangkan banyak arti, tergantung dari budaya yang berlaku di suatu daerah. Di China, misalnya, bunga matahari melambangkan keberuntungan sekaligus vitalitas.
Sedangkan di Amerika, bunga matahari melambangkan panen yang baik dan keberuntungan. Tapi biasanya dilambangkan sebagai harapan, kebahagiaan, energi, keindahan, dan kegembiraan.
Dalam kepercayaan Kristen Kuno, bunga matahari diyakini sebagai cerminan kasih Tuhan yang besar kepada umatnya. Ini juga melambangkan umur panjang karena Bunga Matahari dapat menahan panasnya matahari.
Dari berbagai arti, bunga matahari selalu melambangkan kebaikan dan keindahan, karenanya, bunga ini juga cocok jika dikirimkan sebagai hadiah.
Fakta tentang bunga matahari
Berikut beberapa fakta tentang bunga matahari yang banyak dipercaya orang diberbagai belahan bumi ini :
- Bunga matahari memiliki 70 spesies. Mereka semua termasuk dalam genus Helianthus. Beberapa varietas tumbuh setinggi hampir 4 meter.
- Bunga matahari memiliki dua kegunaan komersial, yaitu kembang gula dan minyak. Biji bunga matahari kembang gula memiliki biji dengan sedikit minyak, sedangkan biji bunga matahari minyak memiliki biji kaya minyak dan kaya asam lemak tak jenuh itulah sebabnya ia dikenal untuk memasak dan produksi margarin.
- Minyak bunga matahari kaya akan asam linoleat (C18:2), suatu asam lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan manusia.
- Vincent Van Gogh, pelukis terkenal asal Belanda, bahkan pernah menampilkan bunga matahari pada lukisannya.
- Benua asli bunga matahari adalah Amerika Utara. Produksinya mencapai puncaknya selama tahun 1970-an. Mereka bahkan memanfaatkan bijinya sebagai sumber makanan dan obat-obatan dengan cara mengekstrak sarinya dari batangnya.
- Dalam mitologi Yunani, mereka memperlakukan bunga matahari sebagai peri terkutuk.
Inilah Fakta dan Asal usul Sejarah Tanaman Bunga Matahari
DOWNLOAD/ UNDUH SILABUS K3 KESETARAAN PAKET A, B, DAN C
- Satu KD minimal dirumuskan dua indikator karena indikator merupakan rincian dari KD. Jumlah dan variasi rumusan indikator disesuaikan dengan karakteristik, kedalaman, dan keluasan KD, serta disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan.
- Kata kerja yang digunakan dalam indikator tidak lebih tinggi dari kata kerja dalam KD. Misalkan, KD “mendeskripsikan ….”, maka tidak disarankan merumuskan kata kerja indikator “menganalisis perbedaan ….”
- Perumusan indikator bersifat kontekstual disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan ketersediaan sarana, media, alat pembelajaran, dan sumber belajar lainnya serta disesuaikan dengan kondisi dan kapasitas peserta didik, lingkungan belajar dan satuan pendidikan.
- Rumusan indikator berbeda dengan tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada gambaran proses dan hasil belajar yang diharapkan dilaksanakan selama proses belajar sesuai KD.
- Mengembangkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai seperangkat kompetensi berdasarkan materi pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk memandu penilaiannya. Pengembangan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, kapasitas dan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan dan budaya masyarakat. Dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan:
- melakukan analisis konteks terhadap aktivitas pembelajaran yang mungkin dilaksanakan sesuai dengan karakteristik KD dan kapasitas satuan pendidikan (ketersediaan sarana, sumber belajar, pendidik, dan sebagainya);
- merumuskan aktivitas pemebelajaran secara garis besar yang runtut, bervariasi, interaktif, dan komprehensif sesuai karakteristik peserta didik;
- rancangan kegiatan pembelajaran memperhatikan karakteritik pendidikan kesetaraan yang pelaksanaannya bersifat tatap muka, tutorial, dan belajar mandiri;
- perlu dipastikan kegiatan pembelajaran yang dirancang menjadi sarana untuk mencapai KD secara optimal.
SILABUS KURIKULUM K13 PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET A, B DAN C
Memulai tembakan balogo di garis start |
- Pemain atau peserta lomba belogo adalah peserta yang memiliki syarat baik orang dewasa maupun anak-anak yang telah mampu memainkan logo.
- Peserta pemain lomba balogi maksimal terdiri dari 4 grup dari masing-masing kontingen atau lembaga yang mengutus Tim Lomba Balogo.
Pemain atau peserta Lomba Balogo |
- Logo yang akan dipakai dalam pertandingan harus terbuat dari batok kelapa (tempurung) murni sebagai lapisan dasar/bawah, sedangkan untuk lapisan atas logo bebas.
- Ukuran logo berdiameter panjang/lebar 10 cm.
- Bentuk logo bebas
- Pemukul logo/campa terbuat dari bambu (paring) dengan ukuran serta bentuknya (ukiran, Aksesoris) sesuai dengan keinginan pemain.
- Peserta lomba balogo dalam 1 (satu) regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain, pemain boleh putra dan putri atau campuran putra putri dalam satu regu.
- Pada saat lomba atau permainan berlangsung, peserta permain yang sudah ditentukan dalam satu regu tidak boleh digantikan dengan pemain yang lainnya.
- Pada saat bermain, masing-masing regu (naik/pasang) sebanyak dua kali putaran secara bergantian.
- Setiap kali membidik sasaran (buah), logo pasang (target sasaran atau anak logo) harus dilakukan secara tuntas oleh pemain yang bersangkutan dan secara bergiliran sesuai kesepakatan regu masing-masing. Setelah start buah, posisi logo sewaktu membidik tidak boleh digeser atau diangkat, harus tetap berada dalam posisi atau tempat semula, logo hanya boleh diputar sewaktu mengarahkan bidikan ke logo pasang (target sasaran/anak logo).
- Logo dinyatakan mati/out apabila menyentuh garis pembatas.
- Logo dinyatakan mati/out apabila pada waktu start, membidik (buah), logo tersebut mengenai logo teman satu regu, maka logo yang dinyatakan mati atau keluar adalah logo yang terkena dan tersentuh.
- Selama proses permainan berlangsung, logo tidak diperbolehkan untuk diganti, kecuali rusak (pecah, patah, atau lapisan logo terlepas), dan pergantian ini pun harus mendapat izin atau persetujuan dari juri pertandingan.
- Pemenang ditentukan dari besarnya jumlah poin/nilai yang diperoleh masing-masing regu selama dua kali putaran.
- Apabila ada kesamaan jumlah nilai atau poin, maka ditentukan dengan adu Finalti (betembak) denga jarak tembak bebas 6 (enam) meter.
- Sistem pertandingan atau lomba menggunakan sistem setengah kompetensi.
- Setiap logo pasang (logo yang menjadi target) anak logo terdiri dari tiga buah, masing-masing logo pasang (logo target sasaran atau anak logo) bernilai satu poin.
- Logo dinyatakan mendapat poin nilai apabila logo yang dipasang (logo target sasaran atau anak logo) yang dibidik dan ditembak jatuh, roboh atau tumbang.
- Apabila terjadi cabang (kena sekali dua), logo pasang (logo target) di depan (logo 1) Nilainya dua, logo pasang (logo 2) ditengah nilainya tiga, logo yang dipasang paling belakang (logo 3) Nilainya empat.
- Apabila semua logo pasang (logo target sasaran/anak logo yang dibidik/ ditembak telah jatuh, roboh, tumbang, maka memperoleh bonus nilai/poin sesuai dengan jumlah logo yang masih hidup, setiap logo yang masih hidup bonus nilai atau poinnya masing-masing satu poin.
- Panjang lapangan secara keseluruhan 35 meter, dengan lebar lapangan 3 meter.
- Jarak dari garis start ke logo pasang (logo target sasaran/anak logo) dari logo satu paling depan 23 meter, jarak logo pasang (logo target sasaran/anak logo) dari logo kedua dan logo posisi ke tiga masing-masing berjarak tiga meter.
- Jarak batas/ garis mati (out) di depan logo pasang (logo target sasaran/anak logo satu dan jarak batas/garis mati (out) di belakang logo pasang (logo target/anak logo tiga masing-masing berjarak 3 meter.
Pakaian olahraga Lomba Balogo |
PERATURAN DAN KETENTUAN LOMBA OLAH RAGA TRADISIONAL BALOGO
Visiuniversal----Warga belajar dan para siswa sekalian, setiap pekerjaan atau profesi yang dilaksanakan seseorang memang harus memiliki aturan dan proses kegiatan yang mengacu pada kode etik tertentu. Misalnya seseorang yang melaksanakan tugas profesinya harus mematuhi peraturan atau undang-undang dalam mengemban tugasnya.
"Etik" (ethic) adalah kata benda (nounce, sedangkan "etis" (ethical) adalah kata sifat (ajective). Istilah "etik" lebih terkait dengan moral, benar atau salah dan juga hukum.
Definisi etik yang paling umum adalah "prisip-prinsip yang dipegang teeguh" ("rules of conducts") dalam bekerja, melaksanakan tugas dan kewajiban profesionalnya.
Kode etik suatu pekerjaan merupakan pedoman tentang nilai (baik-buruk; benar-salah; boleh-tidak boleh dilakukan) dan merupakan norma moral yang menentukan perilaku dan di civitas lembaga atau perusahaan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya pada pelaksanaan tugasnya.
PENGERTIAN KODE ETIK PROFESI
- Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Negara Nomor 4301);
- Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 129);
- Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
- Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 nomor 41, Tambahan lembaran Negaran Nomor 4090);
- Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Kelembagaan Kabupaten/Kota;
- Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan;
- Keputusan Presidan Nomor 103 Tahun 2001 tentang kedudukan Tugas, Fungsi, kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013;
- Renstra Perpustakaan Nasional RI Tahun 2015 - 2019;
- DIPA Perpustakaan Nasional RI ..........................
- Menumbuh kembangkan minat dan kegemaran membaca anak-anak serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa melalui berbagai bacaan atau buku;
- Mengangkat dan mempopulerkan buku-buku cerita budaya daerah (lokal) yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang baik serta membangun karakter bangsa (baik buku bernuansa cerita kepahlawanan maupun legenda);
- Menumbuh kembangkan kecintaan anak-anak terhadap karya budaya bangsa;
- Mencari bibit-bibit generasi muda dari semua penjuru Nusantara, yang dapat menjadi panutan dalam menjalankan kebiasaan gemar membaca.