METODE BRAINSTORMING (CURHAT PENDAPAT) DI LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH

Visiuniversal----Salah satu metode yang cukup menarik dan dapat memberikan efektifitas peningkatan signifikan terhadap hasil belajar di sekolah adalah metode curah pendapat. Dalam banyak literatur sebenarnya konsep awal metode ini terkait dengan kegiatan manajemen perusahaan, dimana sebuah perusahaan dalam rangka mencari inovasi baru dan ide-ide segar untuk pengembangan produk dan manajemen perusahan, menggali pendapat dan saran dari berbagai lini, dengan melakukan rapat terbuka untuk menghimpun berbagai ide dan masukan. 

Metode Pembelajaran, metode belajar, pendidikan nonformal, dunia pendidikan inovatif


Dalam kegiatan pendidikan pun ternyata metode brainstorming memiliki andil yang besar untuk memberikan hasil belajar dan prestasi yang baik bagi peserta didik di sekolah maupun lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya, baik yang bersifat pendidikan Formal maupun informal. Beikut ini kita ulas secara ringkas tentang metode brainstorming, yang dapat kita terapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dan diruang-ruang kelas kita tersebut.

A.    Pengertian Metode Brainstorming atau curah pendapat

Brainstorming yang dalam bahasa masyarakat umum kebanyakan mengenal dengan curah pendapat, atau ada yang menyebutnya dengan sumbang saran. Hal ini terkait dengan litarutur dan bahan yang dipahami  dan digunakan para pemakainya.

Secara Sederhana, pengertian brainstorming adalah metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide sembari menahan kritik atau penilaian. Brainstorming, dalam banyak bentuknya, telah menjadi tool standar untuk ideation (pengembangan ide baru).

Sementara istilah "brainstorming" relatif baru, konsepnya setua kreatifitas manusia. Ide memanfaatkan proses untuk bisnis, bagaimana pun juga, telah dikembangkan oleh Alex Osborn tahun 1941. Sebagai eksekutif periklanan, Osborn mengerti pentingnya kreatifitas untuk sukses: dalam bukunya terbitan 1952 Kekuatan Kreatifitasmu: Bagaimana Menggunakan Imajinasi, dia menuliskan: "Tidak hanya di dalam bisnis namun dalam setiap lini, kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif".

Osborn percaya bahwa kreatifitas seringkali dipadamkan dalam dunia bisnis karena (1) terlalu sedikit ide yang dibuat oleh terlalu sedikit orang dan (2) orang-orang yang terlibat dalam proses kreatif terlalu cepat mengkritik dan menilai ide inovatif.

Dia juga percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk kreatifitas, dan mempelajari skill kreatif. Dengan demikian, empat aturan Osborn tentang brainstorming didesain untuk mengatasi batasan dan meningkatkan kemampuan kreatifitas karyawan. 

Adapun Pengertian metode Brainstorming terkait dengan kegiatan belajar mengajar dan pembelajaran di sekolah yaitu :

Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, yaitu dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satiu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2001: 73).

B.  Langkah-langkah metode Brainstorming

Tugas guru dalam pelaksanaan metode ini adalah memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi, dan guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar/ salah, juga tidak perlu disimpulkan, guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, sehingga semua siswa di dalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi. 
Siswa bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar atau bertanya, atau mengemukakan masalah baru, mereka belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya. 

Berikut ini adalah langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan dan metode brainstorming :
Pemberian informasi dan motivasi
Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta latar belakangnya dan mengajak peserta didik aktif untuk menyumbangkan pemikirannya.
Identifikasi
Pada tahap ini peserta didik diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan. Hal ini agar kreativitas peserta didik tidak terhambat.
Klasifikasi
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa berdasarkan struktur/ faktor-faktor lain.
Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahannya. Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bisa diminta argumentasinnya.
Konklusi (Penyepakatan)
Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.

C.   Keunggulan metode brainstorming

Anak-anak berfikir untuk menyatakan pendapat.
Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari guru.
Terjadi persaingan yang sehat.
Anak merasa bebas dan gembira.
Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.


D.    Kekurangan metode brainstorming

Berbagai kekurangan tersebut dapat diatasi apabila seorang guru atau pimpinan dalam kelas bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam kelas sebaik mungkin. Caranya yaitu dengan menguasai betul-betul materi yang akan disampaikan dan membuat perencanaan proses belajar mengajar dengan matang.


E.    Implikasi pelaksanaan Metode Brainstorming

Metode pembelajaran ini sangat cocok diberikan pada beberapa materi dalam mata pelajaran fisika, misalnya materi tentang energi karena siswa dituntut untuk berpikir misalnya tentang apa yang ditanyakan gurunya itu siswa mengerti dan mampu menjelaskannya berdasarkan argumen dan pengetahuan siswa, sebelum materi tersebut dijelaskan oleh guru, jadi siswa dituntut untuk mengemukakan gagasan dari pertanyaan yang diajukan oleh guru. Ketika diajukan sebuah permasalahan maka kepada semua siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan memberikan saran dalam hal pemecahannya tersebut.

Demikian tentang metode brainstorming atau sumbang saran dan curah pendapat yang dilakukan di dunia pendidikan baik disekolah maupun di lembaga-lembaga pendidikan yang bersifat formal dan informal. Semoga bermanfaat. terimakasih.



January 28, 2012

0 comments:

Post a Comment