PENGERTIAN DAN TEORI GEOSINKLIN

Visiuniversal---Para siswa dan warga belajar sekalian, seperti dijelaskan dalam berbagai artikel dan jurnal ilmiah tentang geologi, Konsep Geosinklin pertama kali berkembang pada pertengahan abad ke 18 saat geologiawan Amerika, Jamen Hall dan James Dwight Dana menaruh perhatian besar terhadap Pegunungan Appalachian. Teorinya pertama kali digunakan untuk menjelaskan cekungan yang terus terisi mendalam yang pada akhirnya diperkirakan akan menghasilkan konraksi pada kerak yang diakibatkan oleh pendinginan dan kontraksi dari bumi. 


Meskipun sering diterjemahkan sedikit bebeda oleh beberapa peneliti tapi secara umum teori ini adalah cekungan yang terus mendalam sepanjang batas benay yang kemudian terdeformasi menjadi bagian dari pegunungan. Beberapa fase yang penting dari gosinklin, tektonik dan orogenesa diantaranya adalah pengakumulasian sedimen pada palung subduksi yang hadir bersamaan dengan endapan marginal atau hasil erupsi submarine dari lava basa dan ultra basa termasuk ofiolit; terdapat lipatan, sesar anjakan dan separasi pada batuan di geosinklin; pengangkatan dan penggantian sedimentasi pada daeran palung marginal pada pelebaran zona gesinklin, metomorfosis regional dan penggantian oleh batotilit; pengangkatan epirogenik dengan erupsi volkanik dari basalt, andesit, dan riolit serta intrusi plutonik yang komagmatis; dan peneplasi.


Teori ini kemudian berkembang pesat pada akhir abad 19 dan awal abad 20 dipergunakan untuk menjelaskan berbagao fenomena cekungan pembentukan pegunungan sebelum digantikan oleh teori tektonik lempeng pada medio tahun 1960. Perbedaan padang yang terjadi diantara pengemuka geosinklin dari Amerika dan Eropa terjadi dalam perkembangan teori gesinklin, hal ini terjadi karena kedua kelompok geologiawan tersebut menggunakan dua pegunungan yang berbeda satu sama lain. Geologiawan Amerika menggunakan analog dari pegunungan Appalachia sementara geologiawan Eropa menggunakan Pegunungan Alpine sebagai contoh.

Konsep tersebut menyatakan bahwa geosinklin terbentuk memanjang atau seperti cekungan dalam skala ribuan meter, yang terus menurut akibat dari akumulasi bantuan sedimen dan volkanik. Sedangkan geosinklin adalah suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk penggunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Terdeformasiya batuan di dalamnya dapat dijelaskan sebagai akibat dari penyempitan cekungan, sehingga batuan di dalamnya terlipat dan tersesarkan. Pergerakan ini terjadi akibat adanya gaya penyeimbang atau isostasi. Kelemahan dari teori ini yakni tidak bisanya menjelaskan asal-usul vulkanik. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertical. Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.

Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendepan ini menyebabkan subsidence* (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akbiat proses orogenesa yang membentuk pegunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Bantuan yang terdeformasi di dalamnya dijelaskan sebagai akibat menyepitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga bantuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi. Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertical, artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidan yang terdeformasi.

Konsep Geosinklin oleh geologist Amerika
  • Di suatu ketebalan sedimen, sedimen yang ditemukan pada zona laut dangkal akan mencirikan terdapatnya suatu cekungan (geosinklin)
  • Pengendapan supply sedimen pada geantiklin (sebelah geosinklin) mengikuti rata-rata jumlah sedimentasi yang terdapkan pada cekungant tersebut.
  • Geosinklin berada pada daeran marginal sampai dengan contnent.


Konsep geosinklin oleh geologist Eropa
  • Menjelaskan terjadinya sedimen pada zona laut dalam dan menyimpulkan bahwa gesinklin merupakan daeah yang dalam, berupa cekungan yang relatif memanjang.
  • Sulit terjadi keseimbangan pada sistem pengendapan di geosinklin, dan sejarah serta durasi dari geosinklin bergantung pada rata-rata relatif dari penurunan cekungan dan sedimentasi.
  • Geosinklin terbentuk pada daerah marginal sampai dengan continent atau diantara contnental masses.  

Demikian pengertian dan teori geosinklin, semoga bermanfaat, terimakasih sudah membaca artikel singkat ini.



January 28, 2020

0 comments:

Post a Comment