Visiuniversal-blog---Antara Deep Learning, Machine Learning dan AI dalam konteks pembelajaran di sekolah. Deep learning mungkin terdengar seperti istilah yang canggih dan kompleks, tetapi sebenarnya, konsep ini bisa dijelaskan dengan cara yang sederhana. Deep learning adalah salah satu cabang kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang meniru cara kerja otak manusia untuk belajar dari data. Jika otak kita terdiri dari jaringan saraf yang saling terhubung, deep learning menggunakan algoritma yang menyerupai itu, disebut neural network.
Menurut Weiss et al. (2016), teknologi deep learning menggunakan banyak lapisan untuk merepresentasikan abstraksi data dan membangun model komputasi. Meskipun membutuhkan waktu lama untuk melatih model karena banyaknya parameter yang harus diproses, deep learning memiliki keunggulan dalam kecepatan saat pengujian dibandingkan algoritma machine learning lainnya.
Apa Itu Deep Learning?
Bayangkan seorang bayi belajar mengenali wajah orang tuanya. Pada awalnya, bayi hanya melihat warna dan bentuk. Tapi seiring waktu, otaknya mulai menyusun pola: wajah yang tersenyum, suara yang dikenal, atau bau tertentu. Deep learning bekerja dengan cara yang mirip. Sistem ini memproses data dalam beberapa "lapisan" untuk memahami pola-pola yang kompleks, misalnya:
Lapisan pertama: Mengenali bentuk dasar, seperti lingkaran atau garis.
Lapisan kedua: Menghubungkan bentuk dasar ini menjadi objek, misalnya sebuah mata atau hidung.
Lapisan berikutnya: Menggabungkan informasi untuk mengenali wajah secara utuh.
Komputer dilatih menggunakan ribuan atau bahkan jutaan data hingga "belajar" membuat keputusan yang akurat.
Dengan penerapan yang bijak, teknologi ini bukan hanya membantu guru dan orang tua, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak kita.
AI memiliki kemampuan untuk menyediakan materi pembelajaran yang adaptif sehingga setiap siswa dapat menerima pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing.
Selain itu, AI memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi sistem pendidikan. Dengan otomatisasi tugas-tugas administratif dan analisis data, AI memungkinkan pendidik untuk lebih fokus pada pengajaran dan interaksi dengan siswa. Misalnya, AI dapat membantu dalam penilaian dan evaluasi sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih baik dan interaktif. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas pendidikan secara keseluruhan.
AI juga berperan dalam memperbaiki aksesibilitas pendidikan. AI mampu menghilangkan berbagai hambatan yang sebelumnya membatasi akses terhadap pendidikan, seperti lokasi geografis dan keterbatasan fisik. Dengan bantuan AI, pendidikan kini dapat diakses oleh lebih banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kehadiran AI membuka peluang bagi semua individu untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
AI pun dapat mendorong inovasi dalam pendekatan pendidikan. Teknologi ini memungkinkan pengembangan metode pengajaran yang lebih kreatif dan interaktif. Dengan demikian, proses belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi mahasiswa.
Meski secara kemajuan AI membawa banyak manfaat, tetapi perlu kita ingat bahwa AI tidak dapat menggantikan hubungan personal antara Guru dan siswa peserta didik, apalagi berkaitan dengan interaksi social emosional antara guru dan murid ini.
Ini harus diperhatikan dalam pengembangan pembelajaran berbasis AI terutama untuk Pendidikan Anak Usia Dini.
0 comments:
Post a Comment