MENGENAL KATA BAKU DAN KATA NONBAKU DALAM BAHASA INDONESIA

Visiuniversal---dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal kata baku dan kata nonbaku. Adapun yang dimaksud dengan baku, adalah yang berlaku untuk sesuatu yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; Standar. Dengan demikian dapat kita katakan, kata baku atau kata standar adalah kata yang dalam penggunaannya mengikuti kaidah atau aturan ketata bahasaan yang telah ditentukan, sedangkan kata nonbaku atau nonstandar adalah kata yang dalam penggunaannya tidak mematuhi kaidah atau ketentuan ketatabahasaan yang telah ditentukan, sedangkan kata nonbaku atau nonstandar adalah kata yang dalam penggunaanya tidak mematuhi kaidah atau ketentuan ketatabahasaan yang telah ditentukan.

Sebagai contoh, telantar adalah kata baku; sedangkan terlantar adalah kata yang tidak baku. Di dalam kamus, kedua kata itu dicantumkan. Tetapi, yang mendapat penjelasan hanyalah kata yang baku.

Kemudian menjelang peringatan hari ulang tahun kemerdekaan negara kita, sering kita jumpai di spanduk atau gapura seperti Dirgahayu RI ke-49. Bagaimana pendapat Anda? Sudah bakukah bentuk tulisan itu? Atau sudah sesuaikah dengan kaidah ketatabahasaan?

Dirgahayu berarti panjang umur. Dirgahayu RI ke-49 artinya panjang umur RI ke-49. Timbul pertanyaan, adakah RI atau Republik Indonesia ke-1, ke-2, ....., ke-49? Bukankah seharusnya kalimat itu cukup ditulis Dirgahayu RI.

Penulisan HUT (Hari Ulang Tahun) RI ke-49 pun merupakan bentuk yang tidak baku, dengan pengertian seperti dikemukakan di atas, bahwa tidak ada RI ke-1, ke-2 ...., ke-49, seharusnya aturan ke-1, ke-2, ..., ke-49 dituliskan langsung di belakang HUT karena HUT-lah yang bisa diurutkan. Jadi, yang baku adalah HUT ke-49 RI atau Hari Ulang Tahun ke-49 Republik Indonesia. Sejalan dengan ini, jika kita akan menuliskan haru ulang tahun Siti Nurbaya dengan benar adalah: hari ulang tahun ke-17 Siti Nurbaya, bukan hari ulang tahun Siti Nurbaya ke-17, kecuali pada saat yang sama ada tujuh belas Siti Nurbaya teman kita yang berulang tahun.

Kata-kata baku digunakan dalam situasi resmi, lisan atau pun tulisan, misalnya dalam surat-menyurat, perundang-undangan, pengumuman resmi, penamaan, peristilahan resmi, laporan resmi, dalam pembicaraan dengan orang yang kita hormati. Sedangkan kata-kata non-baku kita gunakan dalam komunikasi tak resmi, misalnya dalam surat menyurat pribadi, tutur sapa santai, dalam situasi akrab, pentas (lelucon, dagelan, dan sebagainya).

Selanjutnya, kita bisa melihat dan mempelajari beberapa contoh penulisan kata-kata nonbaku dan kata-kata baku dari daftar berikut ini:


Bonus :

Kata Populer dan kata kajian

Dalam pembicaraan sehari-hari ada kata-kata yang gampang dipahami karena telah dikenal masyarakat luas. Di samping itu, ada kata-kata yang hanya dikenal oleh kalangan tertentu saja, misalnya kalangan ilmuwan, kaum pelajar, kalangan kedokteran. Kata-kata yang mudah dipahami, karena umum telah mengenalnya dalam kegiatan berkomunikasi sehari-hari, disebut kata populer. Sedangkan kata-kata yang dikenal dan dipakai dalam lingkungan tertentu, yaitu ilmuwan atau kaum terpelajar dalam karya-karya ilmiah disebut kata kajian. kata sejenis ini banyak diserap dari bahasa asing dan bahasa daerah.

Perhatikan kalimat berikut: 
a. Pelantikan lurah-lurah di Kecamatan Tambak dilaksanakan secara serempak.
b. Pendidikan Ilmu pengetahuan dan agama harus dilakukan secara simultan*

Kata serempak dalam kalimat 1) berarti bersama-sama pada saat yang sama. Kata serempak umum dipakai oleh kita. Tetapi kata simultan yang jua artinya serempak, bukan merupakan kata yang umum kita gunakan sehari-hari. Karena itu hanya digunakan dan dikenal oleh kalangan khusus. Selanjutnya cermati kalimat di bawah ini:

c. Pada musim hujan sering terjadi banjir
d. Penggundulan hutan akan mengakibatkan erosi

Kata banjir pada kalimat c) sangat kita kenal. Sedangkan kata erosi pada kalimat d) tidak semua orang tahu artinya sebab kata itu hanya dikenal dan digunakan di lingkungan geologi.

Kata serempak dan banjir pada kalimat 1) dan 3) adalah contoh kata populer. Sedangkan kata simultan dan erosi pada kalimat 2) dan 4) adalah contoh kata kajian.



April 28, 2012

0 comments:

Post a Comment