Visiuniversal----Tidak lengkap rasanya jika jalan-jalan di Kota Pontianak bila tidak mengunjungi Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak Kalimantan Barat. Sebenarnya apa sich Tugu Khatulistiwa itu? untuk memahaminya tentu saja kita lihat dulu pengertian dari Khatulistiwa yaitu Dalam ilmu geografi, khatulistiwa (dari bahasa Arab: خط الاستواء) atau ekuator (dari bahasa Inggris equator) merupakan sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet. Garis khatulistiwa ini membagi Bumi menjadi dua bagian belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis lintang ekuator adalah 0°. Panjang garis khatulistiwa Bumi adalah sekitar 40.070 km. (Wikipedia.org)
Di khatulistiwa, matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari pada saat ekuinoks sehingga durasi masa siang hari sama sepanjang tahun kira-kira 12 jam.
Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak adalah Tugu Khatulistiwa yang berada di sisi jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara. Tugu bersejarah ini dibuat pada masa pemerintahan Hindia Belanda sebagai penanda letak nol derajat garis khatulistiwa. Sekarang tugu ini menjadi ciri khas Kota Pontianak, yang pada tengah hari 21–23 Maret dan 3 September setiap tahun diperingati hari kulminasi matahari di tempat ini. Kulminasi adalah saat matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa sehingga benda-benda tegak yang berada di sekitar Tugu Khatulistiwa tidak berbayang.
Tugu Khatulistiwa Pontianak |
Sejarah
Tidak banyak data sejarah mengenai Tugu Khatulistiwa. Satu-satunya data yang dipakai penulis adalah uraian sejarah yang menjadi koleksi di dalam kubah Tugu Khatulistiwa. Data sejarah ini menjadi salah satu koleksi Tugu Khatulistiwa. Kalaupun ada di internet, acuannya tidak jauh dari data ini, bahkan sebagian besar mengutip apa adanya. Penulis mengambil gambar mengenai data ini pada Juni 2012.
Uraian sejarah Tugu Khatulistiwa Pontianak diambil dari catatan pada 1941 yang diperoleh dari V. en V oleh Opsiter Wiesse. Catata ini dikutip dari Bijdragentot De Geographe dan Chep Van den topographeschen dien in Nederlandsch Indie: Den 3 Sten Maart 1928. Dalam catatan itu dikatakan bahwa satu Ekspedisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda tiba di Pontianak untuk menentukan titik/tonggak garis equator.
Pada 1928 mulai dibangun tugu equator ini dengan bentuk sederhana, yaitu dengan tonggak (mungkin sekarang lebih dikenal dengan nama ‘patok’) dengan tanda panah di atasnya. Tugu yang sederhana ini kemudian disempurnakan pada 1930 dengan mengganti tanda panah dengan lingkaran.
Pada 1938 penyempurnaan tugu dilakukan lagi oleh seorang opsiter/architech yang bernama Silaban, sehingga bentuknya menjadi lebih baik. Bangunan tugu hasil penyempurnaan menjadi lebih rumit, yang terdiri atas empat tonggak kayu belian. Masing-masing berukuran 0,30 m, dengan ketinggian tonggak bagian depan (dua tonggak) setinggi 3,05 m dari permukaan tanah. Tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah petunjuk arah setinggi 4,40 m.
Deskripsi
Pada 1990 Tugu Khatulistiwa direnovasi dan dibangun kubah sebagai cungkup pelindung. Di atas kubah itu dibuat duplikat Tugu Khatulistiwa dengan ukuran lima kali lebih besar. Dua tonggk bagian depan berukuran 1,5 m dengan ketinggian 15,25 dari permukaan tanah. Dua tonggak bagian belakang (tempat lingkaran dan anak panah petunjuk arah) berukuran 1,5 m dengan ketinggian 22 m dari permukaan tanah. Panjang anak panah petunjuk arah adalah 10,75 m, dan pada plat di bawah anak panah tertera 109 20’ 00” OLVGR. Tullisan tersebut menunjukkan letak berdirinya Tugu Khatulistiwa pada garis Bujur Timur. Duplikat Tugu Khatulistiwa dan kubah diresmikan pada 21 September 1991 oleh Gubernur Kalimantan Barat, Parjoko Suryokusumo.
Pada Maret 2005, Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan koreksi untuk menentukan lokasi titik nol garis khatulistiwa di Kota Pontianak. Koreksi dilakukan dengan menggunakan gabungan metoda terestrial dan ekstraterestrial, yaitu menggunakan global positioning system (GPS) dan stake-out. Hasil pengukuran oleh tim BPPT menunjukkan posisi tepat Tugu Khatulistiwa saat ini berada di 00 0’ 3,809” lintang utara; dan 1090 19’ 19,9” bujur timur. Sementara posisi 00 0’ 0” ada di luar taman, tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas. Di titik hasil koreksi itu dibuat patok baru yang terbuat dari pipa PVC dan belahan garis barat-timur ditandai dengan tali rafia. Sementara posisi yang tertera dalam tugu asli (00 0’ 0” lintang utara, dan 1090 20’ 00” bujur timur) berdasarkan hasil pelacakan tim BPPT, terletak di 1,2 km dari Tugu Khatulistiwa, tepatnya di belakang satu rumah di Jl Sungai Selamat, kelurahan Siantan Hilir.[3]
Dari hasil koreksi BPPT terlihat bahwa para ahli geografi Belanda saat itu sudah memiliki metode yang nyaris tepat dengan peralatan sederhana. Kesalahan penempatan titik tugu berbeda 117 meter dari lokasi hasil koreksi. Akan tetapi angka koordinat geografi yang tertera pada plat lingkaran di atas tugu memiliki perbedaan yang signifikan, yaitu 1,2 km dari titik tugu.
Kronologis Pembangunan Tugu Khatulistiwa
Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941, dari V.en. Voleh Opsiter Wiese dikutip dari BIJDRAGENTOT DE GEOGRAPHE dari Chep Van den topographeschen dien in Nederlandsch Indie : Den 31 Sten Maart 1928 telah datang di Pontianak, satu Eksperdisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geographie berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis Equator di kota Pontianak, dengan konstruksi sebagai berikut :
a. Tugu Pertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan tanda panah.
b. Tahun 1930 disempurnakan, berbentuk tonggak dengan lingkaran dan tanda panah.
c. Tahun 1938 Tugu asli dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh Opsiter/Architech SILABAN dengan ukuran sebagai berikut :
Bangun Tugu terdiri dari 4 (empat) buah tonggak belian, masing-masing 0,30 m, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak 2 (dua) buah setinggi 3,05 m dari permukaan tanah dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah petunjuk arah setinggi 4,40 m.
d. Tahun 1990, Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah dan duplikat Tugunya Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah dan duplikat Tugunya Khatulistiwa dengan ukuran 5 (lima) kali lebih besar dari Tugu yang aslinya adalah sebagai berikut :
- 2 buah tonggak bagian depan dengan ukuran 1,5 m dengan ketinggian 15,25 m dari permukaan tanah.
- 2 buah tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah dengan ukuran 1,5 m dengan ketinggian 22 m dari permukaan tanah panjang anak panah penunjuk arah 10,75 m.
Tulisan plat di bawah anak panah tertenta 109o20'00"" OLVGR menunjukan letak berdirinya Tugu Khatulistiwa pada garis bujur Timur.
e. Peresmian duplikat Tugu Khatulistiwa dan Kubah pada tanggal 21 September 1991 oleh PARJOKO SURYOKUSUMO Gubernur Kalimantan Barat.
Duplikat Tugu Khatulistiwa Kota Pontianak |
f. Untuk lebih jelasnya konstruksi dan bangunan Tugu Khatulistiwa yang aslinya dapat dilihat pada bagian dalam kubah.
Pada tengah hari yaitu setiap tahunnya tanggal 21-23 Maret dan tanggal 23 september benda-benda tegak lainnya yang berada di sekitar Tugu Khatulistiwa tidak ada bayangan (tanpa bayangan), hal tersebut menunjukan bahwa Tugu Khatulistiwa terletak tepat pada garis lintang Nol derajat.
Tugu Khatulistiwa Pontianak |
Kultimasi Matahari
Gerak semua Matahari. Hari kultimasi atau disebut juga Ekinoks Matahari adalah hari ketika matahari tepat berada di wilayah khatulistiwa. Selama satu tahun, matahari mengalami dua kali Ekinoks, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September (Bayong Tjasyono, 2006). Namun menurut prediksi, ekinoks untuk tahun 2000-2010 yang dibuat oleh Astronomical Applications Departement Amerika Serikat, Ekinoks pada tahun 2008 jatuh pada 20 Maret dan 22 September 2008.
Demikian ulasan tentang Tugu Khatulistiwa yang berada di Kota Pontianak, semoga bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung kembali di blog visiuniversal ini. Sukses selalu.
Sumber :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Khatulistiwa
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/tugu-khatulistiwa/
- Musium Tugu Khatulistiwa Kota Pontianak
Sumber Gambar : Foto-foto Koleksi Pribadi
Akhmad Solihin January 28, 2018 CB Blogger IndonesiaTUGU KHATULISTIWA DI KOTA PONTIANAK
PERMAIAN OLAHRAGA TRADISIONAL BALOGO KALIMANTAN
KETAQWAAN, PERSAMAAN DERAJAT, CINTA TANAH AIR, MUSYAWARAH DAN BEKERJA KERAS
- PNS yang memiliki pengalaman dan/atau masih menjalankan tugas di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang
- PNS yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Penilik dan telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
- Pejabat pimpinan tinggi, administrator, dan pengawas yang memiliki kesesuaian antara jabatan terakhir yang diduduki dengan Jabatan Fungsional Penilik; dan Pengawas.
- 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pelaksana
- 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator dan pengawas.
- 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator yang akan menduduki jabatan fungsional ahli madya
- 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pimpinan tinggi.
- Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter pada instansi pemerintah.
- Surat keterangan tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan atau proses pengadilan yang dibuat oleh atasan langsung.
- Fotokopi Ijazah terakhir yang dilegalisir.
- Surat keputusan kenaikan pangkat terakhir yang asli.
- Surat keputusan jabatan terakhir yang asli.
- Surat pernyataan telah memiliki pengalaman di bidang PAUD dan Dikmas selama 2 (dua) tahun berturut-turut yang dibuat oleh atasan langsung.
- Dokumen penilaian prestasi kerja dalam 2 (dua) tahun terakhir yang asli.
- Surat pernyataan komitmen untuk melaksanakan tugas sebagai Pamong Belajar dan Penilik.
- Pas Foto ukuran 3x4.
- Usulan dari PPK atau pejabat yang ditunjuk yang diketahui oleh BKD atau Badan yang mengurusi kepegawaian daerah
- Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter pada instansi pemerintah.
- Surat keterangan tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan atau proses pengadilan yang dibuat oleh atasan langsung.
- Fotokopi Ijazah terakhir yang dilegalisir.
- Surat keputusan kenaikan pangkat terakhir yang asli.
- Surat keputusan jabatan terakhir yang asli.
- Surat pernyataan telah memiliki pengalaman di bidang PAUD dan Dikmas selama 2 (dua) tahun berturut-turut yang dibuat oleh atasan langsung.
- Dokumen penilaian prestasi kerja dalam 2 (dua) tahun terakhir yang asli.
- Surat pernyataan komitmen untuk melaksanakan tugas sebagai Pamong Belajar dan Penilik.
- Pas Foto ukuran 3x4.
- Usulan dari PPK atau pejabat yang ditunjuk yang diketahui oleh BKD atau Badan yang mengurusi kepegawaian daerah
CARA PENDAFTARAN UJI KOMPETENSI DALAM RANGKA INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENILIK
- Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan nonformal dan nonformal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat.
- Penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan, serta manajemen dan pendanannya sesuai dengan standar nasional pendidikan.
- Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggara, masyarakat. Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana dan sumber daya lain secara adil serta merata dan Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
- Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.