Home » Archives for 09/12/18
Visiuniversal----Pada pendidikan Nonformal Kesetaraan Kejar Paket C, ujian akhir juga dilakukan dengan sistem UNBK. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.
Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian peserta didik dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
Berikut ini 10 Tips Mudah dan jitu dalam menghadapi UNBK - Ujian Nasional Berbasis Komputer di tahun 2019 ini;
1. Lakukan Aktivitas seperti Biasa
Selama ujian jangan terlalu tegang dan jangan terlalu takut, lakukanlah hal seperti biasa yang kamu lakukan. Misalnya mandi, sarapan dan aktivitas lainnya karena saat menjawab soal UN 2019 kamu perlu tenaga ekstra. Oleh karna itu, jika memang kamu terbiasa sarapan jangan mencoba untuk tidak sarapan dan sempatkan sarapan karena bahaya jika ketika kamu menjawab soal ujian jadi sakit perut karena tidak sarapan atau pusing karna tidak punya tenaga dari sarapan. Saat ujian sedang berlangsung siswa tidak diijinkan untuk keluar ruangan, jadi yang sebaiknya lakukan sesuatu yang tidak penting tapi mendesak sebelum masuk ruangan, misalnya buang air kecil. Jaga kesehatan juga penting, karena didalam ruangan LAB semua komputer dinyalakan bersamaan, maka AC/Pendingin harus selalu dinyalakan juga, otomatis ruangan akan terasa lebih dingin.
2. Pakai Kaca Mata Anti Radiasi
Jangan terlalu dekat dan lama di Monitor komputernya, Karena kegiatan berbasis komputer dan soal dilihat di layar monitor komputer, tidak dipungkiri lagi kalau kamu akan lebih sering terkena dampak radiasi komputer dan sinar layar monitor tidak terlalu baik untuk kesehatan mata anda.
3. Persiapkan Kertas Oret-oret
Kalau kamu biasa menghitung dikertas pertanyaan, nah jangan lakukan ini saat UNBK karena soal ujian ada di layar monitor jadi layar monitornya jangan dicoret-coret hihi. Kalau mau ngitung, hitung lah dikertas buram atau kertas yang disediakan oleh panitia Ujian Nasional.
3. Persiapkan Kertas Oret-oret
Kalau kamu biasa menghitung dikertas pertanyaan, nah jangan lakukan ini saat UNBK karena soal ujian ada di layar monitor jadi layar monitornya jangan dicoret-coret hihi. Kalau mau ngitung, hitung lah dikertas buram atau kertas yang disediakan oleh panitia Ujian Nasional.
4. Perhatikan Tata Cara Pengerjaan Soal UNBK
Perhatikan dan baca sungguh-sungguh setiap petunjuk dan manual user dari cara mengerjakan Soal UNBK, perhatikan arahan dan petunjuk dari guru atau operator pendamping saat UNBK terkait cara mengerjakan soal yang baik dan benar.
Perhatikan dan baca sungguh-sungguh setiap petunjuk dan manual user dari cara mengerjakan Soal UNBK, perhatikan arahan dan petunjuk dari guru atau operator pendamping saat UNBK terkait cara mengerjakan soal yang baik dan benar.
5. Maksimalkan persiapan dengan simulasi
Latihan simulasi sangat diperlukan, untuk memaksimalkan kemampuan dan meningkatkan persiapan agar kegiatan ujian dapat berjalan lancar dan cepat tanpa adanya kendala, baik secara teknis maupun pengetahuan tentang tata cara menjawab soal ujian UNBK tersebut.
Latihan simulasi sangat diperlukan, untuk memaksimalkan kemampuan dan meningkatkan persiapan agar kegiatan ujian dapat berjalan lancar dan cepat tanpa adanya kendala, baik secara teknis maupun pengetahuan tentang tata cara menjawab soal ujian UNBK tersebut.
6. Jadikan Kisi-kisi SKL UNBK 2018 panduan belajar
Kisi-kisi SKL UNBK dari tahun-tahun sebelumnya dapat dijadikan panduan belajar, agar materi yang dipelajari lebih mengena dan relevan untuk menghadapi UNBK. Lakukan pembahasan kisi-kisi bersama tutor atau guru pembimbing, terutama untuk memprediksi soal-soal yang akan keluar ketika dilakukan UNBK.
Kisi-kisi SKL UNBK dari tahun-tahun sebelumnya dapat dijadikan panduan belajar, agar materi yang dipelajari lebih mengena dan relevan untuk menghadapi UNBK. Lakukan pembahasan kisi-kisi bersama tutor atau guru pembimbing, terutama untuk memprediksi soal-soal yang akan keluar ketika dilakukan UNBK.
7. Jangan khawatir berlebihan
Tenang, santai tapi serius itu yang dilakukan, agar tidak terlalu khawatir yang berlebihan. Khawatir yang berlebihan justru dapat mengakibatkan permasalahan ketika ujian, karena dapat mengganggu konsentrasi dan fokus anda terhadap soal-soal yang ada.
Tenang, santai tapi serius itu yang dilakukan, agar tidak terlalu khawatir yang berlebihan. Khawatir yang berlebihan justru dapat mengakibatkan permasalahan ketika ujian, karena dapat mengganggu konsentrasi dan fokus anda terhadap soal-soal yang ada.
8. Jangan pernah lengah, selalu teliti setiap saat.
Cek setelah selesai melakukan ujian, jika masih ada waktu tersedia jangan tergesa-gesa untuk meninggalkan tempat ujian. Sekali lagi konsentrasilah, dan fokuslah terhadap pekerjaan anda. Setiap soal yang akan dijawab perlu ketelitian, dengan ketelitian maka setiap kesalahan dapat dikurangi dan hindari.
Cek setelah selesai melakukan ujian, jika masih ada waktu tersedia jangan tergesa-gesa untuk meninggalkan tempat ujian. Sekali lagi konsentrasilah, dan fokuslah terhadap pekerjaan anda. Setiap soal yang akan dijawab perlu ketelitian, dengan ketelitian maka setiap kesalahan dapat dikurangi dan hindari.
9. The Power tombol “F5”.
Di Keyboard Hal yang sering terjadi ketika ujian nasional berbasis komputer ini adalah terjadi “ngelag” atau aplikasi ujian nasionalnya tidak bisa diklik. tapi tenang jangan panik, itu bukanlah masalah yang besar. jadi kamu dapat menekan tombol “F5” yang ada di Keyboard Komputer kamu, maka semua akan berjalan lancar seperti biasa karena fungsi dari tombol "F5" adalah untuk me-refresh komputer kamu, agar lebih lancar dan berfungsi lebih baik.
10. Berdoa
Inilah yang terpenting dalam segala hal. Sebelum Ujian Nasional Berlangsung Selain mempersiapkan fisik kamu juga perlu untuk melakukan pendekatan yang lebih intens kepada Tuhan Yang Maha Esa. Doa merupakan hal yang mujarab untuk bisa membuat kamu siap dalam menghadapi sesuatu. yakinlah tiada daya dan upaya melainkan hanya pertolongan dari Allah SWT tuhan yang maha segala.
Demikian 10 tips jitu agar ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sukses, dan memberikan hasil yang memuaskan. terimakasih. semoga bermanfaat,
Demikian 10 tips jitu agar ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sukses, dan memberikan hasil yang memuaskan. terimakasih. semoga bermanfaat,
* * *
Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber dengan perubahan seperlunya :
10 TIPS JITU AGAR UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) SUKSES 2019
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
December 09, 2018
Visiuniversal---starategi dan model baru dalam kegiatan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam pendidikan kesetaraan dengan memanfaatkan media pembelajaran
interaktif berbasis FBC (Facebook,
Bloger dan Content) Model Drill dan Practice untuk lebih meningkatkan motivasi dan menarik minat belajar warga belajar. Konsep ini dikembangkan atas dasar
asumsi bahwa proses komunikasi di dalam pembelajaran akan lebih bermakna
(menarik minat warga belajar dan memberikan kemudahan untuk memahami materi
karena penyajian yang interaktif), jika memanfaatkan berbagai media sebagai
saran penunjang kegiatan pembelajaran. Dari segi pengertian media pembelajaran
interaktif di sini dapat diartikan sebagai kombinasi berbagai unsur media yang
terdiri dari teks, grafis, foto, animasi, video, dan suara yang disajikan
secara interaktif dalam media pembelajaran.
Secara mendasar pengembangan media pembelajaran interaktif, berbasis FBC model Drill dan Practice pada pendidikan kesetaraan ini dapat melalui tahapan dan langkah-langkah yang sistematis. Dalam buku Tip dan Trik Pembuatan Multimedia Pembelajaran Interaktif (Direktorat Pendidikan SMA, 2006), secara prosedural langkah-langkah pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat digambarkan sebagai berikut:
Langkah-langkah pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif ini dimulai dari analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan pemilihan topik, penyusunan garis besar isi, penulisan naskah, pelaksanaan produksi, evaluasi dan revisi, serta finalisasi.
Dalam menganalisis kebutuhan ada hal-hal yang perlu diperhatikan, diantaranya :
- Melakukan analisis terhadap tuntutan kurikulum
(SKL, SK, KD, indikator).
- Melakukan analisis terhadap kebutuhan di
lapangan.
- Melakukan analisis potensi ICT untuk pemecahan
masalah/ kebutuhan pembelajaran.
- Analisis kebijakan.
- Membubuhkan tanda daftar materi
- final.
- Mendokumentasikan daftar materi final dalam bentuk hard copy dan soft copy.
Sedangkan di dalam mengidentifikkasi topik, kita
perhatikan :
- Menyusun daftar topic berdasarkan hasil analisis
- Menentukan tim penulis, pengkaji materi dan
pengkaji media
- Menentukan skala prioritas topic
- Menugaskan tim penulis, pengkaji materi, dan
pengkaji media
- Membubuhkan tanda prioritas topik final
- Mendokumentasikan topik final dalam bentuk hard
copy dan soft copy.
Setelah mengidentifikasi topik yang akan diangkat selanjutnya kita menyusun garis besar isi multimedia pembelajaran interaktif, mulai dari penyusunan peta materi, peta kompetensi, GBIM dan JM. Berdasarkan garis besar isi multimedia pembelajaran interaktif barulah penulisan naskah dilaksanakan mulai dari :
_ Menetapkan format penulisan naskah
_ Menentukan tim penulis naskah, pengkaji materi,
dan pengkaji media
_ Menugaskan penulisan naskah dan pengkajian
_ Menyusun flowchart
_ Melakukan pengkajian terhadap flowchart
_ Melakukan perbaikan flowchart sesuai hasil kajian
_ Melakukan penulisan naskah
_ Melakukan pengkajian terhadap naskah
_ Melakukan perbaikan naskah sesuai hasil kajian
_ Membubuhkan tanda naskah final
_ Mendokumentasikan naskah final dalam bentuk hard
copy dan soft copy
Esensi dari multimedia pembelajaran interaktif
merupakan penyusunan dan memproduksi multimedia pembelajaran interaktif, dan
dievaluasi serta dikaji ulang apakah sesuai untuk diterapkan dalam
pembelajaran. Bagian akhir dalam penyusunan multimedia pembelajaran interaktif
adalah finalisasi, yang merupakan proses penerapan multimedia pembelajaran
interaktif di Kelompok-kelompok Belajar dengan mengupload lewat Facebook atau
weblog yang sudah disediakan .
Langkah-langkah yang lebih rinci dari proses
pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat dilihat pada bagan
berikut ini.
Selanjutnya, proses produksi Multimedia Pembelajaran Interaktif juga merupakan suatu siklus yang berkelanjutan sebagai digambarkan pada bagan berikut ini ;
Bagan proses produksi MPI, sumber Koesnandar 2006
|
C. Dampak Media
Pembalajaran Interaktif terhadap warga belajar
Tidak dapat disangkal bahwa terpaan teknologi berupa perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) sudah sekian menyatu dengan kehidupan manusia modern. Dalam bidang pembelajaran, kehadiran media pembelajaran misalnya sudah dirasakan banyak membantu tugas tutor dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Dalam era teknologi dan informasi ini, pemanfaatan kecanggihan teknologi untuk kepentingan pembelajaran sudah bukan merupakan hal yang baru lagi. Salah satu media pembelajaran baru yang akhir-akhir ini semakin menggeserkan peranan tutor hidup adalah teknologi multimedia yang tersedia melalui perangkat komputer. Dengan teknologi ini, kita bisa belajar apa saja, kapan saja dan di mana saja.
Di Indonesia, meskipun teknologi ini belum digunakan secara luas namun cepat atau lambat teknologi ini akan diserap juga ke dalam sistem pembelajaran di sekolah. Dalam tulisan ini akan dikemukakan beberapa persoalan yang muncul sebagai akibat dari diterapkannya teknologi ini dalam latar pendidikan. Pertama, berkaitan dengan orientasi filosofis. Ada dua masalah orientasi filosofis yang muncul akibat penerapan teknologi multimedia ini yakni masalah yang berasal dari pandangan kaum objektivis dan yang berasal dari pandangan kaum konstruktivis. Kaum objektivis menilai desainmultimedia sebagai sesuatu yang sangat riil yang dapat membantu pendidikan warga belajar menuju kepada tujuan yang dih arapkan (Jonassen, 1991). Materi yang berwujud pengetahuan atau ketrampilan yang hendak dicapai oleh warga belajar harus dirancang secara jadi oleh para pengembang instruksional dan dikemas dalam teknologi multimedia ini. Sebaliknya kaum konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan hendaklah dibentuk oleh warga belajar sendiri berdasarkan penafsirannya terhadap pengalaman dan gejala hidup yan dialami (Merril, 1991).
Belajar adalah suatu interpretasi personal terhadap pengalaman dan kenyataan hidup yang dialami. Berdasarkan pandangan ini maka belajar bersifat aktif, kolaboratif dan terkondisi dalam konteks dunia yang riil. Kedua, berhubungan dengan lingkungan belajar. Lingkungan belajar multimedia interaktif dapat dikategorikan dalam tiga jenis yakni lingkungan belajar preskriptif, demokratis dan sibernetik (Schwier, 1993). Masing-masing lingkungan belajar memiliki orientasi dan kekhasan sendirisendiri. Lingkungan preskriptif menekankan bahwa prestasi belajar merupakan pencapaian dari tujuan-tujuan belajar yang ditetapkan secara eksternal. Interaksi belajar terjadi antara warga belajar dengan bahan-bahan belajar yang sudah tersedia dan belajar merupakan suatu kegiatan yang bersifat prosedural. Lingkungan belajar demokratis menekankan kontrol proaktif warga belajar atas proses belajarnya sendiri, yang mencakup penetapan tujuan belajar sendiri, kontrol warga belajar terhadap urutan-urutan pembelajaran, hakekat pengalaman dan kedalaman materi belajar yang dicarinya. Sedangkan lingkungan belajar sibernetik menekankan saling ketergantungan antara sistem belajar dan warga belajar. Ketiga, berhubungan dengan desain instruksional. Pada umumnya, desain pembelajaran multimedia dibuat berdasarkan besar kecilnya kontrol warga belajar atas pembelajarannya. Sebagian besar peneliti mengatakan bahwa warga belajar bisa diberdayakan melalui kontrol yang lebih besar atas belajarnya tetapi warga belajar bisa juga dihambat melalui kontrol atas belajarnya. Dalam lingkungan yang demokratis dan sibernetik, kegiatan pembelajaran multimedia bervariasi dan tersedia untuk warga belajar pada saat kapan saja dan dalam berbagai bentuk sehingga bisa mernuaskan kebutuhan-kebutuhan yang ditetapkan warga belajar sendiri. Dalam lingkungan belajar preskriptif, kontrol eksternal nampaknya dipaksakan selama tahap awal belajar dan semakin berkurang ketika sudah terlihat kemajuan yang berarti dalam diri warga belajar berupa perubahan perilaku kearah yang diharapkan. Keempat, berkaitan dengan umpan balik. Sifat dari umpan balik dalam pembelajaran multimedia sangat bervariasi tergantung pada lingkungan dimana multimedia itu digunakan.
Dalam lingkungan belajar preskriptif, umpan balik sering mengambil bentuk koreksi dan deteksi terhadap kesalahan yang dibuat. Dalam lingkungan belajar demokratis, umpan balik sering mengambil bentuk nasehat atau anjuran, yakni sekedar pemberitahuan kepada warga belajar tentang akibat-akibat yang muncul dari suatu pilihan tertentu atau juga berisi rekomendasi. Dalam lingkungan belajar sibernetik, umpan balik merupakan suatu negosiasi atau perundingan. Warga belajar menetapkan arah atau petunjukn sendiri dan membuat pilihannya sendiri dan sistem belajar akan berusaha mempelajari pola-pola yang muncul sehubungan dengan kebutuhan warga belajar itu dan memberikan respon terhadap warga belajar dengan menyediakan tantangantantangan baru. Kelima, sifat sosial dari jenis pembelajaran ini.
Banyak kritik telah dilontarkan terhadap pembelajaran multimedia sebagai pembelajaran yang bersifat isolatif sehingga bertentangan dengan tujuan sosial dari sekolah. Warga belajar seolah-olah dikondisikan untuk menjadi individualis-individualis dan kontak sosial dengan teman-teman menjadi sesuatu yang asing. Itulah beberapa masalah yang perlu diantisipasi bila suatu saat nanti sekolah memutuskan untuk menggunakan tekonologi multimedia dalam kegiatan pembelajarannya. Apapun teknologi yang akan dipergunakan hendaknya memperhatikan aspek-aspek tujuan pendidikan yang lebih luas seperti aspek psikologis, sosial, moral, di samping aspek kognitif-intelektualnya. Salah satu usaha yang dikembangkan untuk mengantisipasi sejumlah potensi masalah di atas maka akhir-akhir ini perhatian pendidik mulai diarahkan kepada belajar kooperatif dalam pembelajaran multimedia (Klien dan Pridemore, 1992).
Hooper (1992) memperluas pendekatan belajar
kooperatif ini dalam lingkungan belajar yang berbasis komputer. Ia mengemukakan
beberapa keuntungan dan penerapan belajar kooperatif dalam pembelajaran multimedia
antara lain :
1) adanya ketergantungan dan tanggung jawab dari
setiap anggota kelompok.
2) Adanya interaksi yang promotif di mana usaha
seorang individu akan mendukung usaha anggota kelompok lainnya.
3) Kesempatan latihan untuk bekerjasama.
4) Pengembangan dan pemeliharaan kelompok. Proses
kelompok yang terjadi di dalam lingkungan belajar ini bisa mendorong anggota
kelompok untuk merefleksikan efektif atau tidaknya strategi yang digunakan.
D. Peningkatan
Kualitas Pembalajaran Dengan Media pembelajaran interaktif, berbasis FBC model Drill dan Practice pada
Pendidikan Kesetaraan
Perbaikan kualitas pendidikan diarahkan pada peningkatan kualitas proses pembelajaran, pengadaan buku paket dan buku bacaan atau buku referensi, serta alat-alat pendidikan/pembelajaran. Peningkatan kualitas proses pembelajaran dilakukan melalui in-service training tutor yang sasarannya adalah meningkatkan penguasaan landasan kependidikan, materi pembelajaran (subject matter), metode dan strategi mengajar, pembuatan dan penggunaa alat pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran.
Tutor memegang peran penting dan strategis dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran sebagai suatu aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap warga belajar berkaitan langsung dengan aktivitas tutor, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai suatu sistem kegiatan, proses pembelajaran selalu melibatkan tutor. Keterlibatan tutor tersebut mulai dari pemilihan dan pentutortan materi pembelajaran, penerapan dan penggunaan metode pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, pembimbingan belajar, sampai pada kegiatan pengevaluasian hasil belajar.
Berkaitan dengan peran tersebut, suatu proses pembelajaran akan berlangsung secara baik jika dilaksanakan oleh tutor yang memiliki kualitas kompetensi akademik dan profesional yang tinggi atau memadai. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan diupayakan melalui pengutamaan peningkatan mutu tutor. Selengkap dan secanggih apa pun prasarana dan sarana pendidikan, tanpa didukung oleh mutu tutor yang baik, prasarana dan sarana tersebut tidak memiliki arti yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Secara subtantif-teoretis, taraf prestasi atau kualitas pendidikan dikategorikan baik didasari atas prestasi atau tingkat kecerdasan warga belajar yang secara umum baik; warga belajar akan berprestasi atau cerdas tidak terlepas dari prestasi atau kecerdasan yang dimiliki tutornya; tutor akan berprestasi atau cerdas terkait dengan prestasi atau kecerdasan yang dimiliki tutornya akan berprestasi atau cerdas bergantung kepada fasilitas atau sarana yang dimiliki institusinya, baik saat mendalami ilmu maupun ketika melaksanakan tugasnya.
Kedua, merosotnya mutu tutor juga
diperparah oleh LPTK swasta yang ’membabi buta’ menggelar pendidikan tenaga
kependidikan dengan segala keterbatasan (input, proses, dan outcome).
Betapa banyak pihak-pihak yang menyelenggarakan pendidikan tenaga kependidikan
berkedok mencerdaskan bangsa (sebenarnya membodohkan bangsa). Hal itu terlihat,
antara lain, dari proses rekrutmen yang tanpa standardisasi yang jelas, proses
pembelajaran yang setengah- setengah fasilitas penunjang yang sangat minim, dan
outcome yang tingkat standar kompetensi kependidikan, ketutoran, dan
keilmuannya dipertanyakan.
Demikianlah tentang pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis FBC (Facebook, Bloger dan Content) Model Drill dan Practice pada pendidikan kesetaraan PNF. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber !
Referensi:
Ballantine, B. 1999. New forms of
work organisation and productivity: A study
prepared by business decisions limited for DGV of the european commission. diambil
tanggal 1 April 2007 dari http://www.europa.eu.int/comm/employment_social/socdial/workorg/ewon/surveys/new-workorg_en.pdf
Bloom, S.
Benyamin, 1956. Taxonomy of Educational
Objective The Classification of Educational Goal
DePorter,
Bobbi, dan Mike Hernacki. 2001. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan . Bandung: Khaifa.
_____________,
Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie. 2008. Quantum Teaching: Mempraktikkan
Quantum Learning di ruang-ruang Kelas. Bandung: Khaifa.
Hamzah.
2007. Perencanaan Pembelajaran . Jakarta: PT Bumi Aksara.
Johnson,
Elaine B,PH.D 2007. Kontextual Teaching and
Learning;Menjadikan Kegiatan Belajar-mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center.
Kadir,
abdul dan Triwahyuni, Terra Ch. Pengenalan
Teknologi Pendidikan. Yogyakarta: Andi.
Mursel, J. 2006. Successful Teaching. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nasution,
S. 1997. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Productivity Commission. 2003. Productivity. Diambil
tanggal 30 Oktober 2004 dari http://www.commission
productivityprimer/html.
Usman, Uzer, Lilis Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar..
Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
Wenger, Win, Ph.D. 2004. Beyond Teaching dan Learning: Memadukan quantum Teaching dan Learning. Bandung :
Nuansa.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS FBC DI KESETARAAN
VISIUNIVERSAL | Blog Tentang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Teknologi, Tips Cara Belajar Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Seumur Hidup
at
December 09, 2018