IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF)
A. Latar belakang
Identifikasi minat dan
kebutuhan belajar merupakan langkah awal dalam kegiatan belajar mengajar pada
kelompok belajar KF. Yang menjadi fokus kegiatan identifikasi minat dan
kebutuhan belajar tidak hanya terbatas pada kebutuhan bagi warga belajarnya
tetapi juga pada lingkungan dimana warga belajar berada.
Untuk mengetahui minat dan
kebutuhan belajar warga belajar yang sesungguhnya, tutor harus mengetahui
permasalahan yang dihadapi warga belajar, keluarga dan masyarakat di
lingkungannya. Misalnya masalah keterampilan baca, tulis, hitung, kesehatan,
pekerjaan dan yang berkaitan dengan masalah menghitung pemasukan dan
pengeluaran keuangan sehari-hari keluarga. Disamping itu, tutor juga harus
mengetahui potensi dirinya dan sumber daya yang ada dilingkungan warga belajar
melalui kegiatan identifikasi kebutuhan belajar. Semua informasi yang diperoleh
memalui kegiatan identifikasi minat dan kebutuhan belajar dijadikan sebagai
materi pembelajaran sekaligus juga dapat menjadi bekal warga belajar untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Kegiatan mengidentifikasi minat
dan kebutuhan belajar yang dilakukan dengan cara mewawancarai warga belajar dan
tokoh-tokoh masyarakat, mengamati kehidupan sehari-hari masyarakat, membaca
berbagai informasi tentang masyarakat yang menjadi sasaran pembelajaran dan
menganalisis potensi atau faktor-faktor pendukung penyelenggaraan pendidikan
keaksaraan.
Kegiatan mengidentifikasi
minat dan kebutuhan belajar dilakukan pada awal sebelum dimulainya kegiatan
belajar pendidikan keaksaraan. Itulah sebabnya tutor harus memahami manfaat dan
pentingnya melaksanakan kegiatan identifikasi minat dan kebutuhan belajar.
B. Tujuan
Identifikasi minat dan kebutuhan
belajar KF bertujuan agar tutor dapat:
1.
Memahami tujuan
perlunya melakukan kegiatan identifikasi minat dan kebutuhan belajar
warga belajar
2.
Mengetahui minat dan kebutuhan warga belajar
3.
Mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi warga
belajar
4.
Mengetahui potensi atau sumber daya yang dapat digunakan
sebagai alat atau bahan pemecahan masalah yang dihadapi warga belajar.
5.
Mengidentifikasi bahan calistung yang terkait dengan kehidupan sehari-hari warga belajar
6.
Merumuskan dan mengembangkan program (perencanaan belajar)
atau materi pembelajaran bagi warga
belajar.
7.
Mengembangkan alat dan bahan belajar yang cocok bagi
warga belajar.
8.
Mengetahui siapa saja yang dapat dihubungi untuk
memperoleh informasi.
9.
Mengetahui tempat-tempat yang dapat dijadikan sumber
informasi.
C. Pengertian
Identifikasi minat dan kebutuhan
belajar merupakan kegiatan menggali, mencari,
menemukan, dan mencatat minat dan kebutuhan WB, keadaan lingkungan dengan
berbagai permasalahannya, dan potensi masyarakat guna mengembangkan bahan/materi kegiatan
belajar pendidikan keaksaraan.
Identifikasi minat dan kebutuhan belajar berkaitan dengan keinginan individu terhadap sesuatu yang ingin dipenuhi dalam waktu tertentu. Contohnya minat terhadap keterampilan membuat kue, menjahit, bekerja di pabrik, dan berdagang. Keinginan tersebut lebih tepat disebut sebagai minat belajar. Sedangkan kebutuhan belajar adalah sesuatu yang diperlukan untuk segera dipenuhi karena sifatnya mendesak. Contohnya : kebutuhan untuk segera dapat membaca, menulis, berhitung, mengenali identitas diri di Kartu Tanda Penduduk, Surat Pribadi, dan sebagainya.
D. Sasaran Acuan
Acuan ini diharapkan dapat menjadi petunjuk bagi Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional dalam menggali, menganalisis, dan menentukan minat serta kebutuhan belajar warga belajar yang dilakukan melalui observasi lapangan, dialog minat dan kebutuhan belajar, dan identifikasi kemampuan awal warga belajar.
IDENTIFIKASI MINAT DAN KEBUTUHAN BELAJAR
A. Observasi lingkungan
Tutor dituntut untuk melakukan
observasi lingkungan tujuannya adalah untuk melihat potensi, minat dan kebutuhan
belajar masyarakat. Kegiatan observasi ini berpusat pada “konteks lokal”.
Kegiatan observasi lingkungan dapat dilakukan dengan mengunjungi
berbagai tempat, lorong, gang, jalanan, pos-pos, ladang, sawah, sekitar
pabrik, tempat tinggal warga belajar,
dan sebagainya. Misalnya : tutor mengamati berbagai fasilitas yang ada di
lingkungan warga belajar, antara lain:
Dalam
melaksanakan kegiatan observasi ini tugas tutor bukan hanya melihat dan
mendengar saja, akan tetapi berdialog langsung dengan calon warga belajar atau
warga masyarakat di tempat-tempat yang dikunjungi tutor. Tujuannya adalah untuk
menggali dan mengumpulkan berbagai informasi yang akan dijadikan sebagaibahan
bacaan, dan sekaligus juga untuk mengidentifikasi nara sumber untuk proses
kegiatan belajar pendidikan keaksaraan. Materi pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan hasil observasi dapat digunakan untuk membantu warga belajar memecahkan permasalah yang dihadapi pada saat dilaksanakannya
proses pembelajaran. Sebagai contoh :kegagalan panen yang dialami warga
belajar. Dalam kaitan ini tutor dapat langsung meminta kepala Dinas Pertanian untuk
melakukan penyuluhan pada kelompok belajarnya.
Begitu
pula dengan masalah kesehatan misalnya : banyak warga masyarakat yang
terkena diare, berkaitan dengan masalah
ini tutor dapat meminta kepala Dinas Kesehatan setempat atau Puskesmas untuk
melakukan penyuluhan kesehatan kepada warga belajar dalam proses pembelajaran
KF. Kegiatan observasi lingkungan ini bukan hanya untuk melihat lembaga-lembaga
yang ada, tetapi untuk menggali dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan
kegiatan CALISTUNG pada KF.
Observasi lingkungan belajar melalui Jalan–Jalan Keaksaraan
Kegiatan observasi lingkungan
belajar yang dilakukan melalui jalan–jalan di
suatu tempat dikenal dengan Jalan-Jalan Keaksaraan, sangat penting
dilakukan oleh tutor. Karena dengan Jalan-Jalan Keaksaraan, tutor dapat
mengidentifikasi potensi dan masalah (mencari, menggali, dan mengobservasi
keaksaraan serta nara sumber di masyarakat. Yang dijadikan sebagai bahan
CALISTUNG.
Langkah-langkah
untuk melakukan kegiatan observasi lingkungan belajar Jalan-Jalan Keaksaraan adalah:
1. Menyiapkan
rencana identifikasi dengan menghubungi tokoh-tokoh masyarakat setempat (jika
tutor belum dikenal warga).
2. Mengunjungi
instansi/lembaga seperti : pasar, terminal, warung, kebun,
sawah, lingkungan sungai, tempat tinggal, pos-pos, dan mewawancarai tokoh
masyarakat dan perangkat kelurahan/desa tujuannya adalah
untuk memperoleh :
a.
bahan bacaan yang ada/diterbitkan (membawa beberapa contoh seperti formulir, brosur, dll); dan
b. mencari
nara sumber, bila diperlukan untuk kegiatan pembelajaran di kelompok belajar.
3. Menanyakan
bagaimana persepsi lembaga/instansi tentang kebutuhan belajar masyarakat;
4. Melakukan
kegiatan observasi masalah dan lingkungan masyarakat sekitar (khususnya yang
berkaitan dengan bahan untuk dijadikan topik pembelajaran, seperti : masalah
sanitasi, kesehatan, pekerjaan penduduk, pertanian, peternakan, dan lain-lain).
5. Melakukan
kegiatan mengumpulkan informasi tentang contoh-contoh kegiatan keaksaraan
(menimbang, menjumlah, menghitung perkalian, kegiatan posyandu, pengajian),
contoh tulisan (tanda tangan, iklan, bungkus kemasan, poster) dan lain-lain.
6. Mengumpulkan
informasi tentang warga belajar perlu membaca, menulis atau berhitung.
7. Mengobservasi
dan mengobrol dengan warga masyarakat
(tokoh masyarakat, perangkat kelurahan/desa, petani, guru, dan lain-lain)
tentang penyiapan bahan/materi CALISTUNG yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
8. Mengobrol dengan petugas/tokoh masyarakat tentang bagaimana mereka
membantu “orang buta huruf” belajar/mengerti informasi yang terkait dengan
tugas pelayanannya.
Contoh :
HASIL IDENTIFIKASI JALAN-JALAN KEAKSARAAN
BAHAN DAN NARA SUMBER DARI INSTANSI/LEMBAGA
No |
Tempat yang dikunjungi |
Bahan/Kegiatan Calistung |
Nara Sumber |
||
Membaca |
Menulis |
Berhitung |
|||
1 |
Bank |
Iklan, Tabungan, dan lain-lain. |
Mengisi formulir |
Uang yang akan ditabung |
Petugas bank |
2 |
Puskesmas |
@ Poster Demam Berdarah @ Membaca dosis obat
|
Mengisi daftar pasien |
Biaya pengobatan, jumlah/jenis. dosis obat |
Petugas Pendaftaran, Bidan, Perawat, Dokter |
3 |
Pasar |
@ Daftar harga @ Label harga, bon, kuitansi dan lain-lain. |
Harga barang yang dibeli |
Jumlah harga, dan uang yang dikeluarkan |
Pedagang |
4 |
Balai Desa |
@ Persyaratan membuat KTP @ Membaca struktur desa dan lain-lain. |
Formulir pengisian data untuk KTP |
Jumlah Blok, RT, RW dan lain-lain. |
Lurah/Kades/Sekretaris Kelurahan/Desa Pamong desa |
5 |
Kantor Pos |
Alamat Surat, perangko, kartu pos, wesel pos dan benda-benda pos lain. |
Alamat surat, pengisian dara untuk wesel pos dan lain-lain |
Harga perangko, timbangan surat, biaya pengiriman, dan lain-lain |
Petugas Pos |
6 |
Dan seterusnya |
|
|
|
|
B. Dialog minat dan kebutuhan belajar dengan warga belajar.
Dialog minat dan kebutuhan belajar warga
belajar merupakan kegiatan untuk mengetahui tujuan dan materi serta
perubahan–perubahan yang diharapkan diminati
dan dibutuhkan
oleh warga belajar.
Metode
yang terbaik untuk suatu melakukan dialog tentang minat dan kebutuhan warga belajar adalah
mencoba melaksanakan dialog atau percakapan langsung dengan warga belajar. Satu
hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan dialog adalah tidak memaksakan
dengan bahasa Indonesia, apabila warga belajar menginginkan komunikasi dalam
bahasa ibu (karena bahasa Indonesianya kurang lancar) dapat saja dilakukan.
Tujuan dilaksanakannya dialog tentang
minat dan kebutuhan adalah untuk :
1. Membantu
tutor dan warga belajar bersama-sama membuat materi yang akan dan bagaimana
mempelajarinya;
2. Membantu
tutor dan warga belajar memantau topik-topik belajar yang akan dipelajari nantinya;
3. Membantu
tutor dan warga belajar dalam mencari pemecahan masalah di kelompok belajar .
Misalnya : dimana dan bagaimana mencari bahan CALISTUNG dan nara sumber dari
instansi, lembaga, dan tempat lain disekitarnya;
Langkah-langkah dalam dialog minat
dan kebutuhan belajar:
1. Mengumpulkan
warga belajar di tempat kejar;
2.
Mempersiapkan daftar contoh pertanyaan kunci ;
3.
Menjelaskan tujuan percakapan atau
dialog minat dan kebutuhan belajar dengan warga belajar dan mengkomunikasikan
pertanyaan- pertanyaan kunci;
4.
Mencatat hasil identifikasi minat dan kebutuhan belajar yang diberikan
warga belajar;
5.
Menyimpulkan hasil dialog minat dan kebutuhan atau diskusi bersama-sama
dengan warga belajar;
6.
Warga belajar dan tutor mempersiapkan rencana tindak lanjut dari hasil dialog
minat dan kebutuhan.
Identifikasi Minat Belajar
Identifikasi minat belajar berkaitan dengan keinginan individu tentang
sesuatu yang ingin dipenuhi dalam waktu
tertentu. Contohnya : Minat tentang keterampilan membuat kue, menjahit, bekerja
di pabrik, dan berdagang.
Contoh:
pertanyaan yang berkaitan dengan identifikasi minat belajar :
1.
Apa khabar ibu-ibu hari ini?
2.
Apa kegiatan yang telah ibu-ibu lakukan sebelum hadir di tempat ini?
3. Apa
ibu-ibu suka dengan kegiatan rutin yang dilakukan selama ini?
4. Apakah
ibu-ibu berminat memiliki kegiatan yang bermanfaat untuk mengembangkan diri?
5. Apakah
contoh-contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri sebagai
pengisi waktu luang?
Melalui
jawaban yang diberikan terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas
kemungkinan kita akan memperoleh informasi tentang minat belajar warga belajar
seperti berikut ini:
(Dalam kotak ini semua
ditulis tangan seolah-olah tulisan warga belajar)
Membuat kue donat |
Menjahit pakaian wanita |
Kerja di pabrik konveksi |
Membuat bolu singkong |
Membordir |
Bertanam sayuran hibrida |
Membuat
kripik talas rasa keju |
Berdagang sayuran keliling |
Beternak lele jumbo |
Membuat rendang ikan gabus |
Membuat telor asin |
Beternak jangkrik |
Identifikasi Kebutuhan Belajar
Kebutuhan belajar adalah sesuatu yang diperlukan
untuk segera dipenuhi karena sifatnya mendesak. Contohnya: kebutuhan untuk
segera dapat membaca, menulis, dan berhitung, mengenali identitas diri di Kartu
Tanda Penduduk, Surat Pribadi, dan sebagainya.
Contoh: pertanyaan yang
berkaitan dengan identifikasi kebutuhan
belajar:
1.
Apa saja kegiatan ibu-ibu
dan bapak-bapak hari ini ?
2.
Apa
dan Bagaimanakah kegiatan mereka hari ini ?
3.
Kegiatan
apa yang senang atau bisa bapak/ibu lakukan?
4.
Apa
yang tidak bisa bapak/ibu lakukan, namun orang lain mampu melakukannya?
5.
Masalah
apakah yang selalu mengkhwatirkan bapak/ibu selama ini ?
6.
Apa
yang sudah lama bapak.ibu inginkan, tapi sulit/tidak mampu dilakukan?
7.
Apa
yang bapak/ibu inginkan dari kegiatan ini atau bapak/ibu ingin belajar apa?
8.
Dan sebagainya.
Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas
kemungkinan jawaban peserta didik yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Baik |
Bosan |
|
Gitu-gitu aja |
Ingin belajar |
Udah tua |
Selalu di rumah |
Nggak punya duit |
Bisa baca buku |
Nggak senang |
Belajar baca tulis |
Bisa baca koran |
Minat
dan Kebutuhan belajar warga setiap belajar pada dasarnya berbeda-beda. Namun
demikian, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara kelompok. Melalui dialog,
tutor dapat menyatukan perbedaan minat dan kebutuhan menjadi kebutuhan belajar bersama
(kelompok).
Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas
kemungkinan jawaban peserta didik yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Baik |
Bosan |
|
Gitu-gitu aja |
Ingin belajar |
Udah tua |
Selalu di rumah |
Nggak punya duit |
Bisa baca buku |
Nggak senang |
Belajar baca tulis |
Bisa baca koran |
Minat
dan Kebutuhan belajar warga setiap belajar pada dasarnya berbeda-beda. Namun
demikian, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara kelompok. Melalui dialog,
tutor dapat menyatukan perbedaan minat dan kebutuhan menjadi kebutuhan belajar bersama
(kelompok).
C. Identifikasi Kemampuan Awal.
Program KF harus berpusat pada diri warga
belajar. Tujuannya terutama untuk mengetahui minat dan kebutuhan yang khusus
pada diri setiap warga belajar. Kemampuan awal setiap warga belajar pada saat
masuk Kejar tidak sama. Karena itu tutor perlu menilai kemampuan awal setiap
warga belajar, guna memperoleh gambaran tentang keterampilan dasar dan kemapuan
fungsionalnya. Kegiatan ini dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan
warga belajar, terutama menyangkut potensi, pengalaman, pengetahuan, minat dan
kebutuhan, keterampilan, informasi dan cita-cita yang diinginkan warga
belajar.
Tujuan:
1.
Tutor dapat melakukan penilaian
kemampuan awal warga belajar, dan memahami kelompok belajar yang multi level (beragam).
2.
Tutor dapat merumuskan rencana proses belajar- mengajar.
3.
Tutor dapat mengidentifikasi keterampilan dasar dam kemampuan fungsional
dari masing-masing warga belajar.
4.
Tutor dapat menjalin hubungan persuasif kekeluargaan dengan warga belajar
dengan lebih akrab.
Langkah-langkah:
1.
Menjelaskan manfaat
dan pentingnya identifikasi kemampuan awal kepada warga belajar
2.
Ajaklah warga
belajar berdialog dengan suasana yang sangat
menyenangkan, agar warga belajar mau terbuka.
3. Siapkan beberapa format penilaian kHasil identifikasi minat dan kebutuhan belajar yang dilakukan melalui observasi lingkungan, dialog minat dan kebutuhan, dan identifikasi kemampuan awal akan menghasilkan:
1. Seperangkat
bahan/kegiatan Calistung Fungsional untuk program KF;
2. Permasalahan
keaksaraan yang dihadapi calon warga belajar;
3.
Seperangkat minat dan kebutuhan warga belajar;
4.
Potensi atau sumber daya yang dapat digunakan sebagai
alat atau bahan pemecahan masalah yang dihadapi warga belajar;
5.
Program (perencanaan belajar) bagi warga belajar;
6.
Alat dan bahan belajar yang cocok bagi warga belajar.
Contoh format:
Penilaian Kemampuan Awal
Keaksaraan Fungsional*)
1). Nama Warga Belajar :................................................................... ……………….
2). Umur :................................................................... ……………….
3). Jenis Kelamin :..............................................................................................
4). Pendidikan Terakhir :................................................................... ……………….
5). Jumlah Keluarga :................................................................... ……………….
6). Alamat :................................................................... ……………….
7). Keterampilan yang dimiliki WB:
8). Keterampilan yang diminati WB:emampuan awal keaksaraan fungsional warga belajar
9). Harapan/cita-cita setelah masuk Kelompok Belajar KF:
Format Checklist Keterampilan CALISTUNG
Keterampilan CALISTUNG |
Bisa |
Ti-dak |
Kete-rangan |
A.
Membaca (Pilih sesuai
dengan tingkatan yang cocok dengan WB) |
|
|
|
1. Belum
mengenal huruf |
|
|
|
2. Kenai
huruf, belum dapat merangkai huruf menjadi kata |
|
|
|
3.
Membaca
kata dengan dieja dan masih dibantu orang lain |
|
|
|
4.
Mernbaca
dengan benar tapi masih pelan-pelan |
|
|
|
5. Membaca
paragap pendek/kesimpulan dengan lancar dan cepat (mengetahui makna kata
secara tepat)) |
|
|
|
B.
Menulis (Pilih sesuai dengan
tingkatan yang cocok dengan
W8) |
|
|
|
1. Belum
kenal huruf, tidak bisa menulis |
|
|
|
2.
Bisa
menyalin tulisan/mencontoh tulisan orang lain |
|
|
|
3. Kenal huruf. tetapi perlu orang lain mernbantu
mengejakan agar menjadi kata |
|
|
|
4.
Dapat
menyusun kalimat tanpa bantuan orang lain |
|
|
|
5. Dapat menutis paragap tanpa bantuan orang ain |
|
|
|
C. Behitung (Pitch sesuai dengan tingkatan yang cocok dengan WB) |
|
|
|
1.
Mengenal
angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan |
|
|
|
2.
Dapat
menjumlah dan mergurang diluar kepala |
|
|
|
3. Dapat menjumlah dan mengurarg dan menuliskannya (menggunakan lambang + ,-) |
|
|
|
4. Dapat mengali dan membagi di luar kepala |
|
|
|
5. Dapat mengali dan membagi dan menuliskannya (menggunakan lambang x , :) |
|
|
|
Tutor
mengalisis hasil temuan dari format yang telah diisi yang hasilnya dapat digunakan
mempersiapkan topik-topik apa dan mengembangkan ide-ide yang akan dipelajari nantinya.
KESIMPULAN DATA
KEMAMPUAN
AWAL WARGA BELAJAR
Jumlah WB yang
perlu bantuan dalam: |
Jenis
Keterampilan yang Sudah dimiliki WB |
Jenis
Keterampilan yang paling diminati WB |
Cita-cita setelah
belajar di KF |
||
Membaca |
Menulis |
Berhitung |
|||
|
|
|
|
|
|
Keterangan/Informasi lain: (masalah-masalah
keaksaraan yang muncul di masyarakat)
PENUTUP
Setelah dilakukan kegiatan identifikasi minat
dan kebutuhan belajar melalui observasi lingkungan, dialog, dan penilaian kemampuan
awal warga belajar serta analisis
kebutuhan yang dilakukan secara bersama-sama
antara tutor dan warga belajar untuk
memperoleh kesepakatan belajar, maka dapat ditentukan tema-tema belajar dan materi/bahan
pembelajaran tertentu. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses pembelajaran
KF.
Keberhasilan identifikasi minat dan
kebutuhan belajar warga belajar sangat ditentukan oleh kemampuan tutor dalam
menggunakan pendekatan, teknik dan
kondisi yang ada. Oleh karena itu para tutor dapat memahami, acuan ini
sebaik-baiknya.
Demikian cara identifikasi kebutuhan belajar keaksaraan fungsional (KF), semoga bermanfaat, terimakasih sudah berkunjung kembali diblog visiuniversal ini, semoga sukses sselalu.
0 comments:
Post a Comment