PENGERTIAN KARANGAN DAN CARA TEKNIK PENILAIAN HASIL KARANGAN SISWA

Visiuniversal----Para siswa dan warga-belajar sekalian---Dalam kegiatan KARANG mengarang kita harus memahami terlebih dahulu seluk beluk karang-mengarang tersebtu. Secara mendasar pengertian Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Pengertian karangan adalah sebuah karya tulis yang mengungkapkan fikiran atau gagasan pengarang salam satu kesatuan yang utuh. Atau lebih singkatnya, karangan adalah rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Tiap karangan disusun berdasarkan tema tertentu yang sebelumnya telah ditentukan oleh pengarang. Tiap paragraf karangan saling berhubungan dan mengandung gagasan utama serta gagasan penjelas.


Ciri-Ciri Karangan

Adapun ciri-ciri sebuah karangan yang baik yaitu:

  • Jelas dan mudah dipahami pembaca
  • Memiliki kesatuan yang baik, artinya setiap kalimat penjelasnya logis dan mendukung ide utama paragraf.
  • Memiliki organisasi yang baik, artinya setiap kaliamat tersusun dengan urut dan logis.
  • Efisien atau Ekonomis, keefisienan ini dibutuhkan pembaca agar lebih mudah menangkap isi dalam karangan.
  • Menggunakan bahasa yang mudah diterima dan dipahami pembaca.


Unsur-Unsur Karangan

Adapun unsur-unsur karangan diantaranya:

  • Gagasan/Ide, ini adalah pendapat atau pengetahuan penulis yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk tulisan.
  • Tuturan, yaitu pengungkapan gagasan bentuk tertentu sehingga pembaca bisa memahami karangan tersebut.
  • Tatanan, yaitu penyusunan gagasan atau ide pengarang mengindahkan asas, aturan dan teknik menulisnya.
  • Wahana, yaitu pengantar dari gagasan tersebut berupa bahasa tulis yang berhubungan dengan kosa kata, gramatika dan retorika.


Jenis-Jenis Karangan

Jenis Karangan Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifat karangannya, karangan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu karangan fiksi dan karangan non fiksi.

a. Karangan Fiksi
Karangan fiksi adalah karangan yang ditulis berdasarkan sisi imajinatif pengarang.

b. Karangan Nonfiksi
Karangan nonfiksi adalah karangan yang ditulis berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi.
Jenis Karangan Berdasarkan Bentuk Dan Tujuannya

Berdasarkan bentuk dan tujuannya, karangan dibedakan menjadi 5 yaitu karangan deskripsi, karangan narasi, karangan eksposisi, karangan argumentasi dan karangan persuasif.

a. Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi adalah jenis karangan yang menggambarkan sesuatu sehingga pembaca seolah-olah bisa melihat atau merasakan objek tersebut.

Ciri-ciri karangan deskripsi, diantaranya:

  • Menggambarkan sesuatu
  • Memberikan kesan pada pembaca tentang sesuatu yang di deskripsikan
  • Penulisnya selalu bersikap objektif


b. Karangan Narasi
Karangan Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan kejadian atau peristiwa, sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa tersebut.

Ciri-ciri karangan narasi, diantaranya yaitu:

    Adanya pelaku pada peristiwa atau kejadian tersebut
    Disajikan dengan urutan waktu dari awal hingga akhir
    Berisi rangkaian kejadian

c. Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah jenis karangan yang memberikan penjelasan atau memaparkan sejumlah pengetahuan ataupun informasi secara lebih jelas dan lebih rinci. Dalam karangan ini terdapat fakta dan data yang mendukung, sehingga semakin memperjelas informasi tersebut.

Ciri-ciri karangan eksposisi, diantaranya yaitu:

  • Memberikan dan menjelaskan informasi agar pembaca bisa mengetahui dan memahaminya
  • Memberikan sesuatu kepada pembaca sesuai fakta
  • Memberikan analisis secara objektif terhadap fakta
  • Menunjukan proses dari peristiwa yang terjadi


d. Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah jenis karangan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran, sehingga pembaca bisa mempercayai kebenaran tersebut, sehingga karangan ini harus ada data dan fakta yang mendukung.

Ciri-ciri karangan argumentasi diantaranya yaitu:

  • Meyakinkan pembaca tentang gagasan/pemikiran sehingga gagasan tersebut dipercaya dan diakui pembaca.
  • Dilengkapi fakta, data dan kelengkapan lainnya untuk membuktikan gagasan tersebut.
  • Dalam memberikan gagasan, penulis selalu berusaha mengubah sikap dan pandangan pembaca.



Teknik Penilaian Hasil Karangan

Dalam memberikan penilaian terhadap hasil karangan tidaklah mudah, karena setiap peserta didik memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam memilih gagasan untuk dituangkan mereka kedalam bentuk tulisan. Burhan Nurgiyantoro (2009: 304) mengemukakan “penilaian terhadap hasil karangan bebas mempunyai kelemahan pokok, yaitu rendahnya kadar objektivitas. Begaimanapun juga betapapun kadarnya, unsur subjektivitas penilaian pasti berpengaruh.”

Selain model di atas, Harris (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2009: 306)  mengemukakan model pendekatan analisis yang lain, misalnya analisis unsur-unsur karangan. Unsur-unsur yang dimaksud adalah “content (isi gagasan yang dikemukakan), form (organisasi isi), grammar (tata bahasa dan pola kalimat), style (gaya: pilihan struktur dan kosa kata), dan mechanics (ejaan).”

Pada model ini, penilaian yang dilakukan sebelumnya harus menentukan bobot dari masing-masing unsur karangan yang ingin dinilai. Setiap unsur mempunyai bobot penilaian yang berbeda-beda, dengan skor maksimum berjumlah seratus.

Tabel 2
Model Penilaian Tugas Menulis
Dengan Pembobotan Masing-Masing Unsur
Menurut Harris (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2009: 307)


TABEL error!! @!!


Berdasarkan unsur yang nilai dalam menulis karangan menurut Amran Halim, dkk (dalam Yeti Mulyati, 2008) mengemukakan ada lima komponen penting yang terdapat dalam sebuah karangan yaitu:

1)  Isi atau subtansi karangan.
2)  Bentuk karangan.
3)  Tata bahasa.
4)  Gaya
5)  Penerapan ejaan dan tanda baca.

Adapun penjelasan dari pendapat Amran Halim, dkk (dalam Yeti Mulyati, 2008):
1) Isi atau subtansi karangan adalah hal-hal yang dituangkan ke dalam karangan. Isi karangan dapat berupa ide, pengalaman, fakta, atau informasi-informasi yang diperoleh melalui bacaan.

2)  Bentuk karangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu karangan dalam bentuk formal dan nonformal. Contoh karangan dalam bentuk formal antara lain laporan, surat dinas, jurnal, dan karyailmiah. Sedangkan karangan yang berbentuk nonformal antara lain cerpen, dogeng, novel, dan karya-karya sejenis.

3) Tata bahasa merupakan aturan-aturan bahasa yang berlaku. Tata bahasa dalam tulisan meliputi tata cara menggabungkan kata atau morfem (morfologi), penyusunan kalimat (sintaksis), serta aturan-aturan atau tata cara penulisan.

4) Gaya, berhubungan dengan pilihan kata (diksi) dan gaya bahasa yang digunakan oleh seorang penulis. Komponen ini sangat besar pengaruhnya terhadap isi tulisan. Pilihan kata banyak memiliki keterkaitan dengan komponen-komponen lain dalam tulisan, terutama keterkaitannya dengan tujuan, bentuk tulisan, terutama keterkaitannya dengan membaca.

5)  Penerapan ejaan dan tanda baca dalam sebuah tulisan harus disesuaikan dengan ejaan yang berlaku. Penggunaan ejaan yang tidak mengukuti aturan-aturan kebahasaan akan mengganggu pemahaman pembaca terhadap isi tulisan, hal ini menimbulkan tulisan menjadi tidak komunikatif.  

Demikian tentang pengertian karangan dan cara teknik penilaian hasil karangan siswa dan warga belajar kesetaraan. semoga bermanfaat. terimakasih.



January 28, 2020

1 comments:

  1. Halooo....
    Terima kasih atas informasinya, jangan lupa kunjungi website Universitas Islam Negeri Walisongo: walisongo.ac.id

    ReplyDelete