Visiuniversal---Pendidikan multikeaksaraan adalah pendidikan yang menekankan pada peningkatan keragaman keberaksaraan dalam segala aspek kehidupan. Program pendidikan multikeaksaraan merupakan program keaksaraan dengan menggunakan berbagai pendekatan (seni budaya, lingkungan, ...
Visiuniversal-blog---Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengeluarkan kebijakan ijazah digital atau e-ijazah pada tahun 2025. Kebijakan ini menandai berkembangnya transformasi digital di dunia pendidikan Tanah Air. yang akan terus dibenahi dalam rangka mendukung program pendidikan yang bermutu di Indonesia.
Lewat kebijakan ini, sekolah yang telah memenuhi syarat berwewenang untuk mencetak ijazahnya secara mandiri. Sehingga, proses pencetakan ijazah pun menjadi lebih cepat dan efisien.
Para guru turut dilibatkan dalam uji coba sistem verifikasi dan validasi (verval) e-ijazah. Namun, bagaimana cara login aplikasi e-ijazah? Simak panduan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Sekilas tentang E-Ijazah
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2024 tentang Ijazah Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, penerbitan ijazah harus memenuhi tiga prinsip utama, yakni validitas, akurasi, dan legalitas.
Selama ini, pelaksanaan penerbitan ijazah selalu mengalami kendala akibat sistem yang terus diperbaiki. Untuk mengatasi masalah tersebut, Kemendikdasmen memperkenalkan e-ijazah sebagai solusinya.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), penerapan e-ijazah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi administrasi. Kebijakan ini juga dinilai mampu meminimalkan kesalahan dalam proses penerbitan ijazah.
Informasi penting disajikan secara kronologis
Lewat kebijakan e-ijazah, diharapkan proses penerbitan ijazah di Indonesia menjadi lebih efisien, aman, dan sesuai standar. Sehingga, sekolah dapat mempercepat distribusi ijazah kepada peserta didik.
![]() |
https://ijazah.data.kemdikbud.go.id/dasbor/beranda |
Cara Login Aplikasi E-Ijazah
Untuk memastikan penerbitan ijazah berjalan lancar dan tanpa kesalahan, sekolah harus mengikuti dua tahap utama, yaitu verifikasi dan validasi data. Proses ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan keabsahan data peserta didik yang akan lulus.
Dalam prosesnya, pihak sekolah perlu login terlebih dahulu. Dirangkum dari unggahan YouTube berjudul Video Panduan Login Verval Manajemen E-Ijazah Tahun 2025 oleh Pak Munz, berikut cara login aplikasi e-ijazah dengan mudah:
Kunjungi link yang disediakan oleh Kemdikbud di https://referensi.data.kemdikbud.go.id/pd_akhir/. atau https://ijazah.data.kemdikbud.go.id/dasbor/beranda
Klik tombol "Login" yang ada di halaman utama aplikasi.
Pada halaman login, masukkan alamat email yang telah terdaftar sebagai akun verval. Pastikan email yang digunakan konsisten untuk kedua keperluan.
Bagi yang belum memiliki akun verval, dapat mendaftar melalui pusdatin.
Setelah login, pengguna dapat memeriksa data verifikasi, yang mencakup satuan pendidikan, peserta didik, residu NISN, residu kependudukan, dan residu kepala sekolah.
Pengguna juga dapat mengecek Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan Data Nominasi Tetap (DNT). Fitur ini memungkinkan pengecekan cepat terhadap validitas data siswa.
Untuk mulai melakukan pengisian atau pengeditan, pengguna dapat memilih kategori jenjang pendidikan dan memfilter berdasarkan wilayah.
Aplikasi akan menampilkan jumlah peserta didik yang terdaftar di wilayah yang telah dipilih.
Pastikan data yang ditampilkan sesuai dengan data peserta didik kelas akhir di sekolah.
Dengan menggunakan aplikasi e-ijazah, pendidik dan pihak sekolah dapat memantau keabsahan data dengan mudah. Mereka bisa memastikan apakah semua siswa sudah tercatat dengan benar atau belum.
Tahap tahap dan langkah-langkah supaya bisa mengunduh SK Penetapan di E-ijasah
1. Buka aplikasi E-Ijasah lalu klik Data Referensi Kemendikbudristek
2. Lalu buka Manajemen Ijasah
3. Setelah masuk di manajemen ijasah klik DNS
4. Lalu klik Unggah SK Penetapan
5. Cari dan Lihat kelas 12 terus ada tulisan perhatian diakhir tulisan ada klik disini lalu klik disini
6. Lalu klik belum ditetapkan
7. Lalu akan muncul nama2x siswa didaftar siswa
8. Cari gambar pinsil di sebelah kiri dekat NISN do daftar nama siswa perhatikam siswa paket C kelas 12 ya
9. Lalu klik gambar pinsil tersebut lalu akan muncul nama siswa dan ada kolom kelulusan dibuka kolom kelulusan ada tulisan lulus dan tidak lulus lalu klik salah satunya
10. Setelah proses ini simpan
11. Lakukan terus ya proses nomer 10 baik yang siswa lulus maupun tidak lulus
12. Setelah selesai proses ini akan muncul tukisan unduh Format dan belum unggah SK di unggah SK Penetapan klik unduh Format dan belum unggah SK di unggah SK Penetapan klik unduh Format
13. Setelah klik unduh Format diprint ditandatangani dan stempel
14. Lalu konvert ke pdf kembali untuk di unggah SK di unggah sk penetapan
15. Selesai

LANGKAH-LANGKAH MENGUNDUH SK PENETAPAN DI E-IJAZAH
Visiuniversal-blog---Antara Deep Learning, Machine Learning dan AI dalam konteks pembelajaran di sekolah. Deep learning mungkin terdengar seperti istilah yang canggih dan kompleks, tetapi sebenarnya, konsep ini bisa dijelaskan dengan cara yang sederhana. Deep learning adalah salah satu cabang kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang meniru cara kerja otak manusia untuk belajar dari data. Jika otak kita terdiri dari jaringan saraf yang saling terhubung, deep learning menggunakan algoritma yang menyerupai itu, disebut neural network.
Menurut Weiss et al. (2016), teknologi deep learning menggunakan banyak lapisan untuk merepresentasikan abstraksi data dan membangun model komputasi. Meskipun membutuhkan waktu lama untuk melatih model karena banyaknya parameter yang harus diproses, deep learning memiliki keunggulan dalam kecepatan saat pengujian dibandingkan algoritma machine learning lainnya.
Apa Itu Deep Learning?
Bayangkan seorang bayi belajar mengenali wajah orang tuanya. Pada awalnya, bayi hanya melihat warna dan bentuk. Tapi seiring waktu, otaknya mulai menyusun pola: wajah yang tersenyum, suara yang dikenal, atau bau tertentu. Deep learning bekerja dengan cara yang mirip. Sistem ini memproses data dalam beberapa "lapisan" untuk memahami pola-pola yang kompleks, misalnya:
Lapisan pertama: Mengenali bentuk dasar, seperti lingkaran atau garis.
Lapisan kedua: Menghubungkan bentuk dasar ini menjadi objek, misalnya sebuah mata atau hidung.
Lapisan berikutnya: Menggabungkan informasi untuk mengenali wajah secara utuh.
Komputer dilatih menggunakan ribuan atau bahkan jutaan data hingga "belajar" membuat keputusan yang akurat.
Dengan penerapan yang bijak, teknologi ini bukan hanya membantu guru dan orang tua, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak kita.
AI memiliki kemampuan untuk menyediakan materi pembelajaran yang adaptif sehingga setiap siswa dapat menerima pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing.
Selain itu, AI memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi sistem pendidikan. Dengan otomatisasi tugas-tugas administratif dan analisis data, AI memungkinkan pendidik untuk lebih fokus pada pengajaran dan interaksi dengan siswa. Misalnya, AI dapat membantu dalam penilaian dan evaluasi sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih baik dan interaktif. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas pendidikan secara keseluruhan.
AI juga berperan dalam memperbaiki aksesibilitas pendidikan. AI mampu menghilangkan berbagai hambatan yang sebelumnya membatasi akses terhadap pendidikan, seperti lokasi geografis dan keterbatasan fisik. Dengan bantuan AI, pendidikan kini dapat diakses oleh lebih banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kehadiran AI membuka peluang bagi semua individu untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
AI pun dapat mendorong inovasi dalam pendekatan pendidikan. Teknologi ini memungkinkan pengembangan metode pengajaran yang lebih kreatif dan interaktif. Dengan demikian, proses belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi mahasiswa.
Meski secara kemajuan AI membawa banyak manfaat, tetapi perlu kita ingat bahwa AI tidak dapat menggantikan hubungan personal antara Guru dan siswa peserta didik, apalagi berkaitan dengan interaksi social emosional antara guru dan murid ini.
Ini harus diperhatikan dalam pengembangan pembelajaran berbasis AI terutama untuk Pendidikan Anak Usia Dini.

Antara Deep Learning, Machine Learning dan AI
Visiuniversal-blog---Dunia pendidikan terus berkembang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Salah satu pendekatan terbaru yang mulai diperkenalkan adalah Deep Learning, sebuah metode yang menekankan pemahaman mendalam terhadap konsep dan keterampilan. Namun, benarkah pendekatan ini akan menggantikan Kurikulum Merdeka?
Berdasarkan perkembangan terbaru dunia pendidikan di Indonesia diera kepemimpinan pak Prabowo dengan Menteri Pendidikan yang baru. Beberapa pihak menganggap Deep Learning sebagai kurikulum baru yang akan menggantikan Kurikulum Merdeka di bawah kepemimpinan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti. Namun, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Deep Learning bukanlah kurikulum baru, melainkan pendekatan pembelajaran yang bertujuan memperdalam pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Dilansir dari Kompas.com, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Deep Learning adalah strategi pembelajaran yang memberikan pengalaman lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
Apa Itu Deep Learning?
Deep Learning dalam konteks pendidikan bukanlah istilah yang sama dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), melainkan sebuah metode yang menekankan pemahaman konsep secara mendalam. Pendekatan ini mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, bukan sekadar menerima informasi secara pasif. Siswa diajak untuk menghubungkan teori yang dipelajari dengan dunia nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna.
Tujuan utama dari Deep Learning adalah menciptakan pembelajaran yang lebih mendalam, kritis, dan bermakna, dengan memperhatikan tiga elemen utama:
Mindful Learning (Pembelajaran Sadar): Menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan latar belakang siswa.
Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna): Mendorong siswa berpikir kritis dan aktif dalam pembelajaran.
Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan): Membuat pengalaman belajar lebih menyenangkan agar siswa lebih termotivasi.
Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada materi akademik, tetapi juga mengembangkan olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olahraga (kinestetik) secara terpadu.
Berpikir Kritis sebagai Kunci Deep Learning
Salah satu elemen penting dalam Deep Learning adalah kemampuan berpikir kritis (Critical Thinking), yang melibatkan:
Analisis: Memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil untuk memahami hubungan dan struktur.
Evaluasi: Menilai kredibilitas sumber informasi dan argumen yang diajukan.
Interpretasi: Memahami makna dari informasi yang diberikan.
Sintesis: Menggabungkan berbagai informasi untuk membentuk pandangan baru.
Refleksi: Mengevaluasi cara berpikir sendiri serta mempertimbangkan bias dan asumsi pribadi.
Dengan berpikir kritis, siswa dapat lebih mandiri, mampu menyelesaikan masalah, dan lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
Langkah Implementasi Deep Learning
Agar pendekatan Deep Learning dapat diterapkan secara efektif di sekolah, diperlukan langkah-langkah strategis, di antaranya:
Sosialisasi konsep Pembelajaran Mendalam kepada guru, siswa, dan wali murid.
Pelatihan guru untuk menerapkan metode ini dalam kegiatan belajar mengajar.
Penyediaan infrastruktur pendukung, seperti sumber belajar yang lebih interaktif dan fleksibel.
Integrasi teknologi digital dalam pembelajaran untuk memperkaya pengalaman belajar.
Monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas penerapan Deep Learning di sekolah.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti berharap bahwa pendekatan Deep Learning yang lebih humanis ini dapat membantu mengembangkan 8 dimensi profil lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan, yaitu keimanan dan ketakwaan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
Mengenal lebih dalam Konsep Pembelajaran Deep Learning
Deep learning dalam konteks pendidikan merujuk pada pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui pengalaman belajar yang lebih mendalam dan bermakna. Istilah ini sebenarnya lebih dominan digunakan dalam teknologi kecerdasan artifisial, yang merujuk kepada model jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) yang berfungsi untuk meniru cara manusia berpikir dan belajar yang memungkinkan pemrosesan data dalam jumlah besar dilakukan secara efisien dan akurat. Beberapa bukti dominasi istilah deep learning dalam dunia kecerdasan artifisial dapat dikonfirmasi melalui pencarian di basis data Scopus yang menyarankan artikel-artikel tentang artificial intelligence.
Selain itu, berdasarkan penelusuran pada repository buku digital, kata kunci deep learning juga masih dikenali sebagai istilah AI. Tidak satupun dari hasil yang mengarah kepada pendidikan. Gambar di atas merupakan dua buku tentang deep learning.
Konsep Pembelajaran Deep Learning dalam Pembelajaran
Makna literal dari deep learning sendiri adalah pembelajaran mendalam. Jika istilah tersebut diadopsi ke dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, maka akan berarti pendekatan atau metode pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran dengan berlandaskan pada pelinatan proses berpikir kritis. Dengan kata lain, deep learning akan sangat tergantung pada variabel berpikir kritis atau 'critical thinking'.
Berpikir Kritis (Critical Thinking)
Istilah berpikir kritis atau "critical thinking" populer pada abad ke-20. Oleh filsuf Amerika, John Dewey, istilah tersebut disebut dengan berpikir reflektif atau "reflective thinking" yang menekankan pada pentingnya pemikiran aktif dan kritis dalam mempertimbangkan keyakinan dan pengetahuan yang ada. Ia berargumen bahwa berpikir kritis merupakan bagian integral dari pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan individu menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Critical thinking terdiri dari beberapa komponen kunci yang saling terkait, antara lain:
Analisis: Kemampuan untuk memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk memahami struktur dan hubungan antar bagian tersebut.
Evaluasi: Menilai kredibilitas sumber informasi dan kekuatan argumen yang diajukan.
Interpretasi: Memahami makna dari informasi atau argumen yang disajikan.
Sintesis: Menggabungkan berbagai informasi untuk membentuk pandangan atau argumen baru.
Refleksi: Merenungkan proses berpikir sendiri dan mempertimbangkan bias serta asumsi pribadi.
Mengadopsi Paradigma Konstruktivisme
Deep learning dalam dunia pendidikan menekankan bahwa pengetahuan itu dibangun atau dikonstruk berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Secara epistemologis, konsep ini dikenal dengan konstruktivisme. Dalam paradigma ini, peserta didik belajar melalui integrasi pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sehingga model mental tentang realitas berubah secara perlahan.
Menekankan Pencarian Makna yang Mendalam
Konsep ini juga menekankan pada pencarian makna yang mendalam melalui rangkaian aktivitas belajar yang mendalam. Dalam hal ini, makna tidak dipaksakan dan tidak ditransmisikan melalui instruksi langsung, melainkan disampaikan melalui kegiatan pembelajaran mendalam melalui rangkaian aktivitas yang mengungkap makna dari konsep-konsep abstrak dalam materi pembelajaran. Peserta didik mengikuti proses belajar dengan niat untuk memahami dan mencari makna. Aktivitas belajar disusun dengan mempertimbangkan proses yang memicu dan memacu peserta didik untuk bmenggunakan konsep berpikir kritis dalam mencari hubungan antara materi dan menginterpretasikan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan struktur pengetahuan dan pengalaman yang telah didapatkan sebelumnya.
Metakognisi dan Discovery Learning
Metakognisi merujuk kepada kemampuan individu untuk menyadari dan mengendalikan proses berpikir yang meliputi bagaimana seseorang belajar, berpikir, dan memecahkan masalah. Discovery learning sendiri menekankan pada proses pembelajaran yang berbasis pada pemecahan masalah, yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Istilah discovery learning sering digunakan dalam situasi yang memerlukan pemahaman konsep-konsep abstrak atau rumit, karena memungkinkan peserta didik untuk dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman praktis.
Keuntungan utama dari discovery learning adalah meningkatkan keterlibatan peserta didik dan memperdalam pemahaman mereka karena mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif tetapi aktif membangun pengetahuan mereka sendiri. Berdasarkan informasi tersebut, diketahui bahwa peran pendidik dalam hal ini bukan sebagai sumber pengetahuan, melainkan sebagai fasilitator yang membantu dan mengarahkan peserta didik terhadap pencarian makna berdasarkan rangkaian pembelajaran.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan konsep di atas, Deep Learning bukanlah kurikulum baru yang menggantikan Kurikulum Merdeka, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan pembelajaran yang lebih menyenangkan. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan sinergi antara guru, siswa, orang tua, dan lingkungan sekolah agar pendidikan yang lebih bermakna dan relevan dapat terwujud.
So sudah siapkah Ayah Bunda, Bapak dan ibu Guru menerapkan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) di sekolah?
Baca juga Pembelajaran Mendalam Deep Learning di PAUD Pendidikan Anak Usia dini.
Sumber dan referensi:
https://www.kompas.com/edu/read/2024/11/11/082738471/mendikdasmen-deep-learning-bukan-kurikulum-tapi-pendekatan-belajar
https://www.ruangguru.com/blog/pendekatan-deep-learning
https://fahum.umsu.ac.id/blog/pengertian-deep-learning-diperkirakan-sebagai-pengganti-kurikulum-merdeka-belajar/
https://s2pendidikanbahasainggris.fbs.unesa.ac.id/post/mengenal-konsep-pembelajaran-deep-learning
https://www.kompas.com/skola/read/2023/12/05/160000469/pengertian-berpikir-kritis-menurut-para-ahli?lgn_method=google&google_btn=onetap
https://pendidikan.id/news/mengenal-deep-learning-pendekatan-pembelajaran-mendalam-solusi-perubahan-masa-depan-yang-sulit-diprediksi/
Akhmad Solihin March 03, 2025 CB Blogger Indonesia
Mungkinkah “Deep Learning” Menggantikan Kurikulum Merdeka?
Adapun kegiatan pembelajaran disekolah yang dapat dilakukan selama bulan Puasa Ramadhan adalah Rangkaian Ibadah yang Khusyuk dan penuh dengan nuansa keagamaan yang lebih dalam lagi.
Visiuniversal--Blog---Umat Islam akan memasuki Bulan yang penting dan penuh rahmat yaitu Bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang sangat penuh dengan keberkahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yaitu dengan meningkatkan kualitas diri, dan mempererat tali persaudaraan. Saat Ramadan, sedikit berbeda dengan hari-hari biasanya,pada bulan Ramadhan sekolah-sekolah akan melakukan berbagai keaagamaan bagi yang memeluk Agama Islam. Kegiatan ini dilakukan baik terintegrasi dalam pembelajaran dikelas maupun pada program kegiatan di luar jam belajar mengajar.
Kegiatan Ramadan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang keutamaan Ramadan dan pentingnya menjalani ibadah puasa, membantu siswa memahami makna dan tujuan Ramadan, hingga membantu siswa membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT.
Lalu kegiatan apa saja yang bisa digelar di sekolah saat bulan Ramadan 2025? berikut menurut Google jika kita mengetik pencarian dengan kata kunci kegiatan pembelajaran di Sekolah Bulan Ramadhan.
Tadarus Al-Qur'an Bersama. Aktivitas membaca dan memahami Al-Qur'an tidak hanya sekadar melafalkan, tetapi juga merenungkan maknanya.
Kultum Harian.
Salat Berjamaah.
Muhasabah dan Doa Bersama.
Kajian Tematik.
Sholat Dhuha & Dzikir Bersama.
Visiuniversal--Blog---Umat Islam akan memasuki Bulan yang penting dan penuh rahmat yaitu Bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang sangat penuh dengan keberkahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yaitu dengan meningkatkan kualitas diri, dan mempererat tali persaudaraan. Saat Ramadan, sedikit berbeda dengan hari-hari biasanya,pada bulan Ramadhan sekolah-sekolah akan melakukan berbagai keaagamaan bagi yang memeluk Agama Islam.
Kegiatan ini dilakukan baik terintegrasi dalam pembelajaran dikelas maupun pada program kegiatan di luar jam belajar mengajar.
Kegiatan Ramadan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang keutamaan Ramadan dan pentingnya menjalani ibadah puasa, membantu siswa memahami makna dan tujuan Ramadan, hingga membantu siswa membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT.
Lalu kegiatan apa saja yang bisa digelar di sekolah saat bulan Ramadan 2025? berikut menurut Google jika kita mengetik pencarian dengan kata kunci kegiatan pembelajaran di Sekolah Bulan Ramadhan.
Tadarus Al-Qur'an Bersama. Aktivitas membaca dan memahami Al-Qur'an tidak hanya sekadar melafalkan, tetapi juga merenungkan maknanya.
Kultum Harian.
Salat Berjamaah.
Muhasabah dan Doa Bersama.
Kajian Tematik.
Sholat Dhuha & Dzikir Bersama.
Secara Rinci berikut Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di sekolah selama bulan Ramadhan.
Kegiatan Ramadhan anak TK, PAUD, dan SD akan membuat bulan puasa lebih bermakna. Anak-anak dapat menjalankan ibadah puasa dan sekaligus melakukan aktivitas positif.
30 Contoh Kegiatan Bulan Ramadhan Anak Paud, TK, dan SD 2025 – Bagi anak-anak yang masih duduk di bangku Paud, TK, maupun SD, ibadah puasa merupakan salah satu hal yang cukup memberatkan karena harus menahan lapar dan haus dalam jangka waktu tertentu.
Untuk melatih anak-anak dalam berpuasa agar tetap semangat, guru dan orang tua harus kreatif dalam mengalihkan rasa lapar, haus, dan lesu anak-anak dengan mengajak melakukan kegiatan-kegiatan seru dan produktif.
Program kegiatan Ramadhan SD, TK, dan PAUD disesuaikan jenjangnya. Kegiatan Ramadhan anak TK dan PAUD lebih mudah dari SD. Simak pilihan programnya.
Contoh Program Kegiatan Ramadhan Anak PAUD
Kegiatan pondok Ramadhan PAUd dapat diisi dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan. Usia PAUD mesti lebih banyak diajak untuk bersenang-senang. Meski demikian, kegiatan penuh keceriaan tersebut dapat dimasukkan nilai-nilai ajaran Islam di dalamnya.
Contoh program kegiatan Ramadhan PAUD seperti berikut:
Pawai Ramadan Ceria dengan berjalan kaki di sekitar kompleks sekoleh untuk mengingatkan datangnya bulan puasa.
Belajar membaca huruf hijaiyah seperti menggunakan metode IQRO'
Menggambar poster menyambut Ramadhan
Mewarnai gambar bertema bulan puasa atau Idulfitri
Menanam tanaman dalam gelas plastik bekas air mineral
Menempel hiasan pada kertas gambar
Mengenalkan dan berlatih menghafal surah Al-Fatihah
Mengenalkan surah-surah pendek dalam juz 30 Al-Qur'an dengan melantunkan bersama-sama
Mendengarkan cerita islami
Menyimak kisah-kisah sahabat Nabi yang dikemas dengan bahasa sederhana
Mengenalkan Allah sebagai pencipta dan pengatur kehidupan.
Mengenalkan nama-nama Allah dalam asmaul husna
Mengenalkan nama-nama malaikat Allah yang diketahui
Mengajak anak berbagi cerita menarik dari pengalaman hidupnya
Mengajak anak untuk saling berbagi hadiah dengan teman-temannya dengan nominal hadiah tidak besar. Misalnya hadiah berisi makanan ringan.
Bermain peran dengan alur kisah mengenai membantu sesama yang membutuhkan
Membiasakan anak tidur siang sebagai bagian dari ajaran Islam
Melafalkan doa berbuka puasa Ramadhan
Melafalkan doa sahur puasa Ramadhan
Mengajak anak belajar dan praktik berwudu
Membersihkan kelas bersama-sama
Saat datangnya waktu makan, anak-anak diajak untuk makan bersama dalam sebuah wadah besar demi menumbuhkan kebersamaan.
Belajar doa sebelum dan sesudah makan
Belajar doa sebelum dan sesudah tidur
Membiasakan anak saling mengucap salam ketika bertemu guru, teman, orang tua, dan orang lain yang beragama Islam.
1. Belajar Memasak Takjil Menu Berbuka
Contoh kegiatan bulan ramadhan anak Paud, TK, dan SD yang pertama adalah dengan mengajak mereka untuk belajar memasak.
Selain menyenangkan, belajar memasak Menu berbuka juga sangatlah bermanfaat bagi tumbuh kembang anak seperti melatih kemandirian, mengasah keterampilan dasar yang penting dalam hidup, mengenal buah dan sayuran atau bahan makanan lainnya, membantu mengenal rasa, dan lain sebagainya.
Selain itu, belajar memasak juga dapat memberikan semangat pada anak-anak karena hasil masakan yang mereka buat dapat dijadikan sebagai reward makanan ketika berbuka.
Ada banyak sekali jenis makanan yang bisa dibuat saat belajar memasak di bulan ramadhan dari yang mudah hingga sulit.
Namun,arena yang akan diajarkan adalah anak-anak usia dini maka sebaiknya memilih menu makanan yang mudah dibuat dan disukai anak-anak seperti kue atau makanan manis lainnya.
2. Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Quran
Seperti yang sudah diketahui oleh sebagian umat muslim bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Di bulan ini, kita semua dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
Bulan ramadhan dapat kamu jadikan sebagai momen untuk mengajarkan anak-anak dalam beribadah.
Kamu bisa mengajak dan mengajarkan anak-anak untuk membaca sekaligus menghafal surat-surat pendek dalam kitab suci Al-Quran.
Menghafal surat pendek Al-Quran adalah salah satu contoh kegiatan bulan ramadhan anak Paud, TK, dan SD yang seru dan bermanfaat untuk dilakukan.
Selain itu, menghafal Al-Quran juga dapat menjadi sarana bagi anak untuk mendapatkan pahala dan ridha dari Allah SWT.
Contoh Program Kegiatan Ramadhan Anak TK
Contoh kegiatan Ramadhan anak TK sebaiknya berbentuk lebih sederhana supaya mudah diterima peserta didik. Berikut ini ide untuk kegiatan Ramadhan yang dapat diberikan untuk anak TK:
Membuat kartu ucapan Ramadhan 2024
Membaca surat-surat pendek Al-Qur’an
Menempel hiasan dinding bergambar masjid
Belajar mengenal asmaulhusna
Mengisi buku kalender kebaikan selama bulan Ramadhan
Membersihkan kelas bersama-sama
Berbagi cerita seputar Ramadhan
Infak Ramadhan
Melafalkan doa berbuka puasa Ramadhan
Melafalkan doa sahur puasa Ramadhan
Belajar tentang perkara yang membatalkan puasa
Belajar tata cara salat tarawih
Belajar dan praktik berwudu
Belajar cara membantu orang tua memasak
Berbuka bersama
Membuat kartu ucapan Idulfitri
Berkunjung ke panti asuhan
Belajar menahan tidak berbicara di dalam masjid
Latihan menghafal doa masuk dan keluar masjid
Mengajak anak latihan salat fardu
Mengenalkan anak dengan ibadah sunah
Belajar doa masuk dan keluar kamar mandi
Belajar doa sebelum dan sesudah makan
Belajar doa sebelum dan sesudah tidur
Bertamu ke tokoh agama setempat untuk mendapatkan nasihat
Contoh Program Kegiatan Ramadhan Anak SD
Program kegiatan Ramadhan SD dapat sedikit lebih kompleks dari anak TK dan PAUD. Mereka cenderung lebih menguasai berbagai hal.
Contoh kegiatan bulan Ramadhan untuk SD dapat difokuskan pada hal-hal untuk persiapan menuju masa mukalaf. Anak SD biasanya sudah mampu membedakan yang baik dan buruk sehingga telah memasuki masa mumayiz. Ketika mereka balig maka akan menjadi mukalaf.
Mukalaf adalah keadaan ketika seorang muslim dikenai hukum wajib menjalankan syariat karena telah memenuhi syarat balig, berakal, serta tidak beruzur syar'i. Mereka sudah wajib salat fardu hingga puasa Ramadhan.
Berikut ini contoh program kegiatan Ramadhan SD yang dapat dilakukan:
Membuat kartu ucapan Ramadhan
Membaca surat-surat pendek Al-Qur’an
Menghafal surah Al-Fatihah dengan baik dan benar karena digunakan sebagai surah yang wajib dibaca pada salat apapun.
Menghafal surat-surat pendek Al-Qur'an terutama juz 30
Belajar membaca Al-Qur'an
Bermain tebak-tebakan bertema Ramadhan
Mengisi buku kalender kebaikan selama bulan Ramadhan
Membuat poster bertema Ramadhan
Membersihkan kelas bersama-sama
Berbagai cerita seputar Ramadhan
Infak Ramadhan
Melafalkan doa berbuka puasa Ramadhan
Melafalkan doa sahur Ramadhan
Belajar tentang perkara yang membatalkan puasa
Belajar dan praktik berwudu
Belajar dan praktik salat tarawih
Penggalangan dana atau barang
Belajar cara membantu orang tua memasak
Berbuka bersama
Berkunjung ke panti asuhan
Belajar menahan tidak berbicara di dalam masjid
Latihan menghafal doa masuk dan keluar masjid
Pertunjukan drama dengan tema Ramadhan.
Membuat kartu ucapan Ramadhan, lampion, atau bingkai foto Ramadan
Mengajak anak berpuasa satu hari penuh tanpa putus dari fajar sidik sampai terbenam matahari.
1. Tadarus Al-Qur'an Bersama
Aktivitas membaca dan memahami Al-Qur'an tidak hanya sekadar melafalkan, tetapi juga merenungkan maknanya. Guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, membimbing mereka dalam membaca dengan tartil, dan menjelaskan tafsir ayat-ayat penting yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Tadarus dapat dilakukan secara rutin setiap hari sebelum atau sesudah jam pelajaran, menciptakan suasana yang tenang dan penuh berkah di lingkungan sekolah.
2. Kultum Harian
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi ilmu dan pengalaman melalui kultum singkat sebelum salat zuhur atau ashar. Kultum ini dapat berisi motivasi, kisah-kisah inspiratif, atau penjelasan tentang nilai-nilai Islam yang praktis. Guru dapat memberikan tema yang berbeda setiap hari, mendorong siswa untuk menggali informasi, dan melatih kemampuan berbicara di depan umum.
3. Salat Berjamaah
Mengintensifkan pelaksanaan salat zuhur dan ashar berjamaah di masjid atau mushola sekolah. Selain melatih kedisiplinan, salat berjamaah juga mempererat ukhuwah Islamiyah di antara siswa dan guru. Sekolah dapat menunjuk imam dari kalangan siswa yang memiliki kemampuan membaca Al-Qur'an dan pengetahuan agama yang baik.
4. Muhasabah dan Doa Bersama
Menjelang waktu berbuka puasa, adakan kegiatan muhasabah (introspeksi diri) dan doa bersama. Siswa diajak untuk merenungkan perbuatan mereka selama seharian, memohon ampunan atas kesalahan, dan berdoa untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, serta bangsa dan negara. Suasana yang khusyuk dan penuh harap dapat menyentuh hati siswa dan membangkitkan kesadaran spiritual.
5. Kajian Tematik
Mengadakan kajian atau diskusi tentang topik-topik menarik seputar Ramadhan dan Islam. Guru dapat mengundang tokoh agama atau ahli untuk memberikan materi, atau siswa dapat mempresentasikan hasil penelitian mereka tentang tema-tema tertentu. Kajian ini dapat membahas tentang hikmah puasa, keutamaan sedekah, sejarah peradaban Islam, atau isu-isu kontemporer yang relevan dengan nilai-nilai Islam.
6. Sholat Dhuha & Dzikir Bersama
Membiasakan sholat Dhuha dan berdzikir bersama di sekolah akan menanamkan nilai-nilai religius dan kedisiplinan. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk memohon rezeki dan keberkahan dari Allah SWT.
Kegiatan-kegiatan tersebut selain sebagai penanaman nilai-nilai keagaaman yaitu Nilai yang merupakan nilai yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa juga dapat menjadi penanaman nilai sosial adalah nilai-nilai yang dianut masyarakat, baik yang bersumber dari agama maupun yang terbentuk dari kesepakatan masyarakat.
Demikian Tentang Program pembelajaran dan belajar disekolah selama Bulan Ramadhan yang dapat dilakukan untuk mengisi kegiatan selama Bulan Ramadhan untuk sekolah. Terimakasih sudah berkunjung di Blog-Visiuniversal ini. semoga sukses selalu.
Akhmad Solihin February 27, 2025 CB Blogger Indonesia
PROGRAM BELAJAR DI SEKOLAH SELAMA BULAN RAMADHAN 2025
Visiuniversal-Blog---- sebagaimana kita ketahui Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Banyak ditemukan pengkajian dan praktik-praktik metafisika yang mencengangkan dengan berbagai keunikan dan keajaiban yang mengikuti aktivitas metafisika ini, bahkan terkadang bisa sampai berada diluar nalar manusia.
Di dalam filsafat, pertanyaan tentang susunan serta hakekat dari segala yang ada adalah salah satu pertanyaan terpenting. Pertanyaan ini menjadi dasar dari seluruh filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi modern, sebagaimana kita kenal sekarang ini. Salah satu filsuf yang mencoba menjawab pertanyaan ini secara sistematik adalah Aristoteles.
Aristoteles adalah murid Plato. Ia menulis buku dengan judul Ta meta ta physika, atau Metafisika, pada 340 sebelum Masehi. Buku ini bukanlah sebuah karya utuh, melainkan kumpulan tulisan pendek dari Aristoteles. Ia menamai kumpulan tulisan tersebut sebagai “filsafat pertama”.
Akhmad Solihin February 27, 2025 CB Blogger Indonesia
Pengertian dan definisi Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji. Pemaknaan mengenai metafisika bervariasi dan setiap masa dan filsuf tentu memiliki pandangan yang berbeda. Secara umum topik analisis metafisika meliputi pembahasan mengenai eksistensi, keberadaan aktual dan karakteristik yang menyertai, ruang dan waktu, relasi antarkeberadaan seperti pembahasan mengenai kausalitas, posibilitas, dan pembahasan metafisis lainnya.
Mengingat jangkauan kajian yang dipusatkannya, metafisika menjadi sebuah disiplin yang fundamental dalam kajian filsafat. Sepanjang sejarah kefilsafatan, metafisika menjangkau problem-problem klasik dalam filsafat teoretis. Umumnya kajian metafisika menjadi "batu pijakan" atas struktur gagasan kefilsafatan dan prinsip-prinsip yang lebih kompleks untuk menjelaskan problem lainnya. Sehingga, dalam pemahaman metafisika klasik, metafisika membahas pertanyaan-pertanyaan mendasar yang jawaban-jawaban atasnya dapat digunakan menjadi dasar bagi pertanyaan yang lebih kompleks.[butuh rujukan] Misalnya: adakah maksud utama dalam beradanya dunia ini? Lalu apakah keberadaannya sebatas keberadaan yang "mengada" atau dependen terhadap keberadaan lainnya?; Apakah tuhan/tuhan-tuhan ada? Lalu, jika ada, apa saja hal-hal yang bisa manusia tahu/tidak tahu tentangnya?; Benarkah terdapat hal semacam intellectus, terutama dalam pembahasan mengenai pembedaan antara problem pemisahan entitas jiwa badan?; Apakah jiwa sesuatu yang nyata, dan apakah ia berkehendak bebas?; Apakah segalanya tetap atau berubah? Apakah terdapat hal atau relasi yang selalu bersifat tetap yang bekerja dalam berbagai fenomena?; dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang sejenis.
Objek bahasan metafisika bukan semata-mata hal-hal empiri atau hal-hal yang dapat dijangkau oleh pengamatan individual, melainkan hal-hal atau aspek-aspek yang menjadi dasar realitas itu sendiri. Klaim-klaim atas metode dan objek kajian metafisika telah menjadi problem perenial kefilsafatan.
Pembahasan mengenai metafisika memiliki berbagai subbahasan. Misalnya pembahasan sentral metafisika adalah ontologi, yaitu proses analitis dan penggalian klasifikasi berdasarkan prinsip-prinsip kategori keberadaan dan relasi di antaranya. Bahasan sentral lainnya adalah kosmologi metafisik, yaitu kajian mendalam atas prinsip keberadaan dunia, realitas, asal mula, dan makna keberadaan atasnya.
Sejarah dan Konsep Metafisika
Kata "metafisika" dicatut dari set karya Aristoteles yang terdiri dari 14 kelompok karya tentang problem-problem filosofis. Pada mulanya tidak terdapat nama untuk merujuk kajian kefilsafatan ini, hingga Andronikus dari Rodesia menyusun karya-karya filsafat Aristotelian dengan delapan buku di luar label "Fisika" dinamai t? et? t? f?s??? ? ??a (t met t Physika biblia; buku/karya (yang adalah) setelah/disamping F?s??? ????as?? (Phusike akroasis)).[butuh rujukan] Sehingga timbul istilah "Metafisika" yang, secara turun temurun berbelok maknanya dan dimengerti sebagai "sesuatu/ilmu di balik fisika/kulit terluar (yang menutupi sesuatu)".
Terdapat berbagai pemahaman atas maksud kata Metafisika sebenarnya dan menjadi problem bagi para filsuf dan sejarawan hingga kini. Sehingga makna sebenarnya masih belum jelas, mengingat Arisoteles pun tidak menggunakan istilah tersebut untuk menamai teori-teori metafisikanya. Kata "Metafisika" tidak pernah pun jika pernah ada di masa Aristotelian dipakai oleh Aristoteles sendiri, melainkan sering kali ia rujuk sebagai "filsafat awal".[butuh rujukan]
Akan tetapi, para cendekiawan dan komentator mulai mempertanyakan dan mencari arti intrinsik di balik kepantasan atas kesesuaian nama yang diberikannya. Kegiatan beberapa cendekiawan abad ke-20 turut mengarahkan arti alternatif atas metafisika itu sendiri. Pemahaman-pemahaman abad Renaisans melahirkan ide-ide baru seperti meta-bahasa atau penyangga korpus kefilsafatan dan membuat metafisika dipahami sebagai "ilmu atas dunia di luar physis (f?s??, biasanya diterjemahkan sebagai 'alam')."Kajian physis yang dimaksud umumnya berkenaan dengan hal-hal yang melampaui hal-hal keduniaan yang, secara umum, dapat dipahami sebagai ilmu atas hal-hal imaterial (seperti alam kajian Newton, Einstein, atau Heisenberg). Lain halnya dengan Thomas Aquinas yang merujuk metafisika sebagai ilmu tinggi dari urutan kronologi atau pedagogi tahap studi filsafat. Sehingga ilmu metafisika dipahami sebagai "hal yang dipelajari setelah menguasai ilmu-ilmu yang berurusan dengan hal-hal fisik."[4] Akan tetapi, dari semua konsepsi yang telah disebutkan, tidak ada suatu definisi yang disepakati di lintas ilmu kefilsafatan. Dalam karya Aristoteles, bagian karya yang disebut pasca-Fisika tersebut menggambarkan hal yang "tidak mengalami perubahan."
Sejak abad pascaklasik dan abad pertengahan, studi metafisika telah disebut sebagai disiplin filsafat yang berdiri sendiri. Pada abad pertengahan, studi metafisika diberi nama ?p?pte?a (epopte a; melihat, mencerap, memahami). Di sisi lain, kata sifat metafisis, terutama pada abad-abad pencerahan dan abad XIX, biasanya digunakan sebagai julukan dan kata populer untuk menamai sesuatu hal sebagai hal yang "berbau spekulasi", "tidak ilmiah", "totalitarian", atau "pemahaman tidak empiris".
Penolakan terhadap metafisika
Dalam perkembangannya, terma dan ide mengenai metafisika terus menerus berubah. Beberapa pemikir memulai diskursus dan tanda-tanda kematian-kematian metafisika dengan penolakan dan pembuktian atas kesia-siaan dan ketidakterjangkauannya. David Hume, misalnya, secara keras menyatakan bahwa pengetahuan sejati (genuine knowledge) dibentuk tak lain selain fakta dan rerangkai matematis. Sehingga, terlepas dari keduanya, pengetahuan tersebut salah dan tidak menyatakan realitas.[5] Di lain hal, Immanuel Kant dalam Critique of Pure Reason menyatakan bahwa, tidak seperti Hume yang menolak mentah-mentah pengetahuan selain hal yang empiris dan terukur, terdapat suatu lokus pengetahuan yang disebut sintetis a priori.[6] Menurut Kant, terdapat suatu pengetahuan sejati yang terdiri atas fakta-fakta pengetahuan yang independen, lepas dari pengalaman empiris seperti pengetahuan atas ruang, waktu, dan kausalitas. Klaim Hume pun ditolak dengan pemahaman Kantian bahwa terdapat sesuatu hal yang lepas dari keterjangkauan manusia yang sepenuhnya independen dan asali, sehingga klaim Hume gagal untuk memahami adanya noumenon, esensi yang "ada dalam dirinya sendiri" (an Sich).
Kemudian, penolakan selanjutnya diutarakan oleh pengusung verifikasionisme seperti A. J. Ayer dan Rudolf Carnap. Menimbang pernyataan Hume, menurut verifikasionisme, pernyataan metafisis bukan bernilai benar atau salah, melainkan tak bermakna. Karena suatu hal akan bermakna jika hal tersebut terdapat bukti empiris yang dapat dijangkau dan korespondensi ide dengan realitas.[7]
Perdebatan mengenai status kajian metafisis sebagai bidang ilmu menunjukkan ketiadaannya kesatuan internal dalam pemahaman definitif maupun kontekstual. Akan tetapi argumen mengenai hakikat keberadaan metafisika sebagai bahan kajian tak lepas dari statusnya sebagai bidang ilmu.[butuh rujukan] Mungkin saja tak ada hal semacam metafisika sebagai bidang studi. Atau mungkin, seperti kebanyakan filsuf, pernyataan metafisis tak bernilai salah ataupun benar. Atau sebaliknya, teori metafisis memiliki nilai kebenaran, akan tetapi tak dapat terjangkau oleh lemahnya manusia. Hal-hal tersebut adalah pernyataan-pernyataan umum atas keberadaan metafisika.
Eksistensi dan kesadaran
Representasi kesadaran dari abad ke-17.
Eksistensi, sebagai salah satu sub-kajian ontologi, adalah suatu konsep yang aksiomatik dasar pertama yang tak didasari oleh premis yang lebih sederhana/tak dapat direduksi menjadi premis yang lebih sederhana. Eksistensi tak dapat dilepaskan dari semua kajian pengetahuan dan tak dapat dikenai penolakan atasnya. Pembicaraan atas ketiadaan eksistensi, misalnya, adalah pembicaraan atas eksistensi itu sendiri. Premis eksistensi adalah ada (eksis) membuktikan bahwa konsep tersebut adalah aksioma yang menyatakan bahwa terdapat sesuatu/keberadaan, ketimbang ketiadaan.
Kesadaran, di lain hal, adalah kualitas dan kemampuan menerima dan mengidentifikasi keberadaan yang eksis baik dirinya sendiri maupun di liar dirinya.[10] Dalam sejarah kefilsafatan dan keilmuan secara umum, kesadaran telah didefinisikan, diasosiasikan, dan dipahami sebagai ke-berakal-an, kesadaran, qualia, subjektivitas, kontrol eksekutif pada budi, dan terma lainnya.[10][11] Dalam Routledge Encyclopedia of Philosophy, kesadaran diabstraksi menjadi pengetahuan, introspeksi (dan segala pengetahuan yang diproduksi dari proses introspeksi itu sendiri, intensionalitas, dan pengalaman atas fenomena.[12]
Formulasi proposisi cartesian cogito ergo sum misalnya, membuktikan bahwa kesadaran adalah hal yang aksiomatik. Hal tersebut karena tidak seorangpun dapat menolak keberadaan pikirannya sendiri, dan di saat yang sama penolakan tersebut menggunakan kesadaran untuk menolak keberadaan pikirannya sendiri. Akan tetapi, Descartes tak mampu untuk menjelaskan dengan jelas mengenai apa itu kesadaran itu sendiri. Beberapa pemikir selanjutnya mendefinisikan konsepsi kesadaran sebagai perseptor atas hal yang ada, sehingga kesadaran memerlukan hal di luar dirinya untuk berfungsi. Sehingga, kesadaran diderivasi oleh/bergantung terhadap eksistensi. Identitas
Konsep identitas adalah relasi tiap-tiap hal yang merujuk pada dirinya sendiri.[13] Dalam artian lain, identitas adalah suatu hal yang membuat sebuah entitas dapat dikenali dan diuraikan dengan set kualitas atau karakteristik yang membedakan dirinya dengan entitas lainnya. Sehingga, menilik prinsip ketidakberbedaan ontologis Leibniz: jika x identik dengan y, maka segala kualitas yang dimiliki x juga dimiliki y.
Hukum identitas pertama Aristotelian menyatakan bahwa untuk mengada, sebuah eksisten mesti memiliki identitas unik. Sebuah eksisten tidak dapat disebut sebagai sebuah keberadaan tanpa mengada sebagai sesuatu. Konsep identitas penting karena menjelaskan bahwa realitas memiliki sifat yang berbatas, sehingga dimungkinkan untuk diketahui.
Referensi
^ a b van Inwagen, Peter; Sullivan, Meghan (2016-01-01). Zalta, Edward N., ed. "Metaphysics" (2016 ed.). Metaphysics Research Lab, Stanford University, The Stanford Encyclopedia of Philosophy.
^ a b Schmidinger, H. M. (1954). Metaphysik : ein Grundkurs. Kohlhammer. ISBN 3-17-016308-6.
^ Lih. physis dalam Wiktionary.
^ Aquinas, Thomas; Schultz, Janice L.; Synan, Edward A.; Boethius (2001). An exposition of the On the hebdomads of Boethius : Expositio libri Boetii De ebdomadibus. Thomas Aquinas in Translation. V (original scripture). Catholic University of America Press.
^ Hume, David (1948). "132". An Enquiry Concerning Human Understanding.
^ Kant, Immanuel (1985). "B20". Critique of Pure Reason, trans. Norman Kemp Smith. Macmillan Press.
^ Carnap, Rudolf (1935). "The Rejection of Metaphysics". Philosophy and Logical Syntax.
^ Pertanyaan ini merujuk pada Grundfrage der Metaphysik Heidegger, Martin (2000). Einf hrung in die Metaphysik, trans. Gregory Field & Richard Polt. Yale University Press.
^ Dalam hal ini, kata "ada" dimaknai sebagai sesuatu yang mengada secara ontologis. Terdapat berbagai pemahaman atas Ada yang dirujuk dalam filsafat Heideggerian. Untuk lebih lengkap, lihat pula berbagai problem fundamental dalam fenomenologi. Lihat pula Klostermann, Vittorio (ed.). Heidegger Gesamtausgabe. " interpreted the ancient philosophy and understands the being of beings, the reality of the real, as a presence that reality constituted of reality, the ideas [are] according to Plato himself the true reality."
^ a b van Gulick, Robert (2004-06-24). "Consciousness". The Stanford Encyclopedia of Philosophy.
^ William., Farthing, G. (1992). The Psychology of Consciousness. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall. ISBN 978-0-13-728668-3.
^ Lormand, Eric (1996). "Consciousness". Di Craig, Edward. Routledge Encyclopedia of Philosophy.
^ Noonan, Harold; Curtis, Ben (2004-12-15). "Identity". The Stanford Encyclopedia of Philosophy.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Metafisika

PENGERTIAN METAFISIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT
Visiuniversal-blog---Kebijakan dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dengan adanya kabinet dan menteri pendidikan yang baru. Ini tentu saja melahirkan beberapa perubahan terkait kebijakan baru dalam dunia pendidikan. Ada beberapa istilah baru yang dikenalkan yang wajib diketahui para guru dan pendidik di seluruh Indonesia. seperti Istilah-istilah dalam kurikulum antara lain:
1. Meaningful Learning = Sebelumnya = Pembelajaran bermakna
2. Joyful Learning = Sebelumnya = Pembelajaran menyenangkan
3. 8 Dimensi lulusan = Sebelumnya = 6 Dimensi Profil
4. Sistem Domisili = Sebelumnya = Sistem Zonasi
5. SPMB = Sebelumnya = PPDB
6. Pengelolaan Kinerja = Sebelumnya =E Kinerja
7. Tes Kompetensi Akademik = Sebelumnya = Tes Kompetensi Akademik
8. Pembelajaran Ramadhan = Sebelumnya = Libur Ramadhan
9. Kenaikan 1x gaji Pokok = Sebelumnya = Sertifikasi
Istilah-istilah tersebut akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dan program pendidikan tahun 2025 hingga seterusnya.

MACAM-MACAM PERUBAHAN ISTILAH DALAM DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA 2025
Visiuniversal-blog---Melihat penyampaian pemerintah melalui Kerangka Ekonomi Makro dan pokok-pokok kebijakan Fisikal tahun 2025. Salah satunya disampaikan tentang kebijakan belanja untuk ASN/PNS dan Pensiunan. Konsisten melanjutkan peninggkatan kesejahtraan ASN dan PNS. Dalam hal ini guru yang termasuk PNS akan mendapat penyesuaian dan peningkatan kenaikan gaji.
Presiden Prabowo mengumumkan gaji guru bakal naik pada 2025. Gaji guru berstatus ASN disebut bakal mengalami kenaikan sebesar satu kali lipat dari gaji pokok.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, mengatakan, kenaikan gaji yang dimaksud berupa tunjangan profesi. Tunjangan akan diberikan kepada guru ASN dan non-ASN tiap bulan.
Ada beberapa perubahan kebijakan pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahtraan guru tahun 2025. Salah satunya dengan jalan menaikan tunjangan sertifikasi yang digadang-gadang sebagai program unggulan menteri pendidikan.
Kenyataannya sejak tulisan ini dibuat pada akhir Januari tahun 2025 masuki bulan kedua tahun 2025 ini Gaji PNS atau ASN khususnya guru belum ada kenaikan sama sekali. Bahkan dibeberapa daerah tertentu telah terjadi keterlambatan pembayaran gaji ASN dan guru. hingga bulan Februari 2025.
Jika kita melakukan pencarian di Google dengan kata kunci kenaikan gaji guru atau PNS dan ASN maka akan kita temukan kalimat "Kenaikan gaji PNS, TNI, dan Polri di tahun 2025 masih dalam tahap perkiraan dan belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah. Namun, pemerintah telah mengungkapkan rencana untuk menaikkan gaji ASN pada tahun 2025
# Kenaikan Gaji PNS
# Kenaikan Gaji ASN
# Kenaikan Gaji Guru
# Kenaikan Gaji Pensiunan Guru
Jadi apakah gaji Guru ditahun 2025 ini naik atau tidak masih belum bisa dipastikan karena masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.
Akhmad Solihin January 28, 2025 CB Blogger Indonesia
KEPASTIAN KENAIKAN GAJI ASN PNS GURU DAN DOSEN TAHUN 2025
VISIUNIVERSAL-Blog---Gerakan tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan Kementrian pendidikan Dasar dan menengah Jumat 27 Desember 2024.
Acara ini diselenggarakan resmi kementrian Dikdasmen langsung dengan dilakukan juga melalui kanal Youtube Acara ini akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik, termasuk:
🎶 Pengenalan:
* Album Lagu Anak dan Senam Anak Indonesia Hebat
🥳 Penampilan Hiburan:
* Drama musikal Kemah Anak Indonesia Hebat bersama Dwiki Dharmawan Light Orchestra
🌟 Penampilan Spesial:
* Mazaya & Sogi Indra Duaja
Yuk, saksikan acara inspiratif ini bersama seluruh keluarga!
Dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, diperlukan sumber daya manusia (SDM) unggul yang sejalan dengan Asta Cita ke-4, yakni memperkuat pembangunan sumberdaya manusia.
Dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, diperlukan sumber daya manusia (SDM) unggul yang sejalan dengan Asta Cita ke-4, yakni memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender. SDM unggul ini harus memiliki delapan karakter utama: religius, bermoral, sehat, cerdas, kreatif, disiplin, mandiri, dan bermanfaat. Karakter-karakter tersebut hanya dapat terbentuk melalui pembiasaan positif yang berkelanjutan hingga akhirnya menjadi budaya. Dengan fondasi karakter yang kuat, generasi masa depan diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, unggul, dan mampu berkontribusi besar bagi bangsa.
Sebagai langkah strategis, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, meluncurkan program Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini bertujuan untuk memperkuat pendidikan karakter melalui pembiasaan yang sederhana namun berdampak besar. Tujuh kebiasaan tersebut meliputi: Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Gemar Belajar, Makan Sehat dan Bergizi, Bermasyarakat, serta Tidur Cepat. Setiap kebiasaan dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga untuk membentuk mental dan moral yang tangguh.
Melalui gerakan ini, anak-anak Indonesia diajak membangun kebiasaan positif sejak dini. Kebiasaan ini diharapkan menjadi pondasi kokoh bagi pembentukan karakter yang unggul, bermanfaat bagi diri sendiri, serta menjadi modal penting dalam membangun masa depan bangsa. Mari bersama kita wujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkarakter demi Indonesia yang lebih baik!
Peluncuran gerakan 7 kebiasaan Anak Hebat Indonesia
1.Bangun Pagi
2.Rajin Beribadah
3.Rajin Berolahraga
4.Makan Makanan Sehat
5.Giat Belajar
6.Bermasyarakat
7.Tidur Lebih Cepat
---
Ikuti informasi pendidikan melalui kanal berikut:
Laman: kemdikbud.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
