Di masyarakat kita ada tiga jenis lele yang sering di budidayakan atau diternakan. yaitu Lele Lokal, Lele Dumbo, dan Lele Keli. dari ketiga jenis lele tersebut varietas terbaru dari hasil penelitian yang sekarang banyak di budidayakan adalah jenis yang terakhir yaitu Lele Keli jenis Clarias maladerma.
Berdasarkan taksonominya, lele Keli diklasifikasikan ke dalam :
Filum : Chordata
Klas : Pisces
Ordo : Siluriformes
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias melademu.
Secara tampilannya fisik badan lele keli seperti ikan lele pada umumnya berbentuk memanjang. Tengah badannya mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih ke bawah (depressed), sedangkan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed). Dengan demikian, pada ikan lele ditemukan tiga bentuk potongan melintang, yaitu pipih ke bawah, bulat, dan pipih ke samping.
Lele keli mempunyai kepala bagian atas dan bawah tertutup tulang pelat. Tulang pelat ini membentuk rongga di atas insang. Di sinilah terdapat alat pernapasan tambahan yang tergabung dengan busur insang kedua dan keempat. Mulutnya terletak pada ujung moncong (terminal) dengan dihiasi 4 sungut (kumis). Lubang hidung yang depan merupakan tabung pendek berada di belakang bibir atas; lubunga hidung sebelah belakang merupakan celah yang kurang lebih bundar berada dibelakang merupakan jscelah yang kruang lebih bundar berada di belakang sungut nasal. Mata berbentuk kecil dengan tepi orbital yang bebas.
Sirip ekor ikan lele membulat, tidak bergabung dengan sirip pungguh maupun sirip anal. Sirip perut membulat dan panjangnya mencapai sirip anal. Sirip pada ikan lele dilengkapi sepasang duri tajam yang umumnya disebut patil atau taji. Patil ini beracun, terutama pada ikan-ikan remaja, sedangkan ikan yang sudah tua agak berkurang kadar racunnya. Selain untuk membela diri dari pengaruh luar yang mengganggunya, patil ini juga digunakan ikan lele lokal untuk melompat keluar dari air dan melarikan diri. Pada lele keli, patilnya pendek, tidak tajam dan tidak beracun sehingga tidak melukai tangan, tidak membuat lubang dan tidak merusak pematang kolam.
Sekilas penampilan lele keli (Clarias meladerma) memang mirip dengan lele lokal (Clarias batrachus). Namun, bila diperhatikan secara seksama ada beberapa penampilan yang biasa membedakannya. Umumnya lele keli mempunyai warna badan lebih gelap (hitam kekuningan) dari lele lokal yang berwarna lebih muda (terang), sirip-siripnya lebih lebar dari lele lokal, ukiran kepalanya lebih besar dari lele lokal dan tidak mempunyai patil (patil tidak tajam).
CARA BETERNAK DAN BUDIDAYA IKAN LELE UNGGUL
- Sejarah terjadinya perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
- Sejarah terjadinya aneka warna manusia dilihat dari ciri-ciri tubuhnya.
- Persebaran dan terjadinya aneka warna bahasa yang diucapkan oleh manusia di seluruh dunia.
- Perkembangan, persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh dunia.
- Dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia pada masyarakat suku-suku bangsa.
Jika kalian telah berhasil menguasai pengertian tersebut maka kita lanjutkan pada pembahasan tentang cabang-cabang ilmu dari Antrolpologi.
- Bracycephalie, indeksnya lebih dari 82
- Mesocephalie, indeksnya antara 77 - 82
- Doliocephalie, indeksnya kurang dari 77
Jika kelompok manusia mempunyai ciri-ciri fisik yang relatif sama disebut ras. Macam-macam ras manusia di dunia, pembahasannya dapat kita lihat sebagai berikut :
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI
Visiuniversal----Lagu dan tarian sajojo sering dijadikan penampilan diberbagai acara, baik acara adat, budaya, maupun sekedar hiburan saja. Bahkan tarian lagu Sajojo ini sering dijadikan bagian dari even-even lomba hingga tingkat nasional. Sajojo sangat terkenal di Papua, di Nusantara Indonesia bahkan sudah sampai ke mancanegara karena sering dibawakan untuk promosi pariwisata nusantara dan kenegaraan.
Tarian Tradisional Papua |
“Sajojo” adalah lagu yang menceritan tentang sebuah kisah perempuan cantik dari desa. Perempuan yang dicintai ayah dan ibu berikut para laki-laki desa. Perempuan yang didamba laki- laki untuk bisa berjalan-jalan bersamanya. Meskipun gerakan tari ini tidak terlalu menggambarkan lirik lagu tersebut, namun iramanya yang penuh keceriaan dalam lagu tersebut sangat cocok dengan gerakan Tari Sajojo yaitu dengan meloncat, bergerak ke depan, ke belakang, ke kiri maupun ke kanan dengan ritme dan ketegasan gerak yang tentunya setiap penari mengupayakan kesamaan gerak dengan penari lainnya supaya terlihat kompak.
Kostum untuk kesenian Sajojo biasanya merupakan busana tradisional yang terbuat dari akar atau daun. Namun, seiring dengan adanya perkembangan, ada juga yang mengkreasikan kostum ini dengan kain agar terlihat lebih menarik. Selain itu, penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti penutup kepala, kalung dan lukisan tubuh bercorak etnis khas Papua. Dalam perkembangannya, Lagu ini merupakan lagu daerah Papua yang juga digunakan untuk mengiringi senam di tanah Papua bahkan di seluruh tanah air Indonesia.
Informasi :
Judul Lagu: Sajojo
Pencipta:
Daerah: Papua
Golongan: Lagu daerah / Lagu wajib daerah.
Berikut inilah lirik lengkap Lagu Sajojo beserta Nada Chordnya:
Lirik Lagu Sajojo
Sajojo
Sajojo, sajojo
Yumanampo misa papa
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
Sajojo, sajojo
Yumanampo misa papa
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
Kuserai, kusaserai rai rai rai rai
Kuserai, kusaserai rai rai rai rai
Inamgo mikim ye
pia sore, piasa sore ye ye
Inamgo mikim ye
pia sore, piasa sore ye ye.
* * *
TANGGA NADA DAN CHORD
LAGU SAJOJO
Demikianlah tetang lagu dan lirik lagu Sajojo lengkap dengan chord, terjemahan makna arti lagu sajojo tersebut yang admint visiuniversal dapat bagikan, yang dirangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat, terimakasih sudah berkunjung kembali di blog ini, semoga sukses selalu.
Akhmad Solihin October 28, 2018 CB Blogger Indonesia